Makanan bernutrisi baik dan pola makan sehat di kantor diketahui dapat membantu membentuk lingkungan kerja yang sehat. Dengan nutrisi yang berperan penting dalam kualitas kesehatan tubuh karyawan, sebaiknya pola makan sehat ini disediakan oleh kantor. Sebab, ini tidak hanya dapat menguntungkan karyawan, tetapi juga menguntungkan perusahaan.
Karyawan yang terbiasa makan makanan sehat akan memiliki tekanan darah, gula darah, dan angka BMI yang norma dan ideal. Pola makan sehat juga dapat membantu mencegah karyawan terjangkit diabetes, beberapa jenis kanker, dan obesitas. Jadi, ingin tahu apa saja pola makan sehat yang perlu diterapkan di kantor? Simak di artikel berikut, yuk!
1. Konsumsi 5 porsi buah atau sayur dalam sehari
Cobalah untuk setidaknya mengonsumsi 5 porsi buah dan sayur dalam sehari - EKRUT
Cobalah untuk setidaknya mengonsumsi lima porsi buah dan sayur dalam sehari untuk menghindari beragam penyakit dalam seperti jantung, kanker, dan obesittas. Sebab, buah dan sayur diketahui tinggi akan nutrisi seperti vitamin, serat, mineral, dan bioflavonoid.
Pilih satu buah atau sayur dengan warna hijau gelap atau kuning gelap untuk memenuhi kebutuhan asupan beta karoten dalam sehari. Misalnya saja seperti mangga, wortel, labu, brokoli, bayam, atau kentang manis.
Jangan lupa juga untuk mengonsumsi satu jenis buah atttau sayur yang kaya akan kandungan vitamin C untuk menjaga stamina dan imunitas tubuh. Kamu bisa mengonsumsi jeruk, anggur, jambu merah, stroberi, kubis, atau brokoli.
Baca juga: Ide menu makan siang untuk sebulan bisa ngirit Rp500.000-1.000.000,-
2. Jaga asupan nutrisi tubuh dengan camilan di sela-sela waktu makan
Infused water dapat menjadi salah satu selingan makanan pokok - EKRUT
Terkadang, saking sibuk dan asyiknya bekerja kamu melupakan bahwa tubuhmu perlu asupan tambahan di luar makanan pokok. Apa bila berencana untuk mengonsumsi camilan di kantor, kamu perlu menjaga konsumsinya dengan makanan-makanan sehat yang terjaga.
Beberapa contoh camilan yang baik untuk menjaga nutrisi tubuh dan mudah dikonsumsi di kantor adalah sebagai berikut:
- Campuran buah-buahan kering dan kacang-kacangan.
- Sereal dengan serat tinggi dan rendah gula.
- Sup kalengan yang tinggi serat, rendah lemak, dan rendah sodium.
- Oatmeal instan tanpa gula.
- Biskuit berserat tinggi dan rendah gula.
- Selai kacang alami.
- Yoghurt rendah lemak.
Selain makanan camilan, kamu juga bisa menambahkan minuman ringan untuk dikonsumsi sebagai selingan makanan pokok. Misalnya seperti minuman-minuman berikut:
- Infused water dengan lemon atau jeruk.
- Teh herbal.
- Kopi rendah kafein.Susu rendah lemak.
- Coklat panas rendah lemak dan rendah gula.
- Jus buah asli.
3. Konsumsi ikan tiga kali seminggu atau lebih
Orang yang makan ikan lebih dari tiga kali seminggu mengalami penurunan risiko penyakit jantung - EKRUT
Riset menunjukkan bahwa orang-orang yang terbiasa makan ikan tiga kali seminggu atau lebih mengalami penurunan risiko penyakit jantung dan penyakit degeneratif lainnya.
Sebab, ikan dikenal sebagai makanan yang kaya akan kandungan omega 3. Kandingan ini dapat melindungi tubuh dari beragam macam penyakit dan menjaga kesehatan otak serta sistem saraf.
Agar tidak repot makan ikan yang penuh tulang di kantor, kamu dapat membuat makanan seperti sandwich isi tuna, ikan mackerel, atau salmon. Jangan takut akan bau amis pada mulut setelah mengonsumsi ikan.
Kamu dapat dengan mudah menghilangkannya dengan menggosok gigi setelah selesai makan agar tidak mengganggu rekan kerja.
Baca juga: Mau bikin aplikasi pemesanan makanan?
4. Banyak minum air dan konsumsi makanan berserat
Konstipasi kronis bisa dicegah dengan banyak minum dan konsumsi makanan berserat - EKRUT
Pekerja kantoran akan terbiasa untuk lama duduk di kursi kerjanya sepanjang hari. Hal ini cukup berbahaya karena dapat menyebabkan konstipasi kronis. Namun, hal tersebut dapat dicegah dengan banyak minum air dan konsumsi makanan berserat.
Makanlah makanan-makanan tinggi serat seperti roti dengan gandum utuh, kraker, sereal tinggi serat, buah-buahan, dan sayur-sayuran.
Jangan lupakan juga untuk minum setidaknya 4 gelas dalam waktu 8 jam kerja di kantor untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik dan menjaga gerak peristaltik di usus tetap lancar.
5. Hindari makanan yang mengandung pengawet
Kurangi makanan yang mengandung pengawet karena bisa menimbulkan berbagai penyakit - EKRUT
Untuk menjaga pola makan sehat kamu tetap konsisten, sebaiknya kamu menghindari makanan yang mengandung banyak pengawet. Contoh makanan berpengawet biasanya dikemas di dalam plastik atau kaleng dan mampu bertahan selama beberapa bulan atau tahun.
Makanan berpengawet ini kurang bagus bagi kesehatan karena bisa menimbulkan iritasi kulit, diare, penyakit ginjal, jantung, kanker dan sebagainya.
Oleh karena itu, usahakan untuk mengurangi jenis makanan ini guna mengurangi risiko tersebut.
6. Konsumsi tambahan suplemen vitamin dan mineral
Bila menderita kelelahan parah atau depresi akibat kantor tidak ada salahnya mengonsumsi vitamin - EKRUT
Jika kamu sudah menerapkan pola makan sehat dan seimbang di kantor, langkah berikut ini bersifat opsional. Namun, jika kamu menderita kelelahan parah atau depresi akibat pekerjaan kantor, mengonsumsi vitamin tambahan cukup dianjurkan.
Sebaiknya, carilah suplemen yang mengandung segala vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Sebab, kebanyakan nutrisi akan bekerja dengan lebih baik ketika masuk dalam sebuah kombinasi.
Namun, perhatikan juga penggunaannya dan jangan sampai berlebihan mengonsumsinya sehingga menyebabkan overdosis vitamin. Kamu cukup mengonsumsi satu tablet perhari dan jangan berlebihan.
Penggunaan berlebih dari vitamin juga dapat berbahaya, jadi gunakan sewajarnya yang diancurkan pada panduan yang tertera di kemasan.
Setelah membaca panduan pola makan sehat di atas apakah pola makanmu di kantor sebelumnya telah sesuai dan terjaga?
Baca juga: 7 Jenis vitamin untuk pekerja keras yang wajib kamu konsumsi
Nah, jika belum, mari coba segera terapkan, yuk! Ingat, semakin sehat dan bugar tubuhmu, akan semakin baik juga kinerja dan produktivitasmu. Yuk, semangat terapkan!
Last update 24 December 2020
Sumber:
- health24.com
- webmd.com
- forbes.com
