Sepanjang lima tahun terakhir, pertumbuhan Social Entrepreneur atau biasa disingkat Sociopreneur di Indonesia meningkat drastis. Inovasi yang dilakukan para pelaku usaha sosial ini memberikan dampak positif pada pembangunan ekonomi masyarakat. Namun, apa sebenarnya Sociopreneur ini? Apakah serupa dengan Entrepreneur? Mari cari tahu lebih dalam melalui artikel ini.
Baca juga: Entrepreneur: Pengertian, Tugas, 4 Tipe, dan Karakteristik
Apa itu Sociopreneur?
Sociopreneur berangkat dari keresahan sosial yang ada di masyarakat (sumber: pexels)
Mengutip dari blog.hubspot.com, Sociopreneur didefinisikan sebagai orang yang memulai wirausaha dengan tujuan mengatasi masalah sosial dan berkontribusi pada kebaikan sosial.
Tidak melulu sukarela atau non-profit, bisnis ini bisa berupa usaha berlaba, nirlaba, atau hibrida. Namun yang menjadi ciri khasnya, sebagian dana sudah dialokasikan untuk kepentingan sosial dan sisanya untuk mendukung operasional dan pengembangan program.
Baca juga: Wirausaha adalah: Pengertian, bedanya dengan wiraswasta, dan faktor keberhasilannya
Manfaat menjadi Sociopreneur
Berbeda dengan entrepreneur, sociopreneur mengedepankan kebaikan sosial (sumber: pexels)
Jika seorang Entrepreneur memiliki tujuan utama uang, maka Sociopreneur menjadikan kebaikan sosial tujuan utamanya. Usaha sosial ini memiliki impact baik, tidak hanya bagi pemilik usaha namun juga masyarakat sekitar. Berikut beberapa manfaat menjadi seorang Sociopreneur:
1. Berbisnis juga beramal
Sesuai dengan tujuan utama jenis usaha ini, yaitu kebaikan sosial, maka seorang Sociopreneur tidak hanya berbisnis, tetapi juga beramal.
2. Lebih peduli terhadap lingkungan
Dengan menjunjung visi utama Sociopreneur mengutamakan kesejahteraan orang lain, maka seorang sociopreneur akan lebih peka dan peduli terhadap isi-isu sosial di lingkungan sekitar.
3. Bermanfaat bagi lingkungan sekitar
Dengan menjadi seorang Sociopreneur, kamu akan banyak memikirkan nilai sosial dari bisnis kamu, sehingga apa yang kamu bangun bisa memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.
Baca juga: 9 Kesalahan umum startup di tahun pertamanya
6 Tips menjadi Sociopreneur
Berbeda dengan entrepreneur, sociopreneur harus pandai memilah isu sosial (sumber: pexels)
Sociopreneur berhadapan juga dengan banyak isu sosial. Untuk itu, jika kamu ingin berkarier di bidang ini, sebaiknya kamu mempersiapkan strategi khusus. Beberapa tips berikut ini bisa kamu pertimbangkan ketika memutuskan berkarier sebagai Sociopreneur.
1. Tentukan isu sosial yang dipahami
Kunci dari Sociopreneur ini adalah isu sosial yang tepat, karena tujuan utamanya memang memberikan kebaikan pada sosial. Untuk itu, pilihlah isu sosial yang benar-benar kamu pahami dan memang memiliki impact pada masyarakat. Hindari memilih isu yang tidak kamu pahami betul, meskipun hal tersebut sedang tren atau ramai dibicarakan.
2. Lakukan riset isu
Validasi isu yang sudah dipilih dengan melakukan riset. Perdalam lagi informasi terkait isu tersebut dengan terjun langsung ke lapangan. Lihat dan dengar langsung dari warga sekitar yang terlibat isu tersebut agar kamu bisa memberikan solusi yang tepat lewat bisnismu.
3. Tentukan produk dan target pasar
Jika kamu sudah mantap dan memahami isu yang dipilih, maka siapkan solusi berupa produk bisnis. Lalu, tetapkan pula target pasar yang spesifik untuk produk tersebut.
4. Buat model bisnis
Banyak model bisnis yang bisa diterapkan. Pilih yang paling kamu pahami. Yang terpenting adalah adanya model bisnis ini agar usaha lebih terarah ke depannya. Pilih model bisnis yang bisa menggambarkan bisnis secara detail. Mulai dari komponen bisnis, strategi pemasaran hingga jangkauan luas atas dampak yang diberikan.
5. Buat perhitungan seimbang untuk biaya operasional, profit, dan sosial
Tidak dipungkiri bahwa ini adalah bisnis, namun di sisi lain juga sosial. Untuk membuatnya bertahan lama, maka seimbangkan biaya-biaya tersebut. Hindari mengutamakan salah satunya, karena tanpa adanya keuntungan, misi sosial pun akan sulit direalisasikan. Begitu pula jika terlalu fokus pada laba, maa aspek sosialnya tercederai. Hitung proporsinya dengan cermat sebelum memulai bisnis.
6. Siapkan promosi yang profesional
Saatnya kamu bawa bisnis kamu ini dikenal oleh khalayak ramai. Buat campaign yang menarik, seperti video dengan story telling kuat. Setelah materi ada, sebarkan di lini akun sosial media yang ada. Pastikan juga kamu ajak orang lain untuk berpartisipasi dalam campaign yang kamu buat. Semakin besar dukungan yang kamu dapat, akan semakin laku pula produk dan semakin banyak kebermanfaatan dapat dihasilkan.
Baca juga: 5 medsos ini paling banyak diakses di Indonesia
Contoh Sociopreneur di Indonesia
Berikut ini adalah daftar Sociopreneur yang ada di Indonesia (sumber: pexels)
Berikut ini adalah contoh-contoh Sociopreneur di Indonesia yang bisa kamu ketahui.
1. Wecare.id
Wecare.id merupakan situs penggalangan dana bagi pasien kurang mampu di daerah terpencil yang membutuhkan akses kesehatan. Platform sosial yang didirikan oleh Mesty Ariotedjo seorang dokter sekaligus pemain harpa lulusan Universitas Indonesia ini sudah banyak membantu masyarakat sejak 2015, terutama semasa pandemi Covid-19.
2. Kitabisa.com
Sebagai salah satu pelopor crowdfunding di Indonesia, kitabisa.com sudah banyak menyebarkan manfaat kebaikannya bagi masyarakat Indonesia. Platform ini juga sering digunakan selebriti tanah air untuk melakukan penggalangan dana.
Didirikan 2013 silam, kitabisa.com lahir dari Alfatih Timur, lulusan terbaik Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kini berhasil menjadi platform terpercaya no.1 di Indonesia, memfasilitasi 1,5 juta transaksi donasi setiap bulannya, dan lebih dari 100.000 galang dana.
3. Mendekor.com
Berdiri lima tahun lalu, mendekor.com merupakan platform digital yang memberikan layanan dalam mendesain, memproduksi, dan menjual furnitur serta dekorasi berkualitas tinggi, namun terjangkau untuk perumahan dan komersial. Sebagian besar pengrajin mendekor.com merupakan pengrajin lokal di desa.
Cita-cita utama Brian Karno Jan sebagai pendirinya adalah meningkatkan standar hidup para pengrajin lokal Indonesia. Brian percaya, kemampuan lokal layak untuk naik kelas, karena memang mampu bersaing dan berkualitas.
4. Gandengtangan.co.id
Hadir untuk memfasilitasi kebutuhan finansial UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dalam mendapatkan pinjaman modal secara mudah, gandengtangan.co.id sudah berhasil menyalurkan pinjaman hingga 40,5 Miliar per tahun 2021.
Didirikan oleh Betania Jezamin Setiawan pada tahun 2017, gandengtangan.co.id memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan kesempatan kepada UMKM untuk mendapatkan akses permodalan dan mewujudkan impiannya dalam mencapai kebebasan finansial.
Baca juga: Deretan tokoh inspiratif di tengah pandemi Covid-19
Demikian penjelasan lengkap tentang Sociopreneur. Jika kamu tertarik untuk memulai bisnis sosial ini, alangkah baiknya jika kamu memerhatikan beberapa poin penting di atas agar bisa mempersiapkan bisnismu dengan cermat.
Jika kamu ingin mengembangkan karier di dunia Sociopreneur, yuk, sign up di EKRUT sekarang juga karena banyak peluang kerja dari perusahaan Sociopreneur dan startup ternama menantimu!
Selain dari artikel EKRUT Media ini, kamu masih bisa memperoleh informasi dan berbagai tips bermanfaat lainnya melalui YouTube EKRUT Official.
Sumber:
- investopedia
- hubspot
- cnnindonesia
- kumparan