Manajemen proyek telah banyak berkembang belakangan ini dan banyak metodologi manajemen proyek yang digunakan oleh Developer untuk mempermudah pekerjaan mereka seperti kanban dan scrum.
Ada beberapa metodologi project management yang bisa digunakan oleh Product Owner dan tim Developer dalam mengembangkan suatu produk, termasuk kanban dan scrum.
Meskipun keduanya berkaitan dengan metode agile, tapi kedua metode ini memiliki karakteristik yang berbeda yang bisa disesuaikan dengan kondisi dan struktur perusahaan.
Ketahui dulu apa itu kanban dan scrum
Kanban berasal dari bahasa Jepang yang memiliki arti tanda visual - EKRUT
Agar kamu lebih paham dengan kedua kerangka ini dan menentukan mana yang tepat untukmu, kamu perlu mengerti dulu tentang dua framework yang sama-sama menerapkan prinsip dan nilai dari manifesto metodologi agile ini.
Kanban sendiri berasal dari bahasa Jepang yang memiliki arti kartu atau tanda visual. Umumnya item pekerjaan dalam metodologi kanban diwakilkan dalam bentuk visual di papan kanban agar tim bisa melihat status pekerjaan kapan saja.
Banyak bidang pekerjaan mempraktikkan model kanban ini untuk meningkatkan efisiensi, kualitas dan produktivitas.
Sementara itu, scrum adalah metode kerja yang berulang dan inkremental (berkembang sedikit demi sedikit secara teratur) yang memberikan cara secara preskriptif untuk menyelesaikan pekerjaan.
Biasanya dalam proses scrum, pekerjaan dipecah dalam bentuk sprint atau jumlah waktu yang ditentukan dimana satu bagian harus selesai sebelum sprint selanjutnya. Waktu yang dibutuhkan dalam satu sprint bervariasi bisa 2 minggu hingga 30 hari.
Nantinya yang berhak menentukan rapat prioritas dan status sprint selanjutnya yakni seorang scrum master.
Baca juga: Begini peran dan tanggung jawab Scrum Master
Perbedaan kanban dan scrum
Perbedaan scrum dan kanban terletak dari cara kerja atau praktiknya - EKRUT
Jelas dari gambaran di atas, kamu bisa melihat perbedaan kanban dan scrum bukan? Di mana perbedaan tersebut terletak dari cara kerja atau praktik dua metode itu dilakukan.
Lebih jelasnya terkait metode kanban vs scrum, kamu bisa melihat bagan berikut ini agar semakin jelas.
Kanban | Scrum | |
Modifikasi atau perubahan | Memungkinkan terjadinya perubahan atau iterasi (perulangan) pada proyek yang sedang berjalan. Hal ini supaya adanya peningkatan berkelanjutan sebelum proyek tersebut rampung. |
Tidak di sarankan atau memungkinkan untuk terjadinya perubahan ketika proses sprint berlangsung. |
Pengukuran produktivitas |
Mengukur produktivitas menggunakan cycle time (waktu siklus) atau jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu bagian penuh proyek dari awal hingga akhir. |
Keberhasilan atau produktivitas diukur berdasarkan sprint. Di mana setiap sprint disusun secara berurutan dan akan berpindah ke sprint selanjutnya apabila sprint sebelumnya telah sukses. |
Peran dan tanggung jawab |
Tidak ada peran spesifik yang ditentukan sebelumnya untuk sebuah tim. Hal ini karena tim didorong untuk berkolaborasi serta turut membantu bila ada tim yang kewalahan. |
Setiap anggota tim memiliki peran yang telah ditentukan sebelumnya. Seperti product owner menentukan sasaran dan tujuan, Scrum master menentukan jadwal dan anggota tim melaksanakan pekerjaannya. |
Delivery timelines |
Produk dikirim terus menerus sesuai dengan kebutuhan serta delivery timelines ditentukan oleh bisnis. |
Hasil kerja ditentukan oleh sprint karena sprint memiliki periode waktu tertentu yang diberikan kepada anggota untuk menyelesaikan pekerjaannya. |
Dari uraian di atas, menurutmu mana metode yang terbaik antara kanban dan scrum? Jawabannya mungkin bisa bervariasi tergantung kebutuhan dari proyek yang dilakukan tersebut.
Berikut beberapa point penting yang akan semakin membantumu mempertimbangkan metode mana yang lebih baik.
- Pilih kanban jika proyeknya cukup fleksibel.
- Gunakan kanban jika lebih suka visualisasi alur kerja melalui matriks.
- Pilih scrum jika kamu siap melakukan proyek secara berkelanjutan.
- Scrum direkomendasikan jika terjadi kolaborasi antar manusia yang intens dan umpan balik yang cepat.
- Jika tim yang kamu miliki termasuk kecil, maka metode kanban cocok untuk kamu.
- Jika perusahaanmu butuh perubahan untuk proses kerja yang efisien, maka scrum cocok untukmu.
Baca juga: Kenali metode kanban dalam manajemen proyek
Kedua kerangka kerja ini memang dapat membantumu dalam mengerjakan suatu project, meski begitu memahami perbedaan kanban dan scrum dengan baik dapat membantu kamu dalam menentukan mana yang tepat untukmu.
Jangan lupa untuk menyimak pembahasan perbedaan kanban dan scrum lebih lanjut lewat cuplikan video berikut.
Di harapkan dengan video tersebut, kamu semakin mudah menentukan pilihan untuk memakai kanban atau scrum ya!
Sumber: