Jika berbicara mengenai organisasi, tentu tidak akan terlepas dengan namanya seorang pemimpin. Posisi ini tentu akan berperan sangat berpesar, terlebih lagi dalam hal berorganisasi dan mengatur lingkup organisasi tersebut. Berbicara mengenai pemimpin, salah satu gaya kepemimpinan yang perlu dikenali adalah gaya otokratis. Apa itu otokratis? Jika kamu masih asing dengan istilah satu ini, yuk langsung saja cek penjelasan lengkap dari pengertian otokratis, kelebihan dan kekurangannya, hingga tips untuk menerapkannya dalam sebuah organisasi.
Baca juga: Ini 7 kriteria pemimpin yang baik, apakah bosmu salah satunya?
Apa itu otokratis?
Otokratis adalah gaya kepemimpinan dimana pemimpin yang berkuasa cukup besar (sumber: pexels)
Dilansir dari Kamus Cambridge, maka terjemahan dari apa itu otokratis adalah menuntut orang agar patuh tanpa mempedulikan suara atau pendapat dari orang lain. Nah, dari pengertian ini, maka diperjelas bahwa arti gaya kepemimpinan otokratis adalah cara seseorang memimpin organisasi atau lingkupnya dengan mengunggulkan kekuasaan tanpa “ikut campur” dari suara anggota di dalamnya. Atau singkatnya, otokratis merupakan kepemimpinan yang menomor satukan kuasa dalam menentukan keputusan.
Apakah otokratis merupakan hal yang positif untuk diterapkan? Hal ini memiliki dua sisi. Ada kalanya gaya kepemimpinan ini merupakan metode yang bagus untuk diterapkan, namun sebaliknya, ada waktunya juga otokratis menjadi hal yang kurang disarankan.
Baca juga: 8 Cara menjadi Pemimpin yang Baik Beserta Karakter yang Harus Dimiliki
Kelebihan dan kekurangan gaya kepemimpinan otokratis
Gaya otokratis memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan (sumber: pexels)
Agar kamu lebih paham dengan gaya kepemimpinan otokratis, cobalah untuk memahami kelebihan dan kekurangannya berikut ini.
1. Kelebihan
- Mempermudah proses menentukan keputusan, terutama pada saat darurat
- Pelaksanaan yang lebih terarah dengan perencanaan yang jelas dari pemimpin
- Komunikasi yang jelas karena hanya dari satu suara
- Tujuan yang lebih pasti
- Kolaborasi yang lebih terpusat namun tetap solid
- Meningkatkan produktivitas
- Gaya kepemimpinan yang simple dan praktis
2. Kekurangan
- Menekan kreativitas dan pengalaman karyawan
- Ada kemungkinan bahwa ada ide menarik yang tidak disuarakan
- Bisa memicu rasa tidak satu visi di tengah anggota organisasi
- Dapat berdampak pada aktivitas sehari-hari anggota yang merasa tidak “didengar”
Baca juga: Otoriter Adalah: Karakteristik, Kekurangan dan Kelebihan serta Perbedaan dengan yang Lainnya
Ciri-ciri gaya kepemimpinan otokratis
Dalam gaya otokratis, komunikasi akan berjalan satu arah dari pemimpin saja (sumber: pexels)
Gaya kepemimpinan otokratis bisa dilihat dari beberapa ciri berikut.
- Ketentuan yang ada selalu ditentukan oleh pemimpin
- Komunikasi berlangsung satu arah saja
- Kurang mau mendengar pendapat dari bawahan dan tim
- Merasa memiliki kekuatan penuh terhadap organisasi atau perusahaan
- Tidak jarang perusahaan atau organisasi yang menerapkan otokratis akan memberi ganjaran pada anggota yang punya kinerja dan hasil kerja yang optimal
- Budaya kerja di lingkup tersebut akan terstruktur namun terkesan kaku
Baca juga: Kenali Gaya Kepemimpinan Situasional untuk Kesuksesan Tim
Tips menerapkan gaya kepemimpinan otokratis
Otokratis dapat berjalan lancar dengan beberapa tips berikut (sumber: pexels)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kepemimpinan otokratis memiliki dua sisi. Jika diterapkan dengan benar, maka akan membawa hasil yang baik pula. Berikut tips yang bisa dilakukan saat menerapkan gaya kepemimpinan otokratis.
1. Sampaikan target kepada ketua tiap divisi
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, akan ada beberapa divisi yang bergerak di bidang yang berbeda-beda. Dari tiap divisi tersebut dipimpin seorang ketua yang disebut dengan ketua divisi. Sebagai seorang pemimpin perusahaan secara keseluruhan, ada baiknya kamu menyampaikan target yang ingin dicapai dengan jelas kepada ketua divisi. Harapannya, ketua divisi akan menyampaikan target yang diinginkan kepada tiap anggotanya, sehingga semua bagian dalam perusahaan atau organisasi sudah cukup jelas mengerti target yang akan dicapai.
2. Berikan arahan yang jelas pada anggota
Jika kamu memimpin anggota secara langsung, maka sampaikan arahan yang jelas sehingga target akan lebih mudah tercapai. Tips ini berlaku jika bidang pada organisasi tersebut tidak terlalu bervariasi dan anggota yang dimiliki tidak terlalu besar. Arahan yang diberikan bisa dengan berbagai cara, namun salah satu yang sangat disarankan, yaitu dengan melakukan diskusi rutin dan memberikan arahan secara berkala mungkin seminggu sekali, dua minggu sekali, atau satu bulan sekali.
3. Ajak diskusi saat proses menjalankan ketentuan
Pada gaya kepemimpinan otokratis, pemimpin akan menentukan target atau keputusan sendiri. Namun, untuk mencegah terjadinya hal buruk yang berkaitan dengan sosial di dalam perusahaan, maka ada baiknya mengajak diskusi anggota mengenai proses untuk mencapai goals. Awalnya pemimpin akan mempresentasikan hasil yang ia telah tentukan sebelumnya lengkap dengan beberapa rencana untuk mencapainya. Kemudian, kamu bisa membuka diskusi hanya untuk membahas prosesnya saja, bukan goals akhirnya.
4. Tentukan goals yang realistis
Meskipun ketentuan ditetapkan sepenuhnya oleh pemimpin, tetapi pastikan kamu membuat keputusan yang realistis. Kenali terlebih dulu kondisi organisasi yang kamu pimpin kemudian telaah lagi apakah target tersebut masih memungkinkan tercapai dengan SDM dan kemampuan yang sekarang ada.
5. Beri motivasi kepada tim yang mendukung
Otokratis memang akan memicu adanya demotivasi dari karyawan karena merasa pemimpin yang otoriter dan tidak mau mendengarkan suara mereka. Padahal, gaya kepemimpinan ini dipilih juga demi kebaikan bersama. Untuk mencegah hal tersebut menjadi semakin buruk, cobalah untuk beri motivasi kepada tim kamu. Cari cara yang paling tepat sesuai instansi yang kamu pimpin.
6. Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih atau merayakan hasil
Kesuksesan sebuah perusahaan dan organisasi tentu tidak terlepas dari kerjasama tim yang hebat pula. Saat target yang direncanakan tercapai, sebagai pemimpin, kamu bisa mengadakan acara sederhana untuk mengucapkan terima kasih dan merayakan hasil yang telah dicapai. Dengan adanya acara ini juga diharapkan karyawan bisa termotivasi dan hubungan pemimpin dengan karyawan semakin membaik.
Baca juga: Tips memahami gaya kepemimpinan yang efektif
Perusahaan yang cocok menerapkan gaya kepemimpinan otokratis
Restoran menjadi contoh perusahaan yang cocok menerapkan otokratis (sumber: pexels)
Tidak semua organisasi atau lembaga bisa menerapkan gaya kepemimpinan otokratis. Namun, beberapa perusahaan berikut justru cocok untuk menerapkannya.
- Restoran, ketentaraan, dan kedirgantaraan
- Perusahaan yang anggotanya belum memiliki pengalaman terhadap suatu bidang
- Perusahaan dengan jumlah anggota yang sangat banyak
- Perusahaan yang membutuhkan keputusan dalam waktu singkat dengan jawaban yang akurat
- Perusahaan yang memerlukan peningkatan motivasi pada karyawannya
- Perusahaan yang sedang dalam ancaman atau perlu segera diperbaiki
Baca juga: 10 Tipe Kepemimpinan dalam Tim, Kamu Termasuk yang Mana?
Otokratis adalah hal yang berkaitan dengan kepemimpinan dan gaya kepemimpinan ini tentunya akan berpengaruh dengan bagaimana budaya dalam sebuah organisasi. Jika tidak dipertimbangkan terlebih dahulu, maka metode ini bisa membawa hal yang kurang positif terhadap budaya di dalam organisasi.
Jika kamu ingin mengenali tips dalam berkarier atau mengembangkan potensi, simak juga artikel lainnya di EKRUT Media atau tonton video menarik yang bermanfaat di YouTube Official EKRUT. Kalau kamu sedang mencari lowongan pekerjaan, klik sign up di EKRUT sekarang dan dapatkan informasi pekerjaan yang terbuka untukmu dari perusahaan ternama di Indonesia.
Sumber:
- cleverism.com
- mindvalley.com
- verywellmind.com