Perusahaan peminjaman biaya pendidikan di Indonesia atau yang dikenal dengan startup Financial Technology (Fintech) Pintek, meraih pendanaan Pra-Seri A dari Global Founder Capital (GFC) dari Jerman.
Seberapa besar jumlah investasi tersebut tidak disebutkan jumlahnya. Namun, selain mendapatkan funding dari Global Founder Capital, Pintek telah terlebih dahulu mendapatkan pendanaan dari Finch Capital dan Amanda Ventures.
Pendanaan ini pun diterima secara langsung oleh SoCap, perusahaan induk Pintek. Rencananya dengan adanya dana ini akan digunakan oleh Pintek untuk mengembangkan platform teknologi dan komersial.
PT Pinduit Teknologi Indonesia (Pintek) berdiri sejak 2018 dan perusahaan ini didirikan oleh Tommy Yuwono dan Ioann Fainsilber.
Ide membuat perusahaan ini berawal dari pengalaman sulit yang dialami oleh Tommy dalam mendapatkan biaya pendidikan untuk melanjutkan pendidikan ditingkat sarjana pada 2010 silam. Beruntungnya, saat itu ia sempat mendapatkan beasiswa pendidikan.
Tommy pun melihat bahwa keberadaan startup teknologi yang bergerak dalam peminjaman dana pendidikan masih minim.
Delapan tahun berselang Tommy pun membangun startup Pintek yang fokus untuk memberikan dana pinjaman pendidikan bagi masyarakat. Dana pendidikan itu bisa didapatkan sedari jenjang sekolah dasar hingga jenjang kuliah dan vokasi.
Sejak beroperasi pada 2018 lalu, Pintek telah bekerja sama dengan setidaknya 100 institusi pendidikan dan menyalurkan dana pendidikan ke 22 provinsi di Tanah Air.
Mereka telah menggelontorkan dana pinjaman sebesar Rp14.8 miliar kepada 849 penerima pinjaman. Dengan besar pinjaman mulai dari Rp3 juta hingga Rp300 juta. Dan bunga yang ditawarkan sebesar 0-1.5 persen perbulan.
Menurut Co-Founder Ioann Fainsilber mengatakan bahwa, sejak pendanaan awal Pintek telah meraih pertumbuhan pesat. Dari Mei hingga Oktober 2019 saja jumlah pengguna bulanan meningkat selama 20 kali lipat dengan tingkat wan-prestasi (TWP) atau kredit resiko bermasalah kurang dari 1 persen.
Rekomendasi bacaan: