Untuk memecahkan atau menganalisis masalah, kamu perlu melakukan Root Cause Analysis dan mencari tahu persis apa penyebabnya dan bagaimana cara memperbaikinya. Lalu, apa itu Root Cause Analysis? Simak penjelasan seputar Root Cause Analysis mulai dari benefit, metode, dan contohnya dalam artikel ini!
Baca juga: Six Sigma: Pengertian, Metode, dan 8 Teknik Sistem Produksi
Apa itu Root Cause Analysis?
Pengertian Root Cause Analysis. (Sumber: iStock)
Root Cause Analysis atau sering disebut RCA didefinisikan sebagai sebuah proses atau teknik mendalam untuk menemukan faktor dasar utama yang mendasari suatu masalah. Sesuai namanya, Root Cause Analysis adalah metode untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah. Root Cause Analysis merupakan tool yang populer digunakan oleh perusahaan yang menjalankan Lean Six Sigma. Metode Root Cause Analysis ini digunakan untuk memperbaiki atau menghilangkan penyebabnya dan mencegah masalah berulang.
Baca juga: Mengenal TPM (Total productive maintenance), cara penerapan, dan 8 prinsipnya
Benefit dan tujuan Root Cause Analysis
Tujuan dan manfaat Root Cause Analysis. (Sumber: iStock)
Root Cause Analysis bertujuan untuk mengungkap akar penyebab masalah, menemukan cara yang optimal untuk memperbaiki kesalahan, dan menemukan solusi yang dapat diterapkan untuk mencegah terulangnya kejadian yang salah. Dengan demikian, metode ini mendukung semua upaya untuk menemukan penyebab sebenarnya dari kesalahan atau hambatan proses dan memperbaikinya untuk terus ditingkatkan.
Metode RCA berhasil digunakan untuk mengidentifikasi akar penyebab dan faktor penyebab masalah dan membuat rencana pencegahan. Dikombinasikan dengan teknik analisis masalah lain seperti barrier analysis, risk tree analysis, dll., analisis akar penyebab sangat membantu untuk manajemen insiden, masalah pemeliharaan, masalah produktivitas, analisis risiko, dll.
Berkat aspek pencegahan ini, teknik pemecahan masalah menguntungkan organisasi dan proses dengan membuat mereka melihat jauh ke dalam masalah dan menemukan solusi permanen. Ini juga membuat rencana pencegahan dan mengidentifikasi peluang peningkatan organisasi.
Baca juga: 9 Cara meningkatkan kemampuan problem solving
3 Metode melakukan Root Cause Analysis
Metode atau teknik Root Cause Analysis. (Sumber: iStock)
Berikut ini adalah 3 contoh metode atau teknik untuk melakukan Root Cause Analysis.
1. Cause and Effect (Fishbone) Analysis
Diagram Fishbone. (Sumber: LinkedIn)
Metode atau teknik pertama yang bisa kamu gunakan untuk melakukan Root Cause Analysis adalah Cause and Effect (Fishbone) Analysis. Diagram Fishbone (Diagram Sebab-Akibat) dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa dan sering disebut Diagram Ishikawa. Diagram ini sangat membantu untuk menganalisis secara sistematis hubungan sebab-akibat dan untuk mengidentifikasi penyebab mendasar dari masalah. Sebuah diagram Sebab-Akibat mewakili hubungan antara efek dan penyebab potensial dan ditarik untuk menghubungkan interaksi antara faktor-faktor yang mempengaruhi suatu proses.
2. Force Field Analysis
Force Field Analysis. (Sumber: LinkedIn)
Metode selanjutnya untuk melakukan Root Cause Analysis adalah Force Field Analysis. Seperti diagram Fishbone, metode Force Field Analysis digunakan untuk mendefinisikan penyebab masalah pada intinya dan kemudian mengidentifikasi hambatan dan faktor pendorong untuk masalah tersebut. Metode Force Field Analysis mengambil pendekatan selangkah lebih maju dengan mengidentifikasi faktor pendukung dan hambatan untuk penyelesaian masalah. Beberapa juga sering menggabungkan kategori dari diagram Fishbone dan memecah persegi panjang tengah ke dalam kategori dan masalah yang berbeda, menyoroti hambatan dan faktor yang umum atau tidak umum untuk penyelesaian masalah.
3. Five-Whys
Diagram Five-Whys. (Sumber: Kanbanize)
Metode selanjutnya untuk melakukan Root Cause Analysis adalah Five-Whys. Saat menerapkan teknik Five-Whys, kamu akan mengejar jawaban melalui pertanyaan hingga sampai ke inti masalah dan kemudian memperbaikinya. Sebenarnya, Five-Whys mungkin menunjukkan bahwa sumber masalahnya sangat tidak terduga. Seringkali, masalah yang dianggap sebagai masalah teknis ternyata menjadi masalah manusia dan proses. Inilah sebabnya mengapa menemukan dan menghilangkan akar penyebab sangat penting jika kamu ingin menghindari pengulangan kegagalan. Dengan berulang kali mengajukan pertanyaan “Mengapa?”, lapisan-lapisan gejala yang berbeda dari suatu masalah diidentifikasi dan akar penyebab masalah dapat muncul ke permukaan dan menjadi jelas.
Baca juga: 5 Tahap pemecahan masalah yang efektif dan cara meningkatkan skillnya
Contoh Root Cause Analysis
Contoh penerapan Root Cause Analysis. (Sumber: iStock)
Agar kamu bisa lebih memahami bagaimana penggunaan Root Cause Analysis, maka kamu bisa membaca salah satu contoh penerapan Five-Whys pada Root Cause Analysis berikut ini. Misalnya masalah yang sedang dihadapi adalah kegagalan perusahaan dalam mengirimkan newsletter untuk pembaruan perangkat lunak terbaru secara tepat waktu. Maka contoh penerapan Five-Whys adalah sebagai berikut.
- Mengapa kami tidak mengirimkan buletin tepat waktu? Pembaruan tidak dilaksanakan sampai batas waktu.
- Mengapa pembaruan tidak dilaksanakan tepat waktu? Karena pengembang masih mengerjakan fitur-fitur baru.
- Mengapa para pengembang masih mengerjakan fitur-fitur baru? Salah satu pengembang baru tidak tahu prosedurnya.
- Mengapa pengembang baru tidak terbiasa dengan semua prosedur? Dia tidak dilatih dengan benar.
- Mengapa dia tidak dilatih dengan benar? Karena CTO percaya bahwa karyawan baru tidak perlu pelatihan menyeluruh dan mereka harus belajar sambil bekerja.
Dari contoh di atas, kamu dapat melihat bahwa akar penyebab masalah awal ternyata adalah sesuatu yang diluar ekspektasi. Selain itu, jelas bahwa ini bukan masalah teknologi tetapi masalah proses. Ini bisa terjadi karena kecenderungan seseorang berfokus pada bagian produk dari masalah dan mengabaikan faktor manusia. Oleh karena itu, analisis Five-Whys bertujuan untuk memeriksa masalah tertentu secara mendalam hingga menunjukkan penyebab sebenarnya. Ingatlah bahwa “5” hanyalah angka. Tanyakan “Mengapa?” sebanyak yang kamu butuhkan untuk menyelesaikan proses dan mengambil tindakan yang tepat.
Baca juga: Problem Statement: Pengertian, Fungsi, Struktur dan Cara Membuatnya
Itulah penjelasan singkat mengenai pengertian Root Cause Analysis hingga metode dan contoh penggunaannya. Selain dari artikel EKRUT Media ini, kamu masih bisa memperoleh informasi dan berbagai tips bermanfaat lainnya melalui YouTube EKRUT Official. Nah, jika ingin mengembangkan karier dan mencari pekerjaan baru, kamu cukup sekali sign up di EKRUT untuk mendapatkan lebih dari satu kali undangan interview oleh berbagai perusahaan ternama!
Sumber:
- asq.org
- tableau.com
- mindtools.com
- kanbanize.com