Pasar modern merupakan istilah yang sudah tak asing lagi. Jika mendengar istilah ini, kamu pasti akan langsung mengarah ke supermarket, mall, dan sejenisnya. Lantas, apa sebenarnya definisi dari pasar modern itu? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Baca juga: Pangsa Pasar: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan 5 Cara Meningkatkannya
Apa itu pasar modern?
Pasar modern adalah tempat menjual produk tanpa tawar menawar (Sumber: Pexels)
Semakin berkembangnya zaman, pasar kemudian dibedakan menjadi dua macam berdasarkan kondisinya, yakni pasar modern dan pasar tradisional. Pasar modern merupakan jenis pasar yang menjual produk tanpa adanya tawar-menawar. Berbeda dengan pasar tradisional dimana tawar-menawar masih berlaku, pasar modern hadir dengan mekanismenya sendiri.
Pasar modern dibangun di suatu tempat atau gedung dimana para pembeli melakukan self-service dalam memilih barang belanjaan. Jenis produk yang dijual pun mulai dari sandang, kebutuhan pangan, hingga perlengkapan-perlengkapan kecil. Pengelolaan pasar modern umumnya dilakukan oleh orang yang bermodal kuat.
Baca juga: 12 Jenis Strategi Pemasaran yang Paling Efektif Beserta Contohnya
Ciri-ciri pasar modern
Salah satu ciri pasar modern adalah harga pas (Sumber: Pexels)
Pasar modern bisa dikenali karena bentuk, mekanisme, dan berbagai hal lain yang berbeda dari pasar tradisional. Beberapa ciri pasar modern yang bisa dikenali adalah sebagai berikut:
- Konsumen membayar produk langsung di kasir, tidak di kios layaknya pasar tradisional
- Kondisi pasar lebih bersih, nyaman untuk berbelanja dalam waktu lama karena sudah dilengkapi pendingin udara
- Berbentuk satu bangunan dan konsumen mengambil serta memilih barang secara mandiri
- Pilihan barang yang dijual bervariasi dengan harga yang langsung tertera di rak
- Harga bersifat tetap, tidak ada tawar-menawar.
- Kerap diselenggarakan event diskon di waktu-waktu tertentu
Baca juga: Strategi pemasaran online yang efektif di tahun 2022
Kelebihan dan kekurangan pasar modern
Tak hanya kelebihan, tapi ada pula kekurangan pada pasar modern (Sumber: Pexels)
Sekilas pasar modern adalah hasil inovasi yang luar biasa atas pasar tradisional. Meski begitu, bukan berarti pasar modern adalah tempat yang sempurna. Tetap ada kekurangan dan kelebihan pada pasar modern. Beberapa kelebihan pasar modern antara lain:
- Membuka lapangan kerja. Pasar modern membutuhkan banyak karyawan untuk menempati beberapa posisi. Mulai dari kasir, pengecek stok, petugas kebersihan, keamanan, manajer, dan sebagainya. Banyaknya posisi berpotensi membuka banyak lowongan pekerjaan.
- Tempat lebih bersih. Pasar modern dinilai lebih bersih dibandingkan pasar tradisional. Biasanya terdapat petugas kebersihan khusus dan penyejuk udara agar kondisi pasar lebih nyaman untuk berbelanja.
- Produk terjamin. Pasar modern memiliki standarisasi tersendiri untuk produk yang dijualnya. Tiap produk yang dijual harus bisa melalui standar kualitas yang ditetapkan oleh manajemen. Hal ini yang membuat produk dari pasar modern terjamin mutunya.
- Meningkatkan produk domestik bruto. Perekonomian suatu negara juga bergantung pada produk domestik bruto atau PDB. PDB merupakan nilai total produksi barang atau jasa yang dihasilkan oleh negara dalam waktu tertentu. Pasar modern membantu negara meningkatkan jumlah PDB.
Selain kelebihan, ada pula beberapa kekurangan pada pasar modern, diantaranya:
- Eksploitasi pemasok. Perbandingan jumlah pemasok dengan jumlah pasar modern di suatu wilayah terkadang timpang. Jumlah pemasok lebih banyak dibandingkan pasar modern, menyebabkan persaingan dan pada akhirnya dieksploitasi oleh pasar.
- Pengurangan devisa negara. Potensi sumber daya pasar domestik tergolong besar. Hal ini membuat investor asing tertarik menanam modal terus-menerus. Pada jangka panjang bisa mengurangi devisa negara karena meningkatnya impor. Selain itu, keuntungan bunganya juga hanya masuk ke negara lain.
- Kesenjangan ekonomi. Adanya pasar modern akan membuat konsumen beralih dari pasar tradisional. Kesenjangan ekonomi bisa tercipta karena mayoritas masyarakat kelas menengah ke bawah adalah pemilik pasar tradisional. Sedangkan pasar modern hanya dimiliki kalangan ekonomi atas.
- Menyebabkan matinya pasar tradisional. Pasar modern memang banyak kelebihan dibandingkan tradisional. Salah satunya dari segi tempat, kelengkapan produk, hingga diskon. Banyak konsumen yang kemudian lebih suka berbelanja di pasar modern. Seiring berjalannya waktu, bisa menyebabkan matinya pasar tradisional.
Baca juga: Segmentasi pasar: Pengertian, manfaat & langkah melakukannya
5 Jenis pasar modern
Supermarket hanyalah satu dari sekian banyak jenis pasar modern (Sumber: Pexels)
Kamu bisa dengan mudah menemukan berbagai jenis pasar modern di sekitarmu, misalnya:
1. Supermarket
Supermarket merupakan pasar modern yang menyediakan barang tertentu dan spesial seperti shopping goods. Konsumen umumnya harus membandingkan terlebih dahulu tiap merek yang dipajang. Target marketnya hanya konsumen kelas tertentu karena yang disediakan tidak hanya kebutuhan sehari-hari. Adapun supermarket ini bisa dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
- Leased department. Tak hanya berisi kebutuhan sehari-hari. Jenis supermarket ini juga menyediakan barang lain yang tergolong special goods. Akan tetapi, jenis special goods ini tergolong terbatas.
- Basement store. Jenis supermarket ini khusus menjual barang untuk kebutuhan harian. Bahkan terkadang barang yang dijual di basement store sulit didapatkan di pasar tradisional.
- Branch swalayan. Branch swalayan berisikan produk yang lebih lengkap dibanding leased departement dan basement store. Koleksi barang, jenis, jajaran berbagai merek, dan hal lain tergolong lebih banyak variannya.
2. Hypermarket
Hypermarket hadir dengan bangunan yang lebih luas dibanding supermarket. Biasanya bangunan pasar modern ini sudah terintegrasi dengan lahan parkir yang memadai. Hal ini disebabkan karena pengunjung ditargetkan lebih banyak. Untuk jumlah barang yang dijual skalanya besar, bahkan sampai 50 ribu jenis.
3. Minimarket
Minimarket memiliki luas bangunan yang cukup kecil. Hal ini membuat jenis barang yang dijual tidak lebih dari 500 macam. Ciri khas pasar tradisional ini dibangun dekat dengan pemukiman. Tujuannya agar masyarakat lebih mudah mengaksesnya.
4. Toserba
Toserba disebut juga toko serba ada karena berkomitmen menyediakan banyak jenis barang. Bentuk bangunannya hampir mirip seperti minimarket. Akan tetapi, ragam produknya sangat khas karena menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari.
5. Grosir
Seperti namanya, grosir hanya melayani pembelian dalam skala partai. Biasanya konsumen yang berbelanja di tempat ini adalah pedagang kecil yang membeli untuk dijual lagi. Umumnya, harga yang tertera lebih miring karena sifatnya borongan.
Baca juga: Manajemen pemasaran: Pengertian, tujuan, tugas, dan strateginya
Contoh pasar modern
Transmart, Indomaret, dan Toserba adalah contoh pasar modern (Sumber: Pexels)
Jika masih bingung dengan jenis-jenis pasar modern, kamu bisa melihat beragam contohnya seperti berikut:
- Supermarket, misalnya Rita Swalayan, Hero, Ramayana, Superindo, Foodmart, Transmart, Borma, Gelael dan IKEA
- Minimarket, misalnya Yomart, Warindo, Lawson, Mitra, Alfamart, Indomaret, dan Star Mart
- Hypermarket, misalnya Hypermart, Carrefour dan Giant
- Grosir, misalnya Makro, Goro, Indogrosir, Lotte Mart dan Samilaris
- Toserba, misalnya Bravo, Toserba Trio Wonosobo, Grand Toserba, Sri Ratu, dan lain sebagainya.
Nah, itulah pembahasan tentang pasar modern. Temukan artikel menarik lainya di EKRUT Media. Berbagai informasi dan tips menarik tersedia pula di YouTube EKRUT Official. Jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- patikab.go.id
- bps.go.id
- accurate.id
- kumparan.com
- idcloudhost.com