Setelah berbelanja di online shop atau marketplace favoritmu, seringkali kamu akan menemukan opsi untuk refund. Singkatnya, refund adalah pengembalian dana yang dilakukan oleh seller kepada buyer yang disebabkan oleh beberapa alasan. Yuk, pahami lebih jauh apa itu refund, pentingnya layanan refund, kebijakan dalam melakukan refund, hingga contohnya dalam artikel berikut ini!
Apa itu refund?
Refund adalah pengembalian dana. (Sumber: Shutterstock)
Pengertian refund adalah pengembalian dana yang diterima oleh pelanggan selaku pihak yang mengajukan pembatalan pembelian suatu produk atau jasa pada perusahaan berbasis digital atau e-commerce. Beberapa contoh alasan pengajuan refund adalah seperti ketidaksesuaian barang yang diterima dengan yang dideskripsikan, terdapat kerusakan barang yang bukan karena kelalaian pelanggan, dan sebagainya yang telah diatur sesuai kebijakan yang berlaku.
Baca juga: 10 Ide Bisnis Modal Kecil untuk Pemula dan Relevan yang yang Bisa Dicoba di Tahun 2022
Pentingnya layanan refund
Pentingnya layanan refund adalah untuk melindungi pelanggan. (Sumber: Shutterstock)
Dalam berbisnis, salah satu pentingnya layanan refund adalah untuk melindungi dan meningkatkan kepercayaan pelanggan saat melakukan pembelian produk secara online. Kepercayaan adalah hal utama yang perlu dibangun dalam melakukan bisnis online karena pelanggan hanya bisa melihat barang yang akan dibeli secara virtual.
Adanya layanan refund ini membuat pelanggan lebih yakin dalam bertransaksi karena jika produk yang diterima tidak sesuai dengan deskripsi atau rusak, maka pelanggan tidak akan mengalami kerugian karena masih diberikan kesempatan untuk mengajukan refund sesuai kebijakan yang berlaku.
Baca juga: Model bisnis D2C: Kenali pengertian, keunggulan, kelemahan, strategi, dan contohnya
Kebijakan dalam melakukan refund
Contoh perbedaan kebijakan refund adalah terkait batasan waktu dan nominal. (Sumber: Shutterstock)
Perlu diketahui bahwa kebijakan refund antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya mungkin memiliki perbedaan. Contoh perbedaan kebijakan dalam melakukan refund adalah terkait syarat-syarat atau kondisi yang diperbolehkan untuk mengajukan refund, jumlah nominal yang diberikan saat refund, batasan waktu berlakunya kebijakan refund, dan sebagainya.
Oleh karena itu, ada baiknya sebelum membeli barang atau jasa pada suatu perusahaan, kamu sebaiknya membaca dengan seksama kebijakan terkait refund yang diberlakukan. Tidak menutup kemungkinan bahwa suatu perusahaan tidak menerapkan sama sekali kebijakan refund tersebut, sebagai antisipasi, maka kamu harus benar-benar cermat dalam mencari tahu kebijakan yang diberlakukan.
Baca juga: 8 Contoh Monkey Business yang Merugikan dan Perlu Dihindari
Persyaratan refund
Syarat refund adalah adanya bukti terkait alasan mengajukan refund. (Sumber: Shutterstock)
Bersumber dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata), refund adalah termasuk dalam kategori ganti rugi akibat tidak dijalankannya suatu prestasi atau wanprestasi. Persyaratan terjadinya wanprestasi pada refund adalah karena tidak melakukan sesuatu yang disanggupi untuk dilakukan, melakukan perjanjian tidak sesuai yang diperjanjikan, dan melakukan perjanjian tapi terlambat.
Namun, seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, sebelum kamu memutuskan untuk mengajukan refund, kamu harus memastikan bahwa perusahaan tempat kamu membeli suatu barang atau jasa tersebut memiliki fitur atau kebijakan refund. Jika sudah dipastikan perusahaan atau seller tersebut memberlakukan kebijakan refund, maka selanjutnya kamu bisa mempersiapkan persyaratan yang dibutuhkan untuk mengajukan refund.
Secara umum, beberapa persyaratan refund adalah sebagai berikut:
- Order ID transaksi.
- Adanya bukti transaksi (baik dalam bentuk foto, screenshot, PDF, dll).
- Adanya rincian rekening pihak pengirim dana untuk tujuan refund adalah berupa nama pemilik rekening, nama bank, dan nomor rekening.
- Alasan pelanggan melakukan pengembalian dana.
Baca juga: Ini 7 ide bisnis untuk karyawan yang mudah dan bermodal kecil
Bedanya refund, return, dan reject
Beda return dan refund adalah pada objek yang dikembalikan. (Sumber: Shutterstock)
Selain refund, terdapat beberapa istilah lain yang sering digunakan dalam bisnis, yaitu return dan reject. Penjelasan tentang perbedaan antara return, reject, dan refund adalah sebagai berikut:
Return | Refund | Reject |
Return adalah penukaran barang yang sebelumnya sudah dibeli dengan barang lainnya karena alasan tertentu. | Refund artinya transaksi yang dibatalkan. Refund biasanya dilakukan karena barang yang diterima oleh pembeli tidak sesuai keinginan ataupun rusak. | Reject berarti penolakan. Dalam transaksi belanja online, reject diartikan sebagai barang yang diterima dalam kondisi tidak baik atau ditemukan adanya cacat. |
Return dapat dilakukan dengan cara mengajukan permintaan dan alasan return, kemudian mengirimkan kembali barang yang ingin ditukar ke alamat toko, dan menunggu barang pengganti dikirim ke alamat pelanggan. | Proses refund adalah mengajukan permintaan dan mengisi form refund, mengirimkan barang yang ingin di refund kembali ke penjual, dan menunggu penjual mengembalikan dana sesuai kebijakan yang ada ke alamat rekening pelanggan. | Jika pelanggan menerima barang reject, maka pelanggan bisa mengajukan refund atau return sesuai dengan kebijakan yang berlaku. |
Contoh refund
Contoh pengajuan refund pada marketplace. (Sumber: Shutterstock)
Misalnya kamu berbelanja di salah satu marketplace, setelah paket datang dan membukanya ternyata barang yang kamu terima tidak sesuai dengan deskripsi yang diberikan. Maka, alih-alih kamu menekan tombol yang menyatakan kamu telah menerima barang dengan baik, maka kamu bisa menekan tombol permintaan refund atau pengajuan pengembalian dana.
Proses pengajuan pengembalian dana tersebut harus mendapatkan persetujuan dari penjual. Untuk meyakinkan penjual, maka kamu dapat memberikan bukti berupa foto atau video letak kerusakan atau ketidaksesuaian barang dengan deskripsi. Penjual dapat menolak pengajuan refund dari pembeli jika alasan yang diberikan tidak begitu kuat seperti berubah pikiran.
Jika penjual sepakat untuk refund, maka kamu dapat mengirimkan kembali barang kepada penjual. Setelah penjual menerima barang, maka penjual dapat menyetujui refund yang diminta. Dana refund bisa berupa saldo yang bisa digunakan kembali di marketplace tersebut atau disesuaikan dengan metode pembayaran yang dilakukan.
Itulah beberapa pembahasan terkait refund mulai dari pengertian refund, pentingnya refund, hingga contoh refund yang dilakukan di marketplace. Refund adalah salah satu bentuk layanan yang disediakan oleh penjual untuk melindungi pelanggan. Tidak ada salahnya sebelum melakukan pembelian barang atau jasa secara online, kamu membaca dengan cermat kebijakan yang berlaku. Semoga informasi dalam artikel ini bermanfaat, ya!
Selain dari artikel EKRUT Media ini, kamu masih bisa memperoleh informasi dan berbagai tips bermanfaat lainnya melalui YouTube EKRUT Official. Nah, jika ingin mengembangkan karier dan mencari pekerjaan baru, kamu cukup sekali sign up di EKRUT untuk mendapatkan lebih dari satu kali undangan interview oleh berbagai perusahaan ternama!
Sumber:
- Midtrans
- Akseleran
- Harmony
- Jubelio