Sebagian besar dari kamu pasti sudah mengenal saham sebagai salah satu bentuk aset investasi populer. Selain saham, crypto saat ini juga sedang berkembang pesat seiring dengan meningkatnya peminat pada aset tersebut. Saat ini, melakukan proses investasi semakin mudah, terutama dengan adanya aplikasi investasi digital.
Hal tersebut membuat ketertarikan investor meningkat, baik untuk aset saham maupun crypto. Walaupun proses dalam berinvestasi saham dan crypto memiliki beberapa kesamaan, terutama dalam hal aset yang dapat diperjualbelikan. Namun, terdapat perbedaan saham dan crypto yang fundamental.
Sebelum kamu memilih investasi apa yang cocok untukmu, ketahui dulu perbedaan saham dan crypto berikut ini.
Apa itu saham?
Nilai saham ditentukan oleh performa dari perusahaan dalam jangka panjang. (sumber: pexels)
Saham sendiri merupakan bagian dari instrumen investasi. Saham adalah bukti dari kepemilikan terhadap nilai perusahaan atau bukti penyertaan modal. Sebagai bukti kepemilikan sah dalam bisnis, investor akan mendapatkan dividen yang mana akan disesuaikan dengan jumlah saham yang dimilikinya.
Harga saham akan bergerak saat investor menilai keberhasilan perusahaan di masa depan. Mungkin saja investor akan merasa optimis ketika baru saja membeli saham, namun tetap saja harga saham pada akhirnya akan bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengembangkan keuntungannya dalam jangka panjang.
Dengan kata lain, kenaikan saham dalam jangka panjang ditentukan oleh keberhasilan perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Investasi saham bisa dikatakan sukses, jika performa perusahaan terus berjalan dengan baik.
Baca juga: 10 Sekuritas Terbaik Indonesia, Aman untuk Investasi Saham 2022
Apa itu crypto?
Harga kripto ditentukan oleh sentimen pasar. (sumber: pexels)
Crypto atau cryptocurrency merupakan mata uang virtual yang dilindungi oleh suatu kode rahasia atau sandi yang cukup rumit guna melindungi dan menjaga keamananya. Umumnya, mata uang crypto tidak didukung dengan hard assets, termasuk pula koin crypto yang paling populer seperti Bitcoin dan Ethereum.
Cryptocurrency juga memungkinkan kamu melakukan beberapa fungsi, salah satunya adalah mengirimkan uang ke orang lain. Pencatatan crypto biasanya terpusat dalam suatu sistem yang disebut dengan teknologi blockchain.
Tidak didukung oleh aset atau aliran dana, membuat satu-satunya hal yang menggerakkan harga crypto adalah spekulasi yang didorong oleh permintaan pasar. Permintaan pasar yang berubah akan berpengaruh terhadap harga dan tidak jarang terjadi secara drastis.
Dapat dikatakan bahwa cryptocurrency hanya didorong oleh harapan bahwa seseorang akan membelinya lebih banyak di masa depan.
Perbedaan saham dan crypto
Terdapat faktor fundamental dalam perbedaan saham dan crypto. (sumber: pexels)
Baik saham maupun crypto merupakan pilihan investasi yang valid, tetapi keduanya menjalankan tujuan yang berbeda dalam portofolio. Perbedaan saham dan crypto tampak mencolok dalam cara investor membeli dan menjual, serta menjalankan strategi investasi. Berikut ini beberapa perbedaan saham dan crypto yang penting untuk kamu ketahui.
1. Faktor fundamental
Perbedaan saham dan crypto dalam melakukan analisis fundamental pada bursa saham melibatkan berbagai macam data yang diharapkan akan berdampak pada nilai suatu saham. Data yang dimaksudkan antara lain, return of asset, aliran kas, dan gearing ratio yang mana digunakan untuk mengukur modal pinjaman perusahaan untuk membiayai operasional.
Sedangkan, crypto memiliki fundamental yang dapat dikatakan jauh berbeda dengan saham. Crypto memiliki fundamental yang dapat dilihat dari Whitepaper atau semacamnya. Whitepaper berisikan mengenai peta pengembangan dari proyek crypto. Dari peta pengembangan tersebut, trader atau investor crypto dapat melihat prospek sebelum melakukan transaksi.
2. Akses pasar
Perbedaan saham dan crypto berikutnya terletak pada waktu perdagangan. Bagi sebagian besar investor, perdagangan saham umumnya dibatasi waktu yang biasanya disesuaikan dengan jam kerja.
Sebagai contohnya, apabila kamu terbiasa trading saham di Bursa Efek Indonesia, terdapat dua sesi waktu, pukul 09.00 WIB - 11.30 WIB dab 13.30 WIB - 14.50 WIB, setiap hari Senin hingga Jumat.
Sangat berbeda dengan waktu perdagangan crypto yang tidak pernah tutup, bahkan di hari libur sekalipun. Hal ini mempermudah investor untuk keluar masuk pasar kapanpun diinginkan dan dimanapun mereka tinggal.
3. Jenis aset
Perbedaan saham dan crypto terlihat dari tipe aset. (sumber: pexels)
Saat kamu membeli aset crypto, baik dalam bentuk koin atau token, bukan berarti kamu memiliki aset dari perusahaan atau proyek yang mengeluarkannya. Perlu kamu ketahui bahwa koin dan token crypto memiliki fungsi yang berbeda.
Koin adalah aset dalam blockchain yang dapat digunakan sebagai media pembayaran. Sedangkan token memiliki berbagai klasifikasi, salah satunya berfungsi untuk memberikan akses ke servis protokol tertentu.
Perbedaan saham dan crypto dalam jenis atau tipe aset terlihat sangat jelas. Saham merupakan aset yang mewakili persentase jumlah kepemilikan terhadap perusahaan tertentu pada saat kamu membelinya. Performa dari perusahaan yang akan menentukan nilai saham.
4. Volatilitas
Perbedaan saham dan crypto terbesar terletak pada volatilitas. Penting untuk kamu ingat bahwa aset crypto tidak memiliki pengendalian volatilitas. Pergerakan harga aset crypto bergantung pada supply dan demand peminatnya. Sehingga akan membuat aset crypto dapat meningkat tinggi atau menurun drastis.
Sedangkan, saham memiliki mekanisme pembatasan volatilitas yang dilakukan saat situasi pasar tidak terkendali. Proses pengendalian dapat dilakukan dengan auto rejection atas dan bawah atau trading halt (penghentian sementara). Nah, hal ini menunjukkan dengan adanya volatilitas dapat lebih menjaga jika terjadi peningkatan atau penurunan yang drastis.
Baca juga: 5 Aplikasi atau Situs Trading Crypto dengan Fee Murah
5. Pengawas atau regulator
Selanjutnya, perbedaan saham dan crypto terletak pada regulator kedua investasi tersebut secara hukum. Walaupun crypto mengusung misi desentralisasi, namun saat akan beroperasi di suatu negara tetap harus mengikuti aturan yang berlaku di negara tersebut.
Indonesia melegalkan cryptocurrency bukan sebagai alat pembayaran, melainkan komoditas. Sehingga, crypto diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Sementara saham yang merupakan bagian dalam instrumen keuangan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
6. Satuan transaksi
Satuan transaksi yang digunakan juga termasuk dalam perbedaan saham dan crypto. (sumber: pexels)
Apabila kamu ingin melakukan transaksi saham di Indonesia, minimal yang harus dilakukan adalah 1 lot atau 100 lembar. Hal ini berbeda dengan crypto, harga Bitcoin bisa mencapai ratusan juta rupiah dan Ethereum pun puluhan juta rupiah.
Namun, jika modal yang dimiliki minim, kamu bisa bertransaksi dengan membeli pecahan terkecil, hingga pecahan depalan desimal yang disebut dengan 1 sats. Perbedaan saham dan crypto ini cukup jelas.
Baca juga: 12 Rekomendasi aplikasi saham online terbaik dan terdaftar OJK
Ketertarikan masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk saham atau crypto terus mengalami peningkatan. Memahami perbedaan saham dan crypto sebelum memilih untuk melakukan investasi merupakan langkah yang tepat. Setelah mengetahui beberapa perbedaannya, investasi mana yang akan kamu pilih?
Ingin mendapatkan informasi penting seputar dunia kerja dan lainnya? Yuk, kunjungi situs talent marketplace EKRUT. Jangan lupa untuk sign up di EKRUT, ya! Karena kamu bisa dihubungkan dengan perusahaan yang sesuai dengan minat dan pengalamanmu.
Sumber:
- bankcrate.com
- investor.id
- kompas.com