Selain CV, portofolio menjadi salah satu syarat yang biasanya diminta oleh recruiter ketika kamu melamar kerja. Selain untuk membuktikan kinerjamu, portofolio bisa menjadi media untuk menyimpan karya yang selama ini kamu hasilkan. Tidak hanya graphic designer, content writer juga biasanya diwajibkan untuk mempunyai CV. Portofolio content writer tentu saja berisi tulisan-tulisanmu yang sudah dipublikasikan. Media publikasinya bisa berupa blog pribadi, konten media sosial, cerita pendek yang kamu tulis, tulisan yang kamu kirimkan ke media massa, dan masih banyak lagi. Nah, supaya portofoliomu bisa menarik perhatian, ada beberapa tips dan contoh yang bisa kamu ikut. Simak, yuk!
Baca juga: Content Writer: Pengertian, Tanggung Jawab, dan Skill yang Harus Dimilikinya
Hal yang harus dicantumkan dalam portofolio content writer
Tunjukkan tulisan-tulisan terbaikmu melalui portofolio (sumber: pexels)
Supaya portofolio yang kamu buat terlihat menarik dan mudah dibaca, kamu harus menentukan konten portofolionya terlebih dahulu. Dengan demikian, portofoliomu akan terlihat profesional dan lebih nyaman untuk dilihat. Lantas, apa saja yang harus dicantumkan dalam portofolio content writer? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Tentukan objectives yang ingin kamu capai
Objectives atau target portofoliomu menjadi hal utama yang harus dipertimbangkan. Jika hal ini sudah diputuskan, kamu dapat menyesuaikan gaya portofolio yang hendak kamu buat. Ada portofolio yang dibuat hanya sebagai media penyimpan karya, ada yang dibuat untuk kepentingan tugas sekolah atau kuliah, namun ada pula yang dibuat untuk mendapatkan pekerjaan.
Jika portofolio yang kamu buat hanya sebagai media penyimpan karya, kamu tidak perlu repot memikirkan desain dan berfokus pada pengarsipan saja. Jika kepentingannya untuk tugas, kamu bisa menyesuaikannya dengan ketentuan yang diberikan atau menggunakan templat yang tersedia di berbagai situs.
Apabila kepentingannya untuk mendapatkan pekerjaan, kamu bisa membuatnya sejelas dan semenarik mungkin. Kamu bisa mencoba menggunakan perspektif recruiter dengan menambahkan informasi yang diperlukan, seperti scope pekerjaan, achievement yang diraih berkat tulisanmu, dan masih banyak lagi.
2. Data diri dan pengalaman penulis
Data diri dan pengalaman menulis bisa membuat portofoliomu terlihat lebih meyakinkan (sumber: freepik)
Hal ini penting untuk dicantumkan, terlebih jika objectives dari portofoliomu berkaitan dengan pencarian kerja. Selain mencantumkan data diri berupa nama dan kontak yang dapat dihubungi, kamu juga bisa menyebutkan pengalaman menulis di portofoliomu. Silakan cantumkan di organisasi, perusahaan, atau media mana kamu pernah terlibat. Sebutkan pula bidang kerja dan lama waktu kamu bekerja untuk mereka. Dengan mencantumkan hal ini, recruiter bisa melihat seberapa luas pengalaman menulismu.
3. Cantumkan contoh tulisan yang pernah kamu buat
Tampilkan tulisan terbaikmu di portofolio (sumber: freepik)
Salah satu hal paling penting dalam portofolio adalah pemilihan contoh tulisan yang kamu buat. Oleh karena keterbatasan media juga waktu bagi recruiter untuk melakukan overview, ada baiknya jika kamu hanya memasukkan beberapa contoh saja. Clippings menyarankan untuk mencantumkan setidaknya 10–20 contoh tulisan saja. Pilih contoh tulisan yang menurutmu paling bagus atau menjangkau banyak audiens. Apabila kamu ingin mencantumkan lebih banyak, kamu bisa mengkompilasinya ke dalam satu folder dan menyematkan link pada portofoliomu.
Baca juga: 7 Tips dan Cara Membuat Portofolio untuk Kerja yang Mengesankan untuk HRD
Tips membuat portofolio content writer
Portofolio yang dibuat dengan baik dapat memperbesar peluangmu (sumber: pexels)
Mengingat zaman yang sudah serba digital, ada baiknya jika portofolio content writer dibuat secara online sehingga recruiter maupun yang lain dapat mengaksesnya dengan mudah. Ada beberapa website yang bisa digunakan untuk membuat portofolio content writer. Sebelum menyimak rekomendasinya, kamu perlu tahu terlebih dahulu tentang tips membuat portofolio yang baik dan menarik. Melansir Copyfolio, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti untuk menghasilkan portofolio content writer yang jelas sekaligus menarik perhatian recruiter. Tips tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Gunakan gambar yang menarik namun tetap sesuai konteks
Portofolio yang hanya berisi deretan kata boleh jadi membosankan. Akan tetapi, jika portofolio tersebut dipenuhi gambar yang tidak relevan, orang yang melihatnya hanya akan bertanya-tanya. Pilihlah gambar yang bisa merepresentasikan tulisanmu. Misalnya, kamu menulis esai tentang keberagaman budaya di Indonesia dan ingin menampilkannya dalam portofolio. Kamu bisa menggunakan gambar masyarakat Indonesia, lengkap dengan pakaian adat masing-masing, untuk mempercantik portofoliomu. Jangan lupa untuk memberikan credit jika foto bukan koleksi pribadi, ya!
2. Batasi seberapa banyak karya yang akan kamu tampilkan
Terlalu banyak karya hanya akan membuat recruiter overwhelmed karena menganggapnya kurang praktis. Oleh sebab itu, tentukan kuantitas karya yang ingin kamu cantumkan dalam portofolio sekaligus sepanjang apa karya tersebut akan ditampilkan. Misalnya, salah satu karya yang ingin kamu tampilkan terdiri atas 3000 kata dan lebih dari tiga lembar. Apabila kamu mencantumkan semua isinya, hasilnya akan kurang bagus. Salah satu solusi yang bisa kamu ambil adalah menampilkan bagian utama dari artikel tersebut sehingga recruiter bisa menangkap garis besar tulisan yang kamu buat.
3. Pisahkan contoh tulisanmu berdasarkan project masing-masing
Ketika kamu membuat portofolio secara online dengan menggunakan website tertentu, ada baiknya jika kamu memisahkan tulisan berdasarkan project yang kamu kerjakan. Kamu juga bisa mengelompokkannya berdasarkan genre tulisan atau panjangnya tulisan. Hal ini dilakukan supaya orang lebih mudah dalam melihat contoh tulisanmu.
4. Cantumkan testimoni atau rekomendasi dari orang lain
Kamu bisa meminta rekomendasi atau testimoni dari klien, atasan, atau rekan satu organisasi tempatmu menulis. Dengan begitu, recruiter atau orang yang melihat portofoliomu bisa semakin tertarik dan percaya dengan kualitas tulisan yang kamu hasilkan.
Baca juga: 10 Jenis Artikel yang Umum dan Penting untuk Diketahui Seorang Penulis
Website untuk membuat portofolio content writer
Dengan membuat portofolio online, kamu bisa mendapatkan hasil yang lebih memuaskan (sumber: pexels)
Situs yang bisa kamu gunakan untuk membuat portofolio akan memberikan tampilan yang menarik, terkesan kreatif, dan profesional. Kamu juga bisa mendesainnya sesuai kebutuhan sehingga ciri khas dari portofoliomu dapat lebih menonjol. Apa saja, ya, website yang bisa kamu gunakan untuk membuat portofolio online bagi content writer?
1. Clippings.me
Coba buat portofolio content writer-mu di Clippings.me (sumber: medium)
Dengan Clippings.me, kamu bisa menyesuaikan tampilan portofolio sesuai keinginanmu dengan memilih salah satu tema yang disediakan atau menggunakan gambar yang sudah kamu siapkan sendiri. Nantinya tulisan yang menjadi sampelmu akan menunjukkan nama, judul artikel, dan bio yang sudah kamu tulis sebelumnya. Untuk dapat menikmati semua layanan Clippings.me, kamu diwajibkan membayar $9.99 atau sekitar Rp148.000 tiap bulannya. Namun, kamu tetap bisa menggunakan fitur ini secara gratis jika hanya ingin menampilkan 10 contoh tulisan.
2. Pressfolios
Pressfolios punya tampilan menarik untuk portofoliomu (sumber: pressfolios)
Situs satu ini mengklaim dirinya sebagai situs termudah bagi para penulis, termasuk jurnalis, untuk membuat portofolio mereka. Kamu bisa bebas mengelompokkan tulisanmu sehingga orang dapat lebih mudah ketika mengunjungi situsmu. Desain yang ditawarkan juga sederhana namun tetap eye-catching. Untuk dapat menggunakan semua fitur yang ditawarkan, kamu bisa mencoba free trial-nya selama 14 hari. Jika kamu tertarik, kamu diwajibkan membayar $14.99 atau sekitar Rp222.000 tiap bulannya.
3. Contently
Contently banyak digunakan karena fitur dan aksesibilitasnya (sumber: contently)
Contently menyediakan single-page interface yang memfasilitasimu untuk menunjukkan tulisan sebanyak yang kamu perlu. Kamu juga bisa mencantumkan foto profil, bio, tautan yang mengarah ke media sosial, skill, dan masih banyak lagi. Situs web ini dapat diakses secara gratis. Meskipun persaingannya sangat ketat mengingat penggunanya yang sangat banyak, kamu berpeluang untuk dilirik client atau recruiter yang kebetulan sedang mencari content writer.
4. Quiet.ly
Siapa tahu kamu bertemu potential client jika menggunakan Quiet.ly (sumber: quiet.ly)
Situs satu ini adalah semacam marketplace untuk menemukan penulis-penulis konten online berdasarkan portofolio yang dibuat. Quiet.ly tidak hanya menyediakan tempat untuk menunjukkan karya tetapi juga menjadi jembatan penghubung antara klien potensial dengan penulis yang sedang mencari job. Kamu tidak perlu membayar biaya apa pun untuk mengakses layanan yang ditawarkan situs ini.
Baca juga: 15 Website Portofolio Online Terlengkap dan Terprofesional
Membuat portofolio content writer memang susah-susah gampang. Dengan beberapa pertimbangan, kamu harus bisa menunjukkan kualitas tulisanmu yang mengesankan. Semoga rekomendasi dan tips yang dibagikan di artikel ini bisa bermanfaat untukmu, ya!
Selain melalui artikel dari EKRUT Media, kamu juga bisa memperoleh berbagai informasi dan tips menarik seputar karier melalui YouTube EKRUT Official. Tak hanya itu, jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- clippings.me
- blog.copyfol.io
- smartblogger.com