Beberapa waktu lalu, Forbes telah merilis Forbes 30 under 30 Asia 2020 yang isinya adalah daftar orang yang memiliki peran atau pengaruh dalam bisnis dan industri sebelum mereka berusia lebih dari 30 tahun.
Di antara daftar tersebut, kita menjadi salah satu negara yang banyak menghasilkan pengusaha muda yang mampu mendorong perekonomian dan memberikan manfaat dengan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Siapa saja kira-kira daftar pengusaha muda Indonesia yang masuk dalam daftar Forbes 30 under 30 Asia 2020 tersebut?
1. Elisa Suteja - Cofounder Fore Coffee
Elisa Suteja berhasil membangun Fore Coffee sebelum dirinya mencapai umur 30 tahun - EKRUT
Nama Fore Coffee tentunya sudah tidak asing lagi di telinga para penikmat kopi. Pasalnya wanita yang berusia sekitar 28 tahun ini menjadi salah satu pencetus tren minum kopi yang dikolaborasikan dengan teknologi di dalam Fore Coffee.
Berdasarkan hasil wawancara EKRUT bersama Elisa beberapa waktu lalu, diketahui bahwa sebelum dirinya mendirikan jaringan coffee shop ini ia sudah aktif di perusahaan investasi East Ventures yang merupakan salah satu capital ventures terbesar di Asia.
Elisa bersama Robin Boe dari Otten Coffee akhirnya pada 2018 mendirikan Foree Coffee sebagai perusahaan on demand coffee company.
Dari sana perusahaan kemudian banyak menerima pendanaan salah satunya dari East Ventures kemudian bersama investor lainnya seperti Agaeti Ventures Capital SMDV, Pavillion Capital, Insignia Ventures Partners dan lain-lain.
Baca juga: East Ventures akhirnya menunjuk partner wanita pertama
2. Utari Octavianty - Cofounder Aruna
Founder dan Co-founder Aruna masuk dalam daftar Forbes 30 under 30 Asia 2020 - EKRUT
Daftar pengusaha muda Indonesia selanjutnya yang berhasil masuk dalam Forbes 30 under 30 yakni berasal dari sektor perikanan Aruna yang diwakili oleh Utari Octavianty selaku Cofounder Aruna bersama dua rekannya yang lain yakni Farid Naufal Aslam dan Indraka Fadhlillah.
Ketiganya fokus membantu perekonomian nelayan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang dimiliki oleh Aruna. Sebagaimana kita tahu meski laut Indonesia sangat luas tetapi, kehidupan nelayannya berada di garis kemiskinan. Data BPS bahkan menyebut pendapatan nelayan Indonesia hanya Rp 1.1 juta saja per bulan.
Aruna kemudian menawarkan solusi atas permasalahan itu, dengan mempertemukan nelayan dan pembeli langsung melalui aplikasinya. Dengan begitu harga jual ikan nelayan tidak akan lebih rendah dari pasaran.
Berdiri sejak tahun 2016, kini Aruna telah berada di 15 titik mulai dari Sumatera hingga Papua untuk membantu nelayan. Selain itu sudah ada sekitar 20 ribu nelayan yang terdaftar di aplikasinya dan sekitar 2 ribunya aktif bertransaksi.
3. Isabel Wijsen dan Melati Wijsen - Founder & Cofounder Bye Bye Plastic Bag
Meski terbilang masih belia namun dua adik kakak ini kompak membangun Bye Bye Plastic Bag - EKRUT
Mungkin di antara beberapa founder startup Indonesia di atas, kakak beradik Isabel Wijsen dan Melati Wijsen menjadi salah satu pengusaha muda yang masih belia. Di umurnya yang belum menginjak 20 tahun keduanya sudah mendirikan startup NGO.
Startup ini diberi nama Bye Bye Plastic Bag yang berada di Bali. Tujuan dari startup ini adalah untuk mengkampanyekan dan mengedukasi masyarakat agar tidak menggunakan plastik sekali pakai.
Hampir enam tahun keduanya membuat petisi yang mendorong pemerintah Bali agar mengurangi penggunaan plastik. Hingga pada akhirnya pada 2018 petisi itu dikabulkan oleh Pemprov Bali untuk melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai.
Selain upaya di atas, masih banyak inovasi lain yang telah dikembangkan oleh kakak beradik ini melalui upaya Mountain Mamas, River Boom, Booklet pendidikan dan lain-lain.
Isabel bahkan sempat memimpin KTT tentang dampak pembangunan berkelanjutan di World Economic Forum.
Baca juga: Melihat kontribusi startup digital Indonesia selama pandemi
4. Anugrah Pakerti - Founder AVO Innovation Technology
Anugrah Pakerti menjadi Founder dari perusahaan kecantikan bernama Avoskin - EKRUT
Di umurnya yang belum genap 30 tahun Anugrah Pakerti sudah menjadi pengusaha muda Indonesia yang berhasil membuat perusahaan startup yang bergerak dalam bidang kecantikan. Berdiri pada tahun 2014 di Yogyakarta perusahaan ini mengutamakan keamanan dan kualitas produk kecantikan yang dibuat.
Produk-produk kecantikan yang dibuat oleh perusahaan ini diracik dengan bahan-bahan alami dan berkualitas yang diambil langsung dari petani di Bali dan Jawa.
Perusahaan juga turut memberdayakan masyarakat sekitar untuk membantu proses pembuatan paper bag.
Hingga saat ini, kabarnya AVO store sendiri telah ada di 100 titik di seluruh Indonesia dengan pengikut Instagram sebanyak 200 ribu followers dan menjadikan Avoskin sebagai salah satu merek kecantikan cukup dikenal di Indonesia.
5. Leonardo Hartono - Founder SpaceStock.com
Setelah lulus dari Universitas Berkeley Leonardo kemudian membangun perusahaan Spacestock.com - EKRUT
Leonardo Hartono merupakan lulusan dari Universitas Berkeley California yang sempat memimpin proyek real estate di Mandiri Development Group.
Ia memulai bisnis perdananya dengan membuka agen real estate menggunakan kecanggihan teknologi yang diberi nama SewaKantorCBD.
Pada tahun 2019 lalu, perusahaan melakukan rebranding dengan mengubah nama menjadi SpaceStock. Dengan rebranding ini, perusahaan tak hanya menawarkan kantor tetapi juga apartemen.
Hingga saat ini berdiri perusahaan sudah memiliki ribuan listing terverifikasi yang memberikan transaksi transparan kepada masyarakat. Salah satu investor ternama yang pernah mendukung Spacestock.com yakni Alpha JWC.
Baca juga: Deretan tokoh inspiratif di tengah pandemi Covid-19
Itulah dia daftar lima pengusaha muda Indonesia sekaligus founder startup yang inspiratif dan berhasil masuk dalam jajaran Forbes 30 under 30 Asia . Semoga semakin banyak generasi muda lainnya yang turut mengikuti jejak kesukesan tokoh-tokoh ini ,ya.
Sumber:
- forbes
- east.vc