Dulu sebelum perkembangan teknologi pesat seperti sekarang, personal selling adalah satu-satunya teknik sales yang bisa digunakan. Namun sekarang, berkat globalisasi dan kemajuan teknologi, personal selling hanyalah salah satu dari banyak teknik yang tersedia bagi salesperson untuk menindaklanjuti leads dan mencapai kesepakatan.
Personal selling harus menjadi bagian dari bauran penjualan yang lebih luas, di samping telesales, pemasaran email, promosi penjualan, periklanan, dan hubungan masyarakat. Tetapi personal selling tidak boleh diabaikan karena tetap menjadi skill yang penting dan sebaiknya dimiliki oleh seorang salesperson yang baik.
Dalam filosofi modern marketing, hubungan jangka panjang antara salesperson dengan konsumen yang baik harus dikembangkan melalui proses penjualan konsultatif. Personal selling membantu konsumen menyadari manfaat dari produk dan jasa yang ditawarkan dan alasan mengapa membutuhkannya.
Lalu, apa sebenarnya pengertian dari personal selling, tujuan, jenis, dan contoh dari personal selling? Simak pemaparan selengkapnya di bawah ini.
Baca juga: 6 Cara networking yang efektif untuk perkembangan karier
Apa itu personal selling?
Salesperson yang baik sebaiknya memiliki kemampuan personal selling. (Sumber: pexels.com)
Dilansir dari laman The Economic Times, personal selling adalah upaya perusahaan yang diwakilkan oleh salesperson untuk berusaha meyakinkan pelanggan dalam membeli suatu produk. Personal selling ini adalah metode promosi di mana salesperson menggunakan keterampilan dan kemampuannya dalam upaya untuk melakukan penjualan.
Personal selling menggunakan interaksi langsung untuk menjual produk dan layanan yang ditawarkannya. Seorang salesperson tidak hanya memberi tahu calon pelanggan tentang produk atau layanan perusahaan, namun mereka juga menggunakan kekuatan persuasi mereka untuk meyakinkan calon pelanggan dengan berbagai cara yang menarik. Selain itu, personal selling ini juga bisa meningkatkan hubungan pelanggan dan menjadi sumber feedback pelanggan yang kuat.
Diringkas dari laman Feedough, personal selling adalah teknik promosi di mana seorang penjual:
- Menggunakan komunikasi orang ke orang yaitu melibatkan kontak langsung antara salesperson dan pelanggan.
- Untuk menjual suatu penawaran, yaitu memotivasi dan membujuk pelanggan dengan menyertakan penjelasan rinci atau demonstrasi produk agar membeli penawaran yang dimaksud.
- Menggunakan strategi penjualan yang bersifat personal, di mana melibatkan peran salesperson untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Dengan munculnya internet dan metode komunikasi lainnya, personal selling tidak terbatas hanya pada pertemuan tatap muka. Salesperson sekarang bisa menggunakan panggilan video seperti Google Meets dan Zoom, panggilan telepon, dan bahkan email, bersama dengan interaksi langsung untuk mengembangkan hubungan dengan calon pelanggan.
Baca juga: 5 Cara mengembangkan skill berpikir kreatif
Tujuan personal selling
Personal selling bertujuan untuk membangun hubungan erat jangka panjang dengan pelanggan. (Sumber: pexels.com)
Dulu hingga kini, personal selling tetap menjadi teknik penjualan yang dipilih oleh perusahaan dan hal tersebut bukan tanpa sebab, berikut ini tujuan dilakukannya personal selling:
- Membangun awareness dari brand dan produk dengan cara mengedukasi calon pelanggan tentang apa penawaran dan manfaat yang ditawarkan oleh perusahaan.
- Meningkatkan sales dengan cara membujuk calon pelanggan untuk membeli penawaran bisnis yang diberikan.
- Membangun hubungan erat jangka panjang dengan pelanggan.
- Memberikan informasi yang terperinci sebagai bentuk dukungan terhadap pelanggan.
- Menyediakan produk yang berguna, membantu kegiatan pemasaran, dan memberikan layanan serta dukungan yang baik kepada konsumen.
- Meningkatkan penerimaan produk baru oleh pelanggan.
- Memperoleh pelanggan baru dan mempertahankan loyalitas pelanggan
- Menyempurnakan fasilitas penjualan dan mendapatkan informasi di pasar.
Baca juga: 9 Cara meningkatkan kemampuan problem solving
Kelebihan dan kekurangan personal selling
Personal selling yang baik akan membangun kepercayaan pelanggan. (Sumber: pexels.com)
Setelah memahami tujuan personal selling, kamu juga perlu memahami beberapa kelebihan dan kekurangan dari personal selling untuk dijadikan pertimbangan. Simak kelebihan dan kekurangan pada tabel di bawah ini.
Kelebihan | Kekurangan |
Komunikasi terjadi dua arah sehingga salesperson bisa memperoleh feedback dari pelanggan secara langsung. | Relatif mahal karena biaya operasional yang dikeluarkan cukup banyak. |
Teknik penjualan yang interaktif akan membangun kepercayaan pelanggan. | Memerlukan training terhadap salesperson sehingga memakan waktu dan biaya. |
Teknik marketing yang persuasif membuat calon pelanggan mau meluangkan waktu untuk mendengarkan. | Jangkauan lebih terbatas, tidak seperti TV, radio, atau media sosial lainnya. |
Direct selling membantu mencapai audiens yang sulit dijangkau dengan metode lain. | Perlu banyak waktu dan sumber daya untuk mengubah prospek menjadi pelanggan. |
Baca juga: 4 Jenis lead time beserta fungsinya dalam perkembangan bisnis
Jenis personal selling
Personal selling terbagi menjadi order takers, getters, dan creators. (Sumber: pexels.com)
Berdasarkan aktivitas penjualan dan salesperson yang terlibat, personal selling dapat dikategorikan menjadi tiga jenis berikut:
- Order Takers
Order Takers menerima permintaan dan pertanyaan dari pelanggan, biasanya pelanggan yang mendekati salesperson. Order Takers biasanya menempati posisi seperti retail sales assistant atau telemarketer dan berfokus menentukan kebutuhan pelanggan menunjuk ke inventaris yang memenuhi kebutuhan tersebut. - Order Getters
Order Getters menjangkau prospek baru dan mempersuasi mereka untuk melakukan pembelian langsung. Mereka adalah salesperson yang terjun ke lapangan untuk membawa klien baru. - Order Creators
Order Creators tidak melakukan kesepakatan, tetapi mengajak pelanggan untuk mempromosikan penawaran bisnis untuk mengarah ke penjualan. Misalnya, sebuah perusahaan farmasi menghubungi seorang dokter dan membujuknya agar meresepkan obat perusahaan tersebut.
Baca juga: Business Development Manager: Ruang lingkup, tugas, dan proyeksi karier 2021
3 Contoh personal selling
Penerapan personal selling dapat dijumpai pada berbagai bisnis. (Sumber: pexels.com)
Sebagai metode penjualan paling tradisional, personal selling telah diterapkan oleh banyak perusahaan. Contoh personal selling dapat ditemukan pada:
1. Toko retail
Di dalam toko retail, mereka mempekerjakan staf penjualan yang akan membantu pelanggan memilih produk terbaik sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri. Contohnya: Ikea, Indomaret, dll.
2. Penjualan door-to-door
Pada beberapa bisnis, mereka mempekerjakan staf penjual yang akan mengunjungi rumah dan kantor calon pelanggan kemudian memberikan edukasi dan menawarkan produk mereka. Contohnya Tupperware dan Oriflame.
3. Penjangkauan B2B
Perusahaan B2B (Business to Business) seringkali menjangkau calon klien secara online atau offline dan menggunakan komunikasi person-to-person untuk menutup penjualan.
Baca juga: COO (Chief Operating Officer): Tugas, tipe, dan 7 kualifikasi yang dibutuhkan
Itulah pembahasan lengkap mengenai pengertian personal selling hingga contohnya. Kesimpulannya, personal selling merupakan teknik penjualan yang dilakukan secara dua arah dan masih dinilai efektif untuk meningkatkan penjualan produk sampai saat ini. Selanjutnya, jika kamu tertarik berpindah kerja dan mengembangkan karier yang lebih baik, kamu bisa mendaftarkan diri melalui EKRUT. Di sini terdapat berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Dapatkan juga berbagai tips & insight menarik untuk pengembangan karier kamu melalui YouTube EKRUTtv.
Sumber:
- economic times
- milkshake
- economicdiscussion