Kartu Prakerja telah berhasil diluncurkan oleh pemerintah pada pertengahan April lalu sebagai salah satu upaya untuk membantu para pekerja yang terdampak Covid-19.
Sayangnya sebelum dan sesudah diluncurkan, Kartu Prakerja ini menuai berbagai macam pro kontra di masyarakat.
Salah satu penyebabnya karena besarnya anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp 20 Triliun dikhawatirkan dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.
Program paket pelatihan Kartu Prakerja dihentikan
Manajemen program kartu Prakerja telah menghentikan paket pelatihan program tersebut - EKRUT
Belum selesai pendaftaran program Kartu Prakerja dibuka hingga November 2020 sebagaimana programnya dirancang, Denni Puspa Purbasari selaku Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu PraKerja telah menerbitkan surat Nomor S-148/Dir-Eks/06/2020/ tentang pemberhentian program paket pelatihan Kartu PraKerja.
Sebagai catatan surat ini bukan untuk menghentikan program Kartu Prakerjanya secara menyeluruh, melainkan untuk menghentikan program pelatihan paket Kartu PraKerja atau dikenal dalam bentuk bundling.
Penerima bantuan Kartu Prakerja tetap masih bisa mengikuti pelatihan, namun tidak lagi bisa membeli paket bundling pelatihan. Melainkan hanya bisa membeli secara eceran atau per satuan program pelatihan saja.
Sebagai contoh program paket pelatihan yang diselenggarakan oleh mitra pelatihan Skill Academy, dalam situsnya telah membuat kategori kelas paket.
Salah satu satu paket pelatihan yang menarik perhatian adalah paket pelatihan ojek online yang berisi 6 kelas dan dibanderol dengan harga Rp 1 juta dari yang tadinya seharga Rp 3.975.000.
Dari deskripsinya terlihat paket pelatihan ojek online ini ditujukan bagi mitra driver untuk mengasah beberapa keahlian di kelas-kelas yang disediakan seperti:
- Kelas perencanaan keuangan bagi pekerja harian lepas dengan biaya sekitar Rp 125.000
- Kelas customer service: Menguasai teknik pelayanan terbaik dibanderol dengan harga Rp 150. 000
- Kelas percakapan bahasa Inggris dasar dengan konsumen dibanderol dengan biaya Rp 125.000
- Kelas mengelola stress agar tetap produktif, dengan biaya Rp 200.000
- Kelas menghasilkan uang dengan menjadi pekerja lepas (Freelance) dibanderol dengan harga Rp 150.000
- Kelas tenang di masa kritis, siapkan dana darurat dari sekarang dihargai dengan nilai Rp 250.000
Panji Winanteya Ruky selaku Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja mengatakan penghentian paket bundling ini efektif per tanggal 30 Juni dan tidak berlaku surut.
Sehingga bagi peserta yang mendapat insentif dan dulunya telah terlanjur memilih paket ini akan berjalan seperti biasa.
Mitra platform digital beserta mitra pelatihan tetap akan menerima pembayaran dari peserta yang telah memilih paket sebelum tanggal 30 Juni.
Baca juga: Mengenal Kartu Pra Kerja dan cara untuk mendapatkannya
Kenapa program paket bundling pelatihan ini dihentikan?
Salah satu alasan dihentikannya program paket pelatihan kartu prakerja adalah tidak ada mekanisme jelas - EKRUT
Pengelola dari program Kartu Prakerja mengatakan bahwa, pemberhentian paket bundling pelatihan ini sebagai salah satu upaya evaluasi perbaikan dalam pengadaan program Kartu PraKerja. Adapun alasannya yaitu:
- Tidak adanya mekanisme jelas yang bisa memastikan bila peserta yang telah membeli paket sudah menyelesaikan pelatihan dari paket bundling tersebut selepas peserta mendapat insentif tunai
- Mitra digital Kartu Prakerja membuat dan menawarkan produk paket bundling pelatihan yang terdiri dari beberapa kelas pelatihan dimana ini diselenggarakan oleh satu atau beberapa lembaga pelatihan di masing-masing platform digital
- Tidak ada laporan penilaian terhadap program pelatihan, sarana prasarana dan instruktur untuk satu hingga beberapa kelas pelatihan dalam program bundling
- Manajemen pelaksana tidak bisa melakukan tugas evaluasi terhadap satu atau beberapa jenis kelas dalam paket pelatihan Kartu Prakerja tersebut
Oleh sebab itu, dalam suratnya Denni meminta supaya mitra platform digital melakukan langkah perbaikan melalui beberapa catatan di atas.
Adapun daftar mitra program Kartu Prakerja yang banyak diketahui terdiri dari 8 mitra platform digital dan 3 mitra pembayaran yaitu:
- Tokopedia
- SkillAcademy by RuangGuru
- Bukalapak
- MauBelajarApa
- Pintaria
- Pijar Mahir
- Sisnaker
- SekolahMu
- LinkAja
- Ovo
- BNI
Baca juga: Pendiri Lippo Group Jual 70 persen saham OVO
Permasalahan lainnya dalam Kartu Prakerja
Sementara ada pula permasalahan lainnya yang menyertai program Kartu Prakerja - EKRUT
Keberadaan kartu yang digadang-gadang bisa menjadi solusi bagi korban PHK ini pun terus memicu polemik. Beberapa masalah yang diterpa oleh program Kartu Prakerja di antaranya:
- Sulitnya mendaftar Kartu Prakerja. Pada pertengahan Juni ini para pendaftar batch ke IV mengeluh tentang sulitnya mengakses situs Kartu Prakerja dan kejelasan informasi pembukaan pendaftaran.
- Insentif tak kunjung cair. Keadaan ini dirasakan oleh para peserta pelatihan. Sebagaimana kita tahu bahwa peserta yang lolos dalam program Kartu Prakerja mendapatkan insentif sebesar Rp 3.550.000 dengan rincian biaya pelatihan mencapai Rp 1 juta, insentif penuntasan pelatihan selama 4 bulan yakni Rp 2.400.000 serta insentif pasca selesai memberikan evaluasi selama 3 kali senilai Rp 150.000
- Adanya kejanggalan hasil temuan ICW. Dimana ICW menemukan beberapa catatan yang aneh yaitu:
- Pelatihan Kartu Prakerja dapat diakses tanpa menggunakan biodata sebagai peserta Kartu Prakerja pada kurun waktu antara 5-14 Mei 2020
- Ada ratusan pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga yang merangkap sebagai platform sehingga akan kurang monitornya
- Lembaga pelatihan tidak punya background pelatihan sebelumnya bahkan ada beberapa lembaga atau perusahaan yang sangat baru didirikan lalu menjadi mitra pelatihan
- Adanya afiliasi politik antara mitra pelatihan atau platform dengan proses pemilu beberapa waktu lalu
- Tidak ada kontrol terkait harga pelatihan
- KPK juga menemukan beberapa temuan. Adapun catatan KPK terkait Kartu Prakerja ini berupa:
- Adanya keanehan dalam penunjukan 8 platform digital mitra Kartu Prakerja yang tidak melalui proses lelang
- Pelaksanaan program kursus online yang mudah mengalami penyimpangan
- Pelatihan online Kartu PraKerja tidak memenuhi dari syarat kompetensi
- Banyak data pekerja yang terdampak tidak masuk ke dalam sistem online Kartu Prakerja
Atas temuan ini, KPK pun meminta kepada manajemen untuk menunda dulu pendaftaran program Kartu Prakerja dibatch ke IV hingga proses evaluasi dan perbaikan telah selesai dilakukan.
Baca juga: Mengulik aturan RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja
Itulah sederet polemik yang mewarnai keberadaan program Kartu Prakerja. Kita berharap agar niat baik pemerintah bisa benar-benar terwujud dan sampai kepada mereka yang membutuhkan.
Kamu sendiri apakah sudah pernah mendaftar program Kartu Prakerja ini?
Sumber:
- Beritasatu.com
- SkillAcademy.com
- Bisnis.com
- Tirto.id
- Kompas.com