Persiapan menghadapi wawancara kerja harus dilakukan sebaik-baiknya. Sebab jika tidak, bisa-bisa perekrut mencoret namamu dari daftar nama kandidat berpotensi. Akibatnya, orang lain lah yang akan menempati posisi incaranmu.
Bagaimanakah caranya mempersiapkan diri untuk menghadapi wawancara? Resume dan dokumen sudah lengkap. Apa lagi, ya? Pernahkan kamu terpikir untuk latihan menjawab pertanyaan interview kerja dan merekam videonya?
Latihan dengan smartphone
CEO firma konsultasi global Korn Ferry, Gery Burnison dalam tulisannya di forbes.com mengatakan, sebenarnya senjata rahasia keberhasilan dalam wawancara kerja adalah smartphone. Burnison menyarankan para kandidat untuk merekam suara mereka saat menghadapi wawancara.
Rekaman ini akan merefleksikan kemampuan kandidat dalam menghadapi wawancara. Nah, ketika memutar kembali rekaman latihan wawancara, berapa kali kamu bisa mendengar kata 'um' atau jeda dalam menjawab pertanyaan perekrut?
Pelajari komunikasi nonverbal
Kamu juga bisa menilai keterampilan diri dalam menghadapi sesi wawancara dengan melihat komunikasi nonverbal. Mulai dari cara duduk hingga ekspresi wajah. Oleh karena itu, Burnison menyarankan para kandidat merekam diri mereka saat menjawab pertanyaan dasar dalam interview.
Misalnya, posisi terakhir, pencapaian, kekuatan, kelemahan, dan alasan menginginkan posisi yang ditawarkan perusahaan perekrut. Dari video rekaman, kamu bisa melihat komunikasi nonverbal kepada perekrut.
Berhati-hatilah dengan bahasa tubuhmu selama latihan ini. Ahli bahasa tubuh, Carol Kinsey menuturkan, hanya dibutuhkan waktu tujuh detik sejak dimulainya wawancara bagi perekrut untuk memberi kesan tentang kamu, sekaligus menentukan peluangmu di perusahaannya.
Mulailah dengan menunjukkan gestur tubuh yang kuat dan positif. Sekarang, bagaimana dengan postur dan kontak matamu? Apakah kamu terlihat gelisah? Apakah kamu sudah terlihat percaya diri?
Jangan menghapal jawaban
Selain itu, dalam sesi wawancara, sebaiknya kamu tidak berusaha mengingat setiap jawaban. Namun, berlatihlah cara menjawab pertanyaan dari perekrut. Sebab, jika terlihat memberikan jawaban hapalan, akan muncul ketidakyakinan dari perekrut. Selain itu, orisinalitas dalam jawabanmu akan luntur.
Dalam wawancara, kamu juga harus menghindari jawaban biner, seperti “Ya” dan “Tidak”. Jawaban yang kamu berikan harus memiliki makna di dalamnya. Sehingga, kamu dapat memberikan informasi yang jelas kepada pewawancara.
Hindari bertele-tele. Selama berlatih, kamu juga bisa menyiapkan kisi-kisi pertanyaan yang mungkin saja diajukan perekrut. Selanjutnya, berlatihlah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Latihan wawancara kerja ini akan membantumu mengurangi stres selama wawancara kerja yang sebenarnya. Dengan pengalaman berlatih, pada sat hari H, kamu bisa fokus untuk menjalin hubungan positif dengan pewawancara. Pikiranmu tidak lagi disibukkan dengan kemelut jawaban wawancara yang rumit.
Jadi, luangkan waktu untuk berlatih wawancara agar bisa meningkatkan kepercayaan diri. Jika ponselmu tidak bisa digunakan untuk merekam video, kamu bisa berlatih di depan cermin juga, lho!
Sumber:
- news.com.au