RedDoorz resmi melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada puluhan karyawannya per 11 Februari 2020 kemarin.
Pihak perusahaan melalui Agung Puji Budiman selaku Public Relation Manager RedDoorz menjelaskan bahwa keputusan ini bukan terjadi karena permasalahan keuangan perusahaan, melainkan karena kinerja beberapa karyawan yang mengalami penurunan.
Agung menyebutkan karyawan yang dirumahkan berjumlah sekitar kurang dari 50 orang. Pihak perusahaan juga mengaku telah melakukan proses ini dengan sebaik mungkin bagi karyawan yang terkena imbas PHK.
Berbanding terbalik dengan keterangan dari pihak perusahaan, seorang karyawan RedDoorz yang tidak disebutkan namanya serta terkena imbas PHK ini justru mengaku bila keputusan PHK ini terjadi secara tiba-tiba oleh perusahaan.
Selain itu, karyawan tersebut juga mendengar kabar bila jumlah karyawan yang dirumahkan mencapai sekitar 200 orang dengan alasan karena efisiensi keuangan.
Meski begitu, karyawan yang bersangkutan mengaku perusahaan telah memberikan pesangon yang sesuai dengan ketentuan yang ada.
Baca juga: Kembali PHK karyawan, ada apakah dengan OYO?
RedDoorz sendiri merupakan jaringan hotel online yang pertama kali berdiri di Jakarta pada 2015 silam oleh Founder dan CEO-nya Amit Saberwal.
Dalam perkembangannya RedDoorz terus melebarkan ekspansi bisnisnya hingga ke Singapura, Filipina dan Vietnam.
Sebelumnya Pada Agustus 2019 lalu, perusahaan tersebut dikabarkan telah mendapatkan suntikan dana untuk putaran seri C sebesar USD 70 juta yang dipimpin oleh Asia Partners dan beberapa investor lain seperti Rakuten Capital dan Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund.
Bisnis hotel melesu?
Tak hanya RedDoorz yang mengalami bisnis yang lesu, jejaring Airbnb juga demikian-EKRUT
Bila pengurangan karyawan RedDoorz dilakukan karena alasan efisiensi perusahaan, maka pertanyaan yang muncul kemudian adalah apakah bisnis hotel tengah melesu?
Pasalnya, tidak hanya RedDoorz, Airbnb pun juga disebut-sebut tengah mengalami keadaan bisnis yang buruk.
Baca juga: Belajar dari kegagalan perusahaan Unicorn WeWork
Perusahaan yang berbasis di Amerika ini kabarnya telah mengalami kerugian sebesar USD 322 juta pada tahun 2019 lalu.
Walaupun begitu belum ada isu PHK yang dilakukan oleh Airbnb hingga sekarang.
Rekomendasi Bacaan:
- Awas, ini 9 tanda kamu akan mengalami PHK
- TripAdvisor dikabarkan PHK 200 karyawan
- Situs tanya jawab Quora PHK karyawan
Sumber:
- Tempo
- Techcrunch
- RedDoorz