Revolusi industri 4.0 adalah fase revolusi industri yang fokus pada teknologi konektivitas internet, real time data, otomatisasi dan machine learning. Terkadang fase ini juga sering disebut sebagai era Industrial Internet of Things (IIoT).
Kecanggihan teknologi pada fase ini pada akhirnya akan mempengaruhi kehidupan manusia dilihat dari bagaimana manusia hidup, bekerja hingga berhubungan satu sama lain. Nah, agar kamu bisa mempersiapkan diri menghadapi revolusi industri 4.0 berikut ulasan selengkapnya.
Perbedaan revolusi industri 4.0 dengan yang lainnya
Gambaran dari salah satu fase revolusi industri yang dialami oleh dunia bisnis-EKRUT
Sebelum membahas lebih jauh terkait revolusi industri 4.0, ada baiknya kamu memahami tiga fase sebelumnya agar kamu memiliki gambaran lebih jelas tentang apa itu revolusi industri 4.0.
Revolusi industri 1.0
Ini adalah revolusi pertama yang terjadi di Inggris sekitar tahun 1760-1840. Fase ini ditandai dengan mulai dilibatkannya penggunaan mesin uap dan air dalam proses produksi, menggantikan sistem produksi manual.
Revolusi industri 2.0
Revolusi yang terjadi antara tahun 1879 hingga 1914. Pada fase revolusi ini memperkenalkan sistem telegraf dan kereta api dalam industri. Selain itu, fase ini juga ditandai dengan penggunaan teknologi listrik untuk meningkatkan produksi massal.
Revolusi industri 3.0
Revolusi industri 3.0 ini dimulai pada tahun 1950 dan 1970. Beberapa dampaknya masih kita rasakan hingga kini.
Revolusi industri 3.0 ini ditandai dengan berkembangnya elektronik dan teknologi informasi untuk mengotomatisasi produksi. Beberapa menyebutkan bila fase ini juga dikenal sebagai revolusi digital.
Baca juga: Keren, ini 4 perkembangan teknologi di Indonesia karya anak bangsa
Sedangkan pada revolusi industri 4.0 perkembangan yang terjadi akan lebih canggih dibanding dengan tiga revolusi di atas. Istilah revolusi industri 4.0 ini sendiri pertama kali dicetuskan pada 2011 oleh sekelompok perwakilan dari berbagai bidang yang berinisiatif meningkatkan daya saing Jerman di industri manufaktur.
Di mana ada empat komponen dalam industri 4.0 meliputi:
Internet of Things (IoT) adalah gerakan untuk menghubungkan hal-hal fisik ke internet dan satu sama lain melalui teknologi nirkabel. Contoh pemanfaatan IoT adalah saat mobil kamu memutarkan lagu secara otomatis ketika kamu memasuki mobil.
Sistem cyber fisik, yaitu integrasi antara proses komputerisasi dan fisik melalui tiga proses yakni identifikasi, integrasi sensor dan aktuator, serta pengembangan sensor dan aktuator.
Smart factory, istilah ini sering juga disebut sebagai smart manufacturing. Pabrik ini nantinya terhubung dengan jaringan yang dipercaya bisa menyediakan sistem pabrik yang lebih dinamis dan efisien dari pabrik yang sekarang ada.
Internet layanan (IoS). Maksudnya adalah bahwa dengan menggunakan internet perangkat yang kamu miliki bisa terhubung dengan berbagai macam layanan satu sama lain. Misalnya smartphone kamu bisa terhubung dengan laptop, jam pintar, tv dan sebagainya.
Baca juga: Siapkan staf ahli perusahaan untuk perangi serangan siber IoT
Pekerjaan yang diprediksi hilang di era revolusi industri 4.0
Teller bank jadi salah satu pekerjaan yang diprediksi akan hilang pada revolusi industri 4.0-EKRUT
Dengan adanya kecanggihan teknologi yang digagas oleh industri 4.0, membuat sekitar 57 persen pekerjaan yang ada saat ini diprediksi akan mengalami dampaknya.
Bila melihat dari data Barenbang yang dimiliki oleh Kemenaker, ada beberapa pekerjaan yang menurun sejak industri 4.0 dari tahun 2018 hingga 2030 mendatang.
Kebanyakan pekerjaan tersebut dilakukan secara manual oleh manusia.Berikut daftar pekerjaan yang diprediksi akan hilang era revolusi industri 4.0,
- Manajer administrasi
- Supir
- Tukang becak
- Pengantar surat
- Resepsionis
- Agen perjalanan
- Operator mesin
- Juru masak makanan cepat saji
- Ahli las
- Teller bank
- Pengolah semikonduktor
- Staf akuntansi
- Operator mesin
Pekerjaan era revolusi industri 4.0 yang diprediksi muncul
Data Scientist jadi salah satu profesi yang akan muncul di masa depan-EKRUT
Meski kita berada di tengah keberadaan kondisi lapangan kerja yang tak menentu, nyatanya era revolusi industri 4.0 juga membawa harapan dan membuka kesempatan bagi pekerjaan baru yang akan muncul.
Setidaknya menurut M. Hanif Dhakiri selaku mantan Menteri Ketenagakerjaan mengatakan bahwa, revolusi industri 4.0 akan membuka sekitar 3,7 juta angka pekerjaan baru.
Sementara itu, menurut Bambang Brodjonegoro selaku Menteri Riset dan Teknologi Indonesia menyebutkan beberapa pekerjaan baru yang akan bertahan dan muncul kala revolusi industri 4.0 seperti,
- Fotografer
- Makeup artist
- Call center
- Data processing
- Computer programmer
- User interface designer
Sedangkan menurut Linkedin akan ada beberapa pekerjaan baru yang muncul pada 2020 ini, yang tentunya akan berkembang di masa depan. Pekerjaan itu di antaranya:
- Robotic engineer
- Artificial Intelligence Specialist
- Full Stack Engineer
- Site Reliability Engineer
- Behavioral Health Technician
- Data Scientist
- Customer Success specialist
Baca juga: 4 peluang pekerjaan dari revolusi industri 4.0
Cara menghadapi Revolusi Industri 4.0
Cara menghadapi revolusi industri 4.0 adalah dengan mempertimbangkan pekerjaan baru-EKRUT
Dengan membaca ulasan di atas, tentu kamu kini memahami betapa pentingnya menyiapkan diri dan kemampuan dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Jangan sampai kamu terdampak karena perubahan era tersebut. Nah, untuk meminimalisir dampak yang terjadi berikut cara menghadapi revolusi industri 4.0 yang bisa kamu simak:
Pertimbangkan masa depan dari pekerjaanmu
Kamu mungkin bisa melakukan analisis secara sederhana apakah pekerjaan yang kamu tekuni sekarang berpotensi tergerus zaman atau tidak. Lalu apakah pekerjaanmu juga berpotensi di automatisasi oleh robot?
Di luar bidang itu yang masih belum terjamah oleh teknologi adalah pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, pemecahan masalah dan koneksi antar manusia. Coba kembangkan kemampuanmu di bidang ini dan perlahan beralih ke profesi tersebut.
Ahli dalam data
Kamu juga harus membekali diri dengan kemampuan menganalisis data agar bisa bertahan di era ini. Cobalah untuk menganalisis data, dan membaca data saat kamu membuat suatu keputusan.
Data-data ini bisa kamu ambil dari luar dengan cara membandingkan satu sama lain. Hal akan melatih kamu perlahan-lahan menjadi ahli di bidangnya.
Gunakan data untuk menemukan pekerjaan baru
Belakangan media sosial LinkedIn telah menggunakan data kandidat untuk mencarikan pekerjaan yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki kandidat dan keinginan perusahaan.
Maka dari itu seringlah melakukan update terhadap profilmu di Linkedin serta meminta rekomendasi dari kolegamu. Hal ini akan membantumu untuk segera menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keinginanmu.
Memanfaatkan teknologi AI
Artificial intelligence atau AI sudah banyak diadopsi oleh berbagai platform seperti ada Google Now, Apple siri, Microsoft Cortana dan Amazon Alexa.
Semua kecanggihan itu bisa kamu manfaatkan untuk mengatur pekerjaanmu menjadi lebih mudah. Dengan begitu juga kamu menjadi lebih terbuka terhadap perkembangan zaman.
Mencari lowongan kerja via EKRUT
Kamu pun bisa memanfaatkan platform EKRUT untuk mencari pekerjaan impianmu.
Dengan teknologi yang diusungnya, EKRUT dapat menghubungkan pekerjaan dan perusahaan yang sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki.
Lagi pula banyak lowongan pekerjaan yang tersedia, terutama lowongan kerja yang bergerak dalam bidang IT. Di mana seperti yang kita ketahui,profesi di bidang ini menjadi salah satu yang akan banyak dicari di masa depan.
Melalui tulisan di atas, kini kamu tahu seberapa pentingnya menyiapkan diri menuju revolusi industri 4.0 bukan? Ada baiknya kamu mulai menambah dan mengasah kemampuan guna agar tidak ikut tergerus oleh perkembangan zaman.
Rekomendasi bacaan:
- Artificial intelligence terbaru microsoft word bantu proses penulisan
- Mobil golf dengan IoT ada di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta
- Ini dia 5 pekerjaan big data yang paling banyak dicari
Sumber:
- Forbes
- Kompas
- Cleverism
- Weforum.org
- Epicor