Sejarah revolusi industri merupakan perubahan yang terjadi secara besar-besaran terkait bagaimana cara manusia mengolah sumber daya untuk memproduksi sebuah barang dalam berbagai bidang, hingga akhirnya memberikan dampak untuk kehidupan manusia. Istilah revolusi industri ini merupakan ciptaan Louis Auguste Blanqui dan Friedrich Engels yang merupakan sosok pemimpin pabrik tekstil. Mereka mengganti tenaga hewan serta manusia yang digunakan di pabrik menjadi tenaga mesin manufaktur.
Kenapa terjadi revolusi industri?
Sejarah revolusi industri bermula karena adanya perubahan besar dalam berbagai bidang. (sumber: Black Hair)
Revolusi industri terjadi saat abad ke-18 di Inggris ketika berbagai inovasi teknologi serta arsitektur mulai berkembang. Sejarah revolusi industri terjadi akibat aliran kapitalisme yang seiring berjalannya waktu semakin berkembang. Aliran kapitalisme menyebabkan terjadinya revolusi industri karena industrialisasi membutuhkan kerja dan juga investasi yang signifikan dari setiap individu tanpa harus pihak pemerintahan melakukan campur tangan.
Selain adanya aliran kapitalisme, sejarah revolusi industri terjadi karena munculnya beragam penemuan baru, bahkan penemuan baru tersebut diberikan perlindungan hukum oleh pihak pemerintahan. Salah satu penemuan yang ada ketika terjadi revolusi industri adalah penemuan mesin uap oleh James Watt pada tahun 1769, dan dilanjutkan dengan penemuan besar lainnya adalah lokomotor yang dicetuskan oleh Richard Trevithick di tahun 1804.
Terjadinya penambangan sumber daya (khususnya batu bara) secara besar-besaran yang terjadi saat itu juga mendukung terjadinya sejarah revolusi industri, sebab beberapa sumber daya yang dimiliki oleh Inggris dianggap sebuah hal yang penting untuk terjadinya industrialisasi. Tak hanya sumber daya alam, peningkatan produksi pangan akibat revolusi pertanian dan berkembangnya teknologi pun menjadi penyebab terjadinya sejarah revolusi industri.
Baca juga: Mengenal sejarah pemrograman Golang dari Google
Revolusi industri 1.0
Sejarah Revolusi Industri 1.0. (sumber: pexels)
Revolusi industri 1.0 terjadi ketika abad ke-18. Revolusi yang pertama ini, ditandai dengan penemuan mesin uap. Saat itu, mesin uap digunakan untuk menunjang proses produksi suatu barang. Di revolusi industri 1.0, mesin uap tersebut digunakan untuk meningkatkan produktivitas dalam industri tekstil. Peran mesin uap tersebut adalah menggantikan tenaga manusia dan hewan yang sebelumnya digunakan untuk memproduksi tekstil.
Tidak hanya untuk industri tekstil, mesin uap ini digunakan pula untuk meningkatkan efektivitas bidang transportasi. Misalnya, pada saat revolusi industri 1.0 transportasi yang marak digunakan adalah transportasi laut dengan tenaga angin, maka dari itu dengan ditemukannya mesin uap dapat membantu transportasi laut untuk berlayar selama 24 jam penuh. Namun, dengan syarat transportasi laut memiliki kayu serta batubara yang cukup. Saat revolusi industri 1.0, negara-negara imperialis yang ada di Eropa mulai menjajah berbagai kerajaan yang ada di benua Asia dan Afrika. Penjajagan ini bahkan menjadi dampak dari revolusi industri 1.0.
Baca juga: Mengenal sejarah bahasa pemrograman Python lebih dalam
Revolusi industri 2.0
Sejarah Revolusi Industri 2.0. (sumber: pexels)
Setelah revolusi industri 1.0, pada awal abad ke-20 terjadi revolusi industri 2.0. Revolusi ini ditandai dengan penemuan tenaga listrik yang mulai menggantikan tenaga uap. Namun, berbagai proses produksi di pabrik mengalami kendala karena masalah transportasi. Sekitar tahun 80-an, mobil pun mulai diproduksi secara massal, namun proses produksinya berlangsung sangat lama. Sebab, mobil harus dirakit manual antara bagian satu dengan bagian lainnya. Ketika banyak orang hendak membeli mobil, maka tenaga kerja yang dibutuhkan untuk merakit mobil-mobil pesanan tersebut.
Terkait hal tersebut, pada 1913 terjadilah revolusi dengan terciptanya assembly line dengan menggunakan conveyor belt. Dengan hal tersebut maka proses produksi pun berubah secara keseluruhan, perakit mobil dilatih untuk menjadi seorang spesialis dalam suatu bagian. Pekerjaannya pun dibantu menggunakan alat dengan tenaga listrik yang membuat pekerjaan menjadi mudah. Pada revolusi 2.0, berbagai tank, pesawat serta senjata dalam perang dunia II diproduksi dengan jumlah yang banyak menggunakan assembly line dan conveyor belt. Maka terjadilah perubahan masyarakat, yang mulanya masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.
Baca juga: Mengenal apa itu JavaScript mulai dari pengertian hingga sejarahnya
Revolusi industri 3.0
Sejarah Revolusi Industri 3.0. (sumber: The Daily Telegraph)
Sejarah revolusi industri masih berlanjut ke 3.0, revolusi pada abad ini ditandai dengan adanya mesin yang dapat bergerak serta berpikir secara otomatis, yakni komputer dan robot. Komputer yang pertama kali ada saat revolusi industri 3.0 bernama Colossus. Komputer tersebut menggunakan mesin raksasa yang berukuran sebesar ruang tidur. Colossus juga tidak memiliki RAM dan tidak dapat menerima perintah manusia melalui keyboard. Bahkan, untuk menggunakan komputer ini daya listrik yang diperlukan adalah 8.500 watt. Hingga setelah terjadinya perang dunia II, terdapat berbagai penemuan seperti adanya semikonduktor, transistor serta integrated chip yang membuat ukuran komputer semakin kecil dengan kemampuan yang semakin canggih. Pada revolusi industri 3.0, adanya komputer telah menggantikan banyak manusia.
Baca juga: 4 peluang pekerjaan dari revolusi industri 4.0
Revolusi industri 4.0
Sejarah Revolusi Industri 4.0. (sumber: i-scoop.eu)
Sejarah revolusi industri yang terakhir adalah revolusi industri 4.0, topik terkait hal ini memang sedang menjadi buah bibir. Sejarah revolusi industri 4.0 merupakan tren industri yang menggabungkan antara teknologi otomatisasi dengan teknologi siber. Konon, revolusi industri ini bermula dari proyek strategi teknologi canggih yang dilakukan pemerintah Jerman dengan mengutamakan komputerisasi pabrik. Teknologi manufaktur tersebut telah mencangkup internet of things atau IoT, cloud computing serta cognitive computing. Saat ini tren terkait revolusi industri 4.0 telah mengubah banyak bidang di kehidupan manusia serta menanamkan teknologi yang cerdas untuk bisa terhubung dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Baca juga: Perjalanan Startup Indonesia 10 Tahun Terakhir Beserta Daftar Perusahaannya
Dampak revolusi industri bagi kehidupan manusia
Dampak revolusi industri terjadi dalam berbagai bidang. (sumber: pexels)
Revolusi industri tentu memberikan banyak dampak bagi kehidupan manusia di dunia. Tak hanya dalam satu bidang, dampak dari adanya revolusi industri ini dirasakan pula oleh berbagai bidang. Mulai dari bidang sosial, politik dan bidang ekonomi. Berikut dampak dari revolusi industri bagi kehidupan manusia.
1. Dampak revolusi industri dalam bidang sosial
Revolusi industri memberikan dampak dalam kehidupan manusia di bidang sosial. Beberapa dampak dalam bidang ini adalah terjadinya perkembangan urbanisasi, dimana kota menjadi sebuah pusat industri, sehingga para pekerja di desa berbondong-bondong untuk pergi bekerja ke kota. Selain itu, adanya upah buruh yang rendah akibat melimpahnya tenaga kerja, sedangkan banyak perusahaan khususnya pabrik yang kini menggunakan tenaga mesin. Dampak selanjutnya adalah munculnya golongan buruh dan golongan pengusaha atau yang biasa disebut dengan kaum kapitalis.
2. Dampak revolusi industri dalam bidang politik
Dalam bidang politik, revolusi industri memberikan dampak munculnya gerakan sosialis, para buruh yang pernah diperlakukan dengan tidak adil perlahan mulai bergerak untuk memperbaiki nasib mereka. Selain itu, muncul pula Partai Buruh yang memiliki kedudukan kuat sebagai wadah perjuangan politik para buruh. Sedangkan para pengusaha masuk ke dalam sebuah partai yang bernama Partai Liberal.
3. Dampak revolusi industri dalam bidang ekonomi
Adanya revolusi industri juga berdampak terhadap bidang ekonomi. Revolusi industri membuat peningkatan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran dengan menggunakan proses mekanisasi. Akibatnya, barang yang dihasilkan memiliki jumlah fantastis dan harga yang menjadi lebih terjangkau. Revolusi industri juga berdampak pada perusahaan kecil, karena tak mampu bersaing pada akhirnya mereka gulung tikar. Namun, dampak revolusi industri lainnya dalam bidang ekonomi adalah sarana transportasi yang semakin berkembang pesat, serta alat komunikasi yang semakin hari semakin maju dan berkembang.
Baca juga: 3 pilar ini topang industri digital Indonesia
Demikian informasi mengenai sejarah revolusi industri beserta dampaknya untuk kehidupan manusia. Semoga informasi diatas bermanfaat bagi kamu yang sedang mencari tahu terkait sejarah revolusi industri.
Sekarang, melamar pekerjaan sangat mudah karena kamu bisa langsung melamar dari rumah dengan menggunakan platform EKRUT. EKRUT punya banyak informasi tentang dunia pekerjaan, lho! Kamu bisa mencari informasi seputar lowongan pekerjaan, diskusi tentang pekerjaan, dan berbagai kebutuhan lainnya terkait dengan pekerjaan.
Selain melalui artikel dari EKRUT Media, berbagai informasi dan tips menarik tersedia pula di YouTube EKRUT Official. Jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- history.com
- britannica.com
- wartaekonomi.co.id
- studentsofhistory.com