Permintaan akan tenaga ahli di bidang cybersecurity terus mengalami peningkatan, bahkan diprediksi menjadi salah satu profesi yang akan banyak dicari di tahun 2022 mendatang. Hal ini dikarenakan banyaknya ancaman kejahatan dunia digital yang mengintai.
Karier di bidang cybersecurity sendiri cukup beragam dan dapat ditemukan pada berbagai tipe industri. Akan tetapi untuk bisa terjun ke bidang profesional yang satu ini, pastikan kamu sudah memiliki beberapa skills yang dibutuhkan setiap ahli cybersecurity ini.
Hard skills
Seorang ahli cybersecurity harus paham akan ahasa pemrograman - EKRUT
Sangat penting bagi ahli di bidang cybersecurity untuk membekali diri dengan kemampuan teknis dan pengetahuan akan penerapan teknologi terbaru. Berikut beberapa di antaranya:
1. Programming
Pemahaman dasar terhadap bahasa pemrograman sangat penting dimiliki oleh setiap ahli cybersecurity untuk mengukur kemungkinan terjadinya serangan pada sistem dan merancang rencana antisipatif terkait hal tersebut di masa depan.
Bahasa pemrograman seperti C, C++, Perl, PHP, Java, dan Shell juga dapat membantu seorang ahli di bidang cybersecurity memahami backend suatu sistem.
Selain bahasa pemrograman, seorang ahli di bidang cybersecurity juga membutuhkan pengetahuan tentang system architecture, management of operating systems, virtualization software, administrasi, dan networking.
Baca juga: 6 Tips belajar programming untuk kamu yang pemula
2. Analisis dan mitigasi risiko
Analisis dan mitigasi risiko untuk mencegah adanya pelanggaran data keamanan - EKRUT
Seorang pakar cybersecurity dituntut untuk bisa mengidentifikasi ancaman yang ada. Itu sebabnya kemampuan di bidang analisis dan mitigasi risiko pun menjadi salah satu skill yang dicari oleh perusahaan pada setiap ahli cybersecurity.
Mitigasi risiko di dunia maya sendiri mengacu pada kebijakan dan proses yang dibuat perusahaan untuk mencegah insiden pelanggaran data dan keamanan, serta membatasi tingkat kerusakan ketika terjadi serangan pada sistem.
Ada tiga komponen dalam mitigasi ancaman pada keamanan dunia maya, yaitu:
- Threat remedy, strategi dan alat yang digunakan untuk mengurangi dampak dari ancaman keamanan aktif yang berhasil menyusup ke sistem jaringan pertahanan keamanan perusahaan
- Threat prevention, tindakan untuk melindungi aplikasi dan data perusahaan dari ancaman serangan siber
- Threat identification, alat dan manajemen keamanan untuk mengidentifikasi ancaman keamanan yang aktif
3. Intrusion detection
Banyak perusahaan mulai menyadari bahwa setiap sistem rentan terhadap peretasan. Itu sebabnya seorang ahli di bidang cybersecurity pun diharapkan mampu mengurangi risiko terjadinya hal tersebut dengan kemampuannya dalam mendeteksi intrusi.
Dengan keterampilan tersebut seorang ahli cybersecurity dapat mendeteksi aktifitas-aktifitas yang berpotensi membahayakan sistem sebelum pelanggaran atau serangan terjadi.
Baca juga: Skill teknologi paling banyak dicari di 2022
4. Cloud security
Skill yang satu ini juga menjadi keterampilan dasar yang belakangan banyak dicari pada ahli cybersecurity mengingat banyak perusahaan yang mulai menggunakan layanan berbasis cloud.
Layanan berbasis cloud memang dikenal rentan terhadap beberapa risiko keamanan siber seperti pelanggaran data hingga peretasan akun. Itu sebabnya keterampilan ini dibutuhkan agar memastikan data yang disimpan pada layanan berbasis cloud tersebut aman.
5. Analisis Malware
Ancaman malware menjadi masalah serius yang dihadapi oleh cybersecurity sehingga mereka harus bisa menganalisisnya-EKRUT
Ancaman malware adalah masalah serius yang dihadapi oleh ahli cybersecurity. Mereka diminta untuk proaktif dalam pendekatan keterampilan terkait manajemen ancaman digital.
Lantaran sangat penting bagi perusahaan membuat pemulihan secara cepat setelah adanyanya ancaman ke situs mereka.
Tak heran bila dalam suatu perusahaan pakar Cybersecurity ini sangat dibutuhkan keberadannya, terutama keahlian analisisnya terhadap malware.
Baca juga: Penting, ini 5 cara melindungi data digital milikmu
6. Enkripsi
Permintaan akan keterampilan enkripsi di antara profesional cybersecurity semakin meningkat karena perusahaan menyadari serangan siber rentan terjadi dan bahkan menjadi lebih sulit untuk diidentifikasi dan dicegah.
Keterampilan ini dibutuhkan salah satunya ketika perusahaan dihadapkan pada skenario terburuk seperti saat mengalami ancaman di mana peretas berupaya mengakses dan mencuri data pribadi bisnismu namun tim keamanan gagal mendeteksinya secara langsung.
Pada skenario seperti ini, enkripsi dibutuhkan sebagai jalur terakhir untuk melindungi data yang ada karena data-data yang sudah dienkripsi tidak dapat diakses tanpa kunci enkripsi.
Selain kemampuan teknis tadi, beberapa perusahaan juga mensyaratkan setiap ahli cybersecurity untuk memiliki sertifikasi sebagai bukti pengetahuan profesional di bidang tersebut. Beberapa sertifikasi yang umumnya dicari seperti :
- OSCP (Offensive Security Certified Professional)
- GCIH (GIAC Certified Incident Handler)
- CEH (Certified Ethical Hacker)
- CISA (Certified Information Security Auditor)
- CISSP (Certified Information Systems Security Professional)
Soft skills
Memiliki hard skills dan kemampuan non teknis akan menunjang pekerjaan ahli cybersecurity - EKRUT
Selain kemampuan teknis, ada beberapa keterampilan non-teknis yang dibutuhkan para ahli di bidang cybersecurity, seperti:
- Kemampuan memecahkan masalah
- Perhatian pada setiap detail
- Kemampuan berkomunikasi
- Keinginan untuk terus belajar
- Kemampuan analitis
Baca juga: Menarik, ini 10 prediksi AI dalam meningkatkan cybersecurity 2022
Itulah beberapa skills dasar yang dibutuhkan setiap ahli di bidang cybersecurity. Jika kamu benar-benar ingin mengembangkan karier di bidang ini, maka mulailah dari sekarang untuk menggali serta membekali diri dengan deretan skills tadi ya!
- techgenix.com
- cio.com
- eccouncil.org