Lingkungan kerja selalu memiliki berbagai macam tantangan seperti beban kerja yang berat, atasan yang tidak kooperatif hingga risiko pengurangan karyawan. Dari tantangan tersebut tak heran bila ujungnya banyak karyawan yang mengajukan resign. Meski begitu, setiap orang menanggapi tantangan dengan cara berbeda tergantung resiliensi yang dimiliki. Apa itu resiliensi? Coba simak penjelasan selengkapnya di sini!
Apa itu resiliensi dan bagaimana kaitannya dengan perkembangan karier?
Resiliensi adalah kemampuan untuk dapat bangkit ketika menghadapi tantangan hidup (Sumber: EKRUT)
Resiliensi adalah kemampuan untuk dapat bangkit kembali ketika menghadapi tantangan dalam hidup yang tidak bisa dihindari. Resiliensi menjadi salah satu keterampilan untuk menghadapi stress dan tantangan yang mungkin saja tak terduga yang akan memampukanmu beradaptasi dengan mudah dalam segala kondisi.
Sifat resiliensi akan membantumu dalam menjalani setiap aspek kehidupan, termasuk dalam hal karier. Nah, biasanya faktor yang banyak ditakutkan oleh karyawan selain beban kerja yang berlebihan adalah:
- Bullying di tempat kerja
- Kurangnya kebebasan
- Kurangnya dukungan dari manajerial dan tim
- Restrukturisasi organisasi
- Teknologi baru yang menuntut karyawan untuk bisa mengerti dengan cepat
Menurut flexjobs.com, resiliensi karier dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan karier, apa pun keadaannya, dan untuk menganalisis semua pasang surut dan lika-liku dalam perkembangan kariermu. Resiliensi adalah keterampilan yang dapat dipelajari, diasah, dan disempurnakan ketika sedang mengalami krisis atau masa-masa sulit.
Di masa pandemi yang penuh ketidakpastian seperti saat ini, resiliensi akan memberikan banyak manfaat untukmu. Kemampuan ini dapat membawa karyawan pada situasi yang positif, terbuka, optimis, semangat dan energic sehingga karyawan akan mudah berpikir solutif dan kreatif setiap menghadapi tantangan di pekerjaannya.
Baca juga: Perbedaan antara menjadi kreatif dan inovatif
Manfaat resiliensi di tempat kerja
Resiliensi akan membuat karyawan lebih bahagia bekerja (Sumber: EKRUT)
Ada berbagai macam manfaat dari resiliensi yang akan dirasakan oleh karyawan, bila perusahaan juga turut membangun budaya ini. Beberapa manfaat resiliensi adalah:
- Resiliensi dapat berkontribusi untuk meningkatkan harga diri, tujuan, kontrol atas peristiwa dan meningkatkan hubungan interpersonal antar karyawan
- Resiliensi juga berkaitan dengan kepuasan kerja, kebahagiaan kerja dan keterlibatan karyawan kepada perusahaan
- Perusahaan dapat secara tidak langsung mendorong terciptanya produktivitas kerja
Baca juga: 9 Contoh etos kerja yang penting bagi perkembangan karier
Pentingnya resiliensi dalam pergantian tempat kerja
Resiliensi membantu memberikan rasa aman saat menghadapi situasi yang tidak terduga (Sumber: Unsplash)
Saat ini resiliensi tidak hanya berperan sebagai keterampilan tambahan, tetapi sudah menjadi kompetensi utama yang harus dimiliki oleh karyawan. Ketika perubahan teknologi, sosial, dan bisnis terjadi, keterampilan profesional juga harus berubah. Semakin banyak perusahaan mencari karyawan yang mampu mempelajari keterampilan baru dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan. Tidak sekedar memenuhi kualifikasi di dunia kerja, mengembangkan resiliensi pribadi dan profesional akan membantumu memberikan rasa aman ketika harus menghadapi kondisi atau situasi yang tidak terduga.
Baca juga: 7 Cara menghadapi masalah di kantor agar tetap profesional
4 Cara membangun resiliensi karier
Mengembangkan keahlian adalah salah satu cara membangun resiliensi karier (Sumber: EKRUT)
Tak hanya mengandalkan perusahaan, karyawan juga dapat memupuk sikap resiliensi di tempat kerja melalui empat cara seperti dilansir dari northeastern.edu sebagai berikut.
1. Memiliki kemauan untuk belajar
Salah satu kunci untuk memiliki resiliensi adalah dengan mengikuti informasi mengenai isu-isu terkini dan mempelajari teknologi baru yang muncul. Dengan mengikuti kursus daring, mendaftar lokakarya pengembangan profesional, dan menghadiri konferensi, kamu dapat mengembangkan keahlianmu sesuai dengan perkembangan industri. Hal itu juga akan meningkatkan rasa percaya diri dan kamu akan tampil lebih kompetitif di hadapan perusahaan.
2. Memperkuat jejaring profesional
Memiliki jejaring profesional yang kuat dapat membantu mengatasi perubahan yang tak terduga dalam kariermu. Mulailah mencari peluang untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki ketertarikan yang sama dengan industri yang kamu geluti.
Kamu dapat memanfaatkan jejaring almamater, media sosial, berpartisipasi melalui diskusi daring, dan menghadiri konferensi industri untuk membantu membangun dan memperkuat lingkaran sekelilingmu. Membangun hubungan dengan para profesional di bidangmu dapat membantu mengembangkan karier, bahkan di tengah ketidakpastian pandemi seperti saat ini.
3. Mengelola karier secara aktif
Kamu dapat mengelola dan mengembangkan karier dengan terlebih dahulu merefleksikan kekuatan, peluang di masa depan, pengalaman masa lalu, dan peran kamu saat ini. Selanjutnya, tentukan dan tuliskan tujuan profesional dalam jangka pendek dan jangka panjang yang ingin dicapai. Tinjau kembali tujuan-tujuan ini dari waktu ke waktu, kamu dapat secara konsisten menganalisis dan merevisinya sesuai kebutuhan.
4. Optimis melihat masa depan
Para profesional yang paling tangguh dapat bangkit dari masa lalu dan optimis melihat masa depan. Cobalah untuk melihat setiap perubahan yang terjadi sebagai peluang untuk pertumbuhan dan peningkatan kapasitas diri. Tetap optimis, jalani perkembangannya, dan bersiaplah untuk menerima peluang lain yang lebih potensial.
Dengan mengaplikasikan cara di atas dan mengetahui pentingnya resiliensi ini, kamu akan dapat melalui keadaan sulit sekalipun dalam hidupmu, termasuk dalam menghadapi situasi ketidakpastian di tengah pandemi seperti ini.
Baca juga: Cari tahu pengaruh Corona terhadap bisnis startup di Tanah Air
Bagaimana cara perusahaan meningkatkan resiliensi?
Salah satu cara perusahaan menciptakan resiliensi adalah dengan membuat lingkungan kerja yang menyenangkan (Sumber: EKRUT)
Setelah mengetahui manfaat yang dirasakan dengan adanya resiliensi, perusahaan dapat berperan untuk menumbuhkan sikap ini dengan cara:
- Menciptakan lingkungan kerja sehat dengan membuat suasana kerja yang menyenangkan. Selain itu manajemen juga bersifat terbuka, adanya keamanan kerja hingga memberikan penawaran kerja yang fleksibel
- Mendorong kesejahteraan fisik, caranya adalah dengan menyediakan makanan yang sehat bagi karyawan, adanya fasilitas olahraga, hingga ruang konsultasi kesehatan
- Mempromosikan komunikasi yang terbuka antara karyawan dan manajemen
Baca juga: 5 Tips menghadapi lingkungan kerja tidak nyaman
Dengan mengembangkan ketahanan karier, kamu telah mengantisipasi berbagai tantangan yang mungkin terjadi. Resiliensi karier dapat membantu menghadapi risiko pekerjaan, memperkuat mental, dan mempersiapkan dirimu untuk berbagai peluang potensial di masa depan. EKRUT juga membagikan tips beradaptasi di kantor baru saat kamu harus mencari pekerjaan lain atau melakukan mutasi pekerjaan. Simak informasi lengkapnya melalui video di bawah ini, ya!
Sumber:
- positivepsychology.com
- fitforwork.org
- northeastern.edu
- flexjobs.com