Memahami seberapa baik kinerja bisnis mungkin bukan ilmu pasti, tetapi dalam bisnis, omset adalah salah satu penanda yang dapat digunakan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya untuk mencapai tujuan bisnis. Meskipun omset adalah salah satu tolok ukur keberhasilan yang penting, seringkali omset masih disalahartikan dengan profit.
Agar tidak salah dalam memahami istilah omset dan profit, yuk, cari tahu apa itu omset, perbedaan omset dengan profit, cara menghitung omset, dan cara meningkatkan omset penjualan bisnis dalam artikel ini!
Baca juga: 7 Pertanyaan interview kerja untuk Sales dan jawabannya
Apa itu omset?
omset adalah uang yang diterima perusahaan, terutama dari penjualan barang atau jasa. (Sumber: Pexels)
Menurut Cambridge Dictionary, omset adalah uang yang diterima perusahaan, terutama dari penjualan barang atau jasa. Sedangkan bersumber dari Investopedia, omset adalah jumlah total pendapatan yang dihasilkan oleh penjualan barang atau jasa yang terkait dengan operasi utama perusahaan.
omset juga dikenal sebagai “pendapatan kotor” atau revenue dan sering disebut sebagai “top-line” karena berada di bagian atas laporan laba rugi. Nilai dari omset didapat dari pendapatan yang dihasilkan perusahaan sebelum dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu, ketika sebuah perusahaan mengalami “top-line growth”, itu berarti perusahaan tersebut mengalami peningkatan penjualan atau pendapatan kotor.
omset adalah ukuran penting dari kinerja bisnis. Mengetahui angka omset berguna untuk menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan penjualan dan pendapatan namun tidak mempertimbangkan efisiensi operasi yang dapat berdampak pada profit.
Baca juga: Mengenal tugas Sales Executive dan skill yang dibutuhkan
Bedanya omset dengan profit
Salah satu perbedaan profit dengan omset adalah cara menghitungnya. (Sumber: Pexels)
omset dalam bisnis tidak sama dengan profit, meskipun orang sering bingung dengan keduanya. omset adalah total pendapatan bisnis selama periode waktu tertentu atau dengan kata lain merupakan angka pendapatan kotor, sedangkan profit adalah pendapatan bersih yang dihasilkan oleh sebuah bisnis dari penjualan produk (barang/jasa) pada periode tertentu yang sudah dikurangi dengan harga pokok penjualan dan biaya operasional.
Agar lebih jelas, perbedaan antara omset dengan profit telah disajikan dalam tabel di bawah ini.
Aspek | Omset | Profit |
Definisi | Omset adalah total pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis dari penjualan barang/jasa | Profit adalah surplus yang tersisa setelah dikurangi semua biaya dan pajak yang terkait. |
Rumus | Omset = jumlah unit terjual x harga per unit | Profit = omset (revenue) - pengeluaran (expenses) |
Posisi dalam Financial Statement | Terlihat pada trading account | Terlihat pada income statement dan dipindahkan ke balance sheet |
Kegunaan |
|
|
Baca juga: 5 Contoh format laporan keuangan bulanan Excel
Cara menghitung omset
Cara menghitung omset adalah mengalikan harga per unit produk dengan jumlah unit produk yang terjual. (Sumber: Pexels)
Kembali pada definisi dari omset yaitu jumlah total pendapatan yang dihasilkan oleh penjualan barang atau jasa, maka cara menghitung omset adalah sebagai berikut:
omset = harga produk per unit × jumlah unit terjual |
Agar lebih mudah memahaminya, kamu dapat memperhatikan contoh berikut ini:
Perusahaan ABC memproduksi produk sebanyak 5000 unit dengan harga jual sebesar Rp250.000,00 per unit, maka omset perusahaan ABC pada periode tersebut adalah 5000 unit x Rp250.000,00 = Rp1.250.000.000,00. |
Baca juga: Shareholder: Pengertian, 5 peran, jenis, dan berbagai hak yang dimiliknya
Cara meningkatkan omset penjualan
Salah satu cara meningkatkan omset adalah mengembangkan strategi penjualan yang komprehensif. (Sumber: Pexels)
Berikut adalah 8 strategi yang banyak digunakan perusahaan untuk meningkatkan omset penjualan:
1. Mengembangkan strategi penjualan yang komprehensif
Sebagian besar perusahaan tidak memiliki strategi penjualan yang mendefinisikan keunggulan kompetitif dan rencana diferensiasi mereka. Sehingga cara pertama untuk meningkatkan omset adalah dapat dilakukan dengan mempersiapkan dan mengembangkan strategi penjualan yang komprehensif. Selain meningkatkan omset, hal tersebut juga dapat mengatasi ancaman kompetitif dan menjabarkan jalan untuk memaksimalkan profitabilitas.
2. Menempatkan sumber daya pada pekerjaan yang akan menghasilkan return tertinggi
Kedua, cara meningkatkan omset adalah dengan menyelaraskan tim untuk memaksimalkan produktivitas mereka sehingga dapat menghasilkan keuntungan penjualan yang signifikan.
3. Meningkatkan lead quality
Ketiga, cara meningkatkan omset adalah dengan meningkatkan lead quality. Hal ini dilakukan untuk mempercepat tingkat akuisisi pelanggan baru. Langkah yang bisa dilakukan adalah memberikan leads yang berkualitas tinggi pada sales representatives.
4. Melembagakan program pelatihan penjualan yang efektif
Keempat, cara meningkatkan omset adalah dengan mengadakan program pelatihan yang efektif. Sangat penting untuk berinvestasi dalam meningkatkan kualitas dan keterampilan tenaga penjualan termasuk memastikan mereka memahami pengetahuan produk untuk memenuhi permintaan yang terus berubah. Tanpa pelatihan yang memadai, potensi kinerja penjualan akan tertinggal dan tidak akan bisa memaksimalkan pertumbuhan pendapatan penjualan.
5. Identifikasi proses penjualan yang paling efektif dan sebarkan ke seluruh tim sales
Kelima, cara meningkatkan omset adalah dengan membagikan tips proses penjualan paling efektif yang bisa dilakukan oleh keseluruhan tim sales. Cari tahu apa yang top performers di perusahaanmu dan kompetitor lakukan di balik keberhasilannya, kemudian bagikan taktik dan kebiasaan ini ke seluruh tim sales.
6. Terapkan teknik penjualan yang lebih efektif
Keenam, cara meningkatkan omset adalah menerapkan teknik penjualan yang lebih efektif. Selain belajar dari pengalaman proses penjualan yang sukses, kamu juga perlu tahu masalah atau hambatan spesifik yang dihadapi oleh tim sales. Dengan mengetahui solusi dari setiap masalah atau hambatan dalam penjualan, maka tim kamu bisa menerapkan teknik penjualan yang lebih efektif dan pada akhirnya dapat mendorong peningkatan omset penjualan.
7. Berkolaborasi
Ketujuh, cara meningkatkan omset adalah melakukan kolaborasi dengan pihak lain. Tambahkan mitra yang dapat membantu kamu menjangkau market, mengurangi risiko, dan membuat penawaran produk perusahaan kamu lebih relevan. Pertimbangkan keseluruhan mulai dari kemitraan vendor strategis hingga perusahaan konsultan penjualan yang dapat memperluas jangkauan pasar.
8. Integrasikan upaya penjualan multichannel
Kedelapan, cara meningkatkan omset adalah menyelaraskan kembali sumber daya penjualan untuk meningkatkan efisiensi. Penjualan multichannel menawarkan produk melalui beberapa platform, bukan hanya satu, misalnya melalui marketplace, media sosial, website, dll.
Baca juga: Yuk, lebih paham dengan istilah traksi dalam startup
Penting bagi pemilik bisnis untuk memahami apa itu omset, bagaimana cara menghitungnya, kegunaannya, hingga cara untuk meningkatkan omset penjualan, terutama agar dapat mengetahui apa yang dibutuhkan dalam suatu bisnis untuk memenuhi target keuntungan dan tujuan bisnisnya. Semoga informasi mengenai omset dalam artikel ini bermanfaat untuk kamu, ya!
Selain dari artikel EKRUT Media ini, kamu masih bisa memperoleh informasi dan berbagai tips bermanfaat lainnya melalui YouTube EKRUT Official. Nah, kalau kamu ingin mengembangkan karier dan mencari pekerjaan baru, yuk, sign up di EKRUT sekarang juga karena banyak peluang kerja dari perusahaan dan startup ternama menantimu!
Sumber:
- Investopedia
- Educba
- Mansfieldsp