Passive income bisa menjadi salah satu cara untuk membantu menambah pundi penghasilan, baik untuk kamu yang sedang menjalankan usaha sampingan atau hanya mencoba mendapatkan uang tambahan setiap bulan, terutama saat inflasi melanda. Passive income juga dapat membuatmu lebih tenang ketika harus menghadapi kondisi di luar dugaan seperti diberhentikan dari pekerjaan secara tiba-tiba dan menjadi pengangguran, cuti pekerjaan dalam jangka waktu yang lama, atau jika inflasi terus terjadi hingga menurunkan daya beli.
Apa itu passive income?
Investasi keuangan dapat menjadi salah satu sumber passive income (Sumber: Pexels)
Dilansir dari investopedia.com, passive income adalah pendapatan yang diperoleh dari penyewaan properti, kerja sama bisnis, atau perusahaan lain tanpa terlibat secara aktif atau hanya melakukan sedikit sekali pekerjaan. Karena disebut sebagai passive income, beberapa orang sering menyalahartikan bahwa pendapatan tersebut diperoleh secara cuma-cuma tanpa melakukan apa pun. Padahal yang terjadi sebenarnya, dilansir dari thecollegeinvestor.com, semua passive income membutuhkan setidaknya dua elemen berikut; investasi uang yang telah diserahkan di muka atau investasi waktu yang telah dilakukan terlebih dahulu.
Dalam praktiknya, kamu mungkin dapat melakukan beberapa atau bahkan menyelesaikan semua pekerjaan tersebut di depan. Namun, seiring berjalannya waktu, passive income juga membutuhkan beberapa tenaga tambahan. Bisa jadi kamu harus terus memperbarui fasilitas suatu produk atau melakukan pemeliharaan pada properti yang disewakan agar tetap dapat menghasilkan.
Baca juga: 9 Strategi Belajar Investasi Saham untuk Pemula yang Efektif
10 Ide passive income yang patut dicoba
Materi kursus online dapat dijual berulang kali melalui berbagai situs edukasi (Sumber: Pexels)
Langkah pertama untuk mendapatkan passive income secara berkelanjutan adalah memilih sumber pendapatan yang paling efektif menurut kamu. Berikut 10 ide passive income yang bisa kamu coba seperti dikutip dari berbagai sumber.
1. Investasi keuangan
Berinvestasi dapat menjadi salah satu cara yang bagus untuk menghasilkan passive income. Namun, perlu diingat bahwa aset yang kamu miliki harus menghasilkan dividen atau bunga. Saham atau aset yang tidak menghasilkan dividen seperti cryptocurrency mungkin menarik, tetapi tidak akan membuatmu mendapatkan passive income.
Investasi keuangan dapat dilakukan melalui berbagai pilihan, seperti berinvestasi di pasar saham, reksa dana, atau obligasi, dan investor tidak perlu melakukan banyak hal untuk memperoleh bunga. Kamu bisa berkonsultasi dengan penasihat keuangan untuk mengetahui pilihan investasi yang terbaik.
2. Menyelenggarakan kursus online
Kamu juga dapat menghasilkan passive income dengan menyelenggarakan kursus secara online. Baik itu mengenai pemasaran, ilustrasi, atau kewirausahaan, kamu dapat menjual dan mendistribusikan materi tersebut melalui situs seperti Udemy, SkillShare, dan Coursera. Selain itu, kamu juga dapat mempertimbangkan menjual konten dengan metode freemium, yaitu membangun pengikut dengan konten gratis terlebih dahulu kemudian membebankan biaya untuk informasi yang lebih detail atau bagi mereka yang ingin tahu lebih banyak.
Mengajar online membutuhkan beberapa investasi di muka, seperti menyiapkan materi kursus, merekam, dan membuat aset yang dapat diunduh untuk digunakan oleh siswa. Meskipun begitu, mirip dengan produk digital, kamu dapat menjual kursus online berulang kali tanpa harus repot menghitung persediaan stok.
3. Menyewakan properti
Menyewakan properti dapat menjadi cara yang efektif untuk mendapatkan passive income. Namun, sering kali orang-orang lupa bahwa menyewakan properti itu butuh usaha yang ekstra juga untuk merawat dan memelihara. John H. Graves, penulis buku The 7% Solution: You Can Afford a Comfortable Retirement, seperti dikutip dari bankrate.com, mengatakan bahwa kamu harus meluangkan waktu untuk mempelajari bagaimana menjadikan properti yang kamu miliki sebagai usaha yang menguntungkan. Jika tidak, kamu justru berpotensi akan kehilangan investasi tersebut.
4. Pemasaran afiliasi
Dengan pemasaran afiliasi, pemilik situs web, influencer media sosial, atau blogger dapat mempromosikan produk dari pihak ketiga dengan menyertakan tautan produk tersebut di situs atau akun media sosial mereka. Ketika pengunjung mengakses dan melakukan pembelian dari tautan tersebut, pemilik situs akan mendapat komisi sekitar 3 hingga 7 persen.
Jika kamu baru memulai, kamu harus meluangkan waktu untuk membuat konten dan menciptakan traffic. Kamu mungkin akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangun pengikut dan menemukan formula yang tepat untuk menarik audiens. Di Indonesia, Shopee dan Tokopedia merupakan dua contoh mitra afiliasi yang paling terkenal. Selain itu, Instagram dan TikTok juga telah tumbuh menjadi platform besar bagi mereka yang ingin menumbuhkan pengikut dan mempromosikan produk.
5. Menjual stok foto
Jika kamu menggeluti fotografi, kamu bisa menjual stok foto secara online melalui situs seperti Getty Images atau Shutterstock untuk mendapatkan passive income. Untuk memulai, kamu harus disetujui terlebih dahulu oleh platform stok foto tersebut kemudian kamu dapat melisensikan foto untuk digunakan oleh siapa pun yang mengunduhnya. Platform stok foto akan membayarmu setiap kali seseorang menggunakan foto tersebut.
Untuk memperbesar kemungkinan, kamu dapat menyediakan foto dengan latar belakang situasi yang beragam, misalnya foto yang diambil dengan model, lanskap pemandangan, produk, atau peristiwa nyata yang dapat menjadi berita. Keunggulan lainnya, kamu dapat menjual foto yang sama berulang kali.
6. Memulai blog atau kanal YouTube
Apakah kamu senang membagikan informasi tentang hal-hal yang kamu kuasai? Jika ya, kamu bisa menentukan minatmu terhadap suatu bidang, mulailah untuk membuat blog atau kanal YouTube, dan jadilah ahli dalam bidang tersebut. Di tahap awal, kamu harus konsisten membangun serangkaian konten terlebih dahulu agar menarik audiens untuk berlangganan. Setelah berkembang, kamu bisa menggunakan iklan atau sponsor untuk memperoleh passive income dari situs tersebut. Ingat, makin unik bidang atau minat yang kamu kuasai, makin besar potensimu untuk menjadi "orang" yang diikuti.
7. Konten bersponsor di media sosial
Apakah kamu memiliki pengikut yang kuat di media sosial seperti Instagram atau TikTok? Memanfaatkan kehadiran media sosial yang kamu miliki adalah model bisnis yang menarik. Kamu bisa membuat konten yang menarik audiens, membuat unggahan yang meningkatkan jangkauan akun media sosial, dan melibatkan pengikutmu di media sosial. Setelah itu, kamu bisa memonetisasi konten tersebut dengan menyiapkan unggahan bersponsor dari brand yang menarik bagi pengikutmu.
8. Menjual merchandise
Jika kamu memiliki keterampilan desain grafis, kamu dapat mengubahnya menjadi passive income dengan menjual merchandise atau barang-barang dengan hasil desainmu. Di Indonesia, sudah banyak ilustrator atau desainer grafis yang menjual barang-barang seperti kaos, topi, mug, dan sebagainya dengan desain mereka sendiri. Salah satu contohnya adalah Dinda Puspitasari yang mendirikan Dinda Puspitasari Studio, toko yang menjual barang-barang dengan ilustrasi karyanya.
9. Peer-to-peer lending
Punya dana lebih yang tidak terpakai? Kamu bisa mencoba meminjamkannya dengan sistem peer-to-peer lending untuk mendapatkan passive income. Mekanisme P2P ini menghubungkan individu atau UMKM yang membutuhkan uang dengan orang lain yang mau meminjamkan tanpa perantara bank atau lembaga finansial lainnya. Untuk mempermudah prosesnya, kamu bisa mendaftar melalui perusahaan peer-to-peer lending seperti Akseleran, KoinWorks, dan Amartha. Platform-platform ini biasanya akan memberikan bunga pengembalian pinjaman sekitar 5 hingga 10 persen.
10. Beriklan di kendaraanmu
Ide mendapatkan passive income yang terakhir, yaitu dengan mengendarai mobilmu berkeliling kota. Kamu bisa menghubungi biro iklan khusus yang akan mengevaluasi kebiasaan mengemudimu, termasuk rute yang ditempuh dan kecepatan kendaraan. Jika klien merasa cocok denganmu, agensi akan menghubungi dan menempelkan materi iklan di mobilmu. Selain menggunakan mobil, kamu juga bisa beriklan dengan papan sandaran yang biasanya berada di bagian belakang motor.
Baca juga: 7 Strategi Affiliate Marketing yang Efektif untuk Diterapkan di Tahun 2022
Berbagai cara untuk mendapatkan passive income seperti di atas dapat kamu coba untuk mengembangkan aset yang sudah kamu miliki. Pilih salah satu ide tersebut, buat rencana dalam jangka panjang, dan dedikasikan dirimu untuk mengusahakannya hingga membuahkan hasil. Pastikan juga kamu sudah mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi, ya.
Selain artikel mengenai passive income, kamu juga bisa mendapatkan berbagai informasi lengkap mengenai investasi, pengembangan karier, dan teknologi melalui artikel-artikel yang ada di EKRUT Media. Tak hanya itu, kamu juga berkesempatan mengembangkan karier sesuai dengan minatmu hanya dengan sign up di EKRUT.
Sumber:
- shopify.co.id
- coursera.org
- bankrate.com
- investopedia.com
- thecollegeinvestor.com