Setiap organisasi terstruktur membutuhkan sebuah indikator untuk mengetahui efektivitas kinerja semua pihak yang terlibat di dalamnya serta sejauh apa target telah tercapai. Inilah yang menjadi dasar dari terciptanya Key Performance Indicators (KPI) dan Objectives and Key Results (OKR). Keduanya sama-sama bertujuan untuk merencanakan target dalam jangka waktu tertentu, tapi ada beberapa aspek pada metode evaluasi kerja tersebut yang tidak terdapat dalam KPI.
Agar lebih memahami mekanismenya, berikut adalah perbedaan KPI dan OKR, contoh template serta tahap-tahap yang perlu dilakukan untuk menyusun Objectives and Key Results.
OKR dan perannya dalam mencapai tujuan perusahaan
Metode ini membantu perusahaan untuk menerapkan dan menjalankan strategi dengan efektif. (Sumber: Pexels)
Dilansir dari perdoo.com, Objectives and Key Results merupakan kerangka kerja manajemen goal populer untuk membantu perusahaan menerapkan dan menjalankan strategi. Lalu, apa sih peran dari metode tersebut untuk perusahaan? OKR memiliki banyak manfaat apabila diterapkan pada perusahaan.
Kelebihan dari metode ini adalah fokus terhadap hasil yang penting, meningkatkan transparansi, penyelarasan strategi yang lebih baik. OKR terdiri dari objektif atau tujuan, yang dapat memberitahu kamu kemana harus melangkah dan beberapa hasil utama (Key Results) yang harus dicapai. Kerangka kerja tersebut mencakup sejumlah aturan yang dapat membantu karyawan untuk melakukan skala prioritas, menyelaraskan, dan mengukur hasil dari upaya.
Metode Objectives and Key Results juga membantu perusahaan menjembatani kesenjangan antara strategi dan proses eksekusi, dan beralih dari pendekatan berbasis output ke outcome saat bekerja.
Perbedaan OKR dengan KPI
KPI merupakan metrik yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan. (Sumber: Pexels)
Walaupun serupa, namun terdapat beberapa perbedaan antara OKR dan KPI. Adapun perbedaan antara OKR dan KPI yang dapat diuraikan sebagai berikut.
Key Performance Indicators | Objectives and Key Results |
Metrik kerja yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan suatu organisasi tertentu. | Menggambarkan tujuan tim dan perusahaan, serta sejauh apa tujuan telah tercapai yang biasanya memiliki jangka waktu selama tiga bulan hingga satu tahun. |
Diterapkan untuk program, proyek, produk, maupun bentuk lainnya. | Mengandung tujuan yang lebih spesifik dan disertai langkah-langkah terukur untuk mencapai tujuan tersebut. |
Mengukur keberhasilan penjualan hingga pertumbuhan media sosial. | Tidak hanya diberikan dalam tingkat perusahaan, tapi juga tim hingga perorangan. |
KPI rentan tidak tercapai, jika menerapkan KPI yang digunakan oleh perusahaan lain sebagai indikator keberhasilan. | Tidak hanya diberikan dalam tingkat perusahaan, tapi juga tim hingga perorangan. |
Baca juga: Mau karyawan lebih loyal dengan perusahaan? Begini caranya!
5 Contoh OKR templates
Metode Objectives and Key Results dapat diterapkan ke berbagai perusahaan dan profesi. (Sumber: Pexels)
Dalam membuat Objectives and Key Results, kamu memerlukan Objective dan Key Result. Objective merupakan tujuan utama yang harus dicapai. Nah, untuk mencapainya kamu harus memiliki langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan, disinilah kamu membutuhkan peran Key Result. Berikut ini beberapa contoh template OKR untuk berbagai profesi:
1. OKR untuk karyawan umum
Objectives and Key Results merupakan metode yang bisa diberikan pada tiap karyawan, namun hal ini harus dengan tujuan dan key result yang jelas.
Objective |
Key Result |
Meningkatkan produktivitas kerja | Clock-in tepat waktu |
Bekerja sesuai deadline yang diberikan | |
Meminimalisir terjadinya error dari 15% menjadi 10% |
2. OKR untuk software engineer
OKR bagi software engineer dapat disesuaikan dengan bidang perusahaan yang digeluti. Pastikan key result yang detail agar mencapai target atau tujuan.
Objective | Key Result |
Meningkatkan kualitas aplikasi dan memastikan perilisan tepat waktu | Meningkatkan pengujian aplikasi dari 50% ke 80% |
Mengurangi 3 prioritas bugs yang ditemukan dalam aplikasi | |
Upgrade database |
3. OKR untuk product manager
Berikut adalah template OKR untuk product manager. Contoh template di bawah ini bisa kamu jadikan referensi apabila perusahaanmu hanya akan merilis satu produk saja.
Objective | Key Result |
Merilis produk pada akhir bulan Agustus 2021 | Meningkatkan pre-order produk hingga 50% |
Memastikan finishing produk sudah 90% | |
Mengidentifikasi final packaging dengan tim |
4. OKR untuk data scientist
Berikut ini merupakan contoh template OKR untuk data scientist.
Objective | Key Result |
Meningkatkan efisiensi proses Quality Assurance | Meningkatkan akurasi data dari 92% ke 98% |
Mengurangi error data dari 90% ke 95% | |
Mendapatkan data dari 90% ke 95% secara tepat waktu |
5. OKR untuk digital marketing specialist
OKR bisa diterapkan ke berbagai macam profesi, salah satunya adalah digital marketing specialist.
Objective | Key Result |
Meningkatkan brand recognition di sosial media sebesar 30% | Produk di ulas oleh 20 influencer di Instagram setiap bulannya |
Mengadakan giveaway di Instagram dengan memberikan produk baru dengan 50 pemenang | |
Meningkatkan jumlah follower Instagram sebesar 25% |
Cara menyusun OKR
Menyusun metode ini memerlukan beberapa langkah agar berhasil. (Sumber: Pexels)
Objectives and Key Results adalah metode penilaian kinerja yang telah berhasil diterapkan oleh berbagai perusahaan besar. Tertarik untuk menggunakannya? Berikut ini adalah sejumlah langkah yang perlu dilakukan untuk menyusun indikator keberhasilan ini.
1. Pilih tool yang akan digunakan
Setelah memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam perusahaan memiliki pemahaman tentang OKR, pilihlah tool yang akan digunakan. Tool yang dimaksud dapat berupa spreadsheet sederhana hingga software khusus.
Apa pun jenis tool yang digunakan, pastikan bahwa semua orang memiliki akses yang mudah untuk memantau, mengikuti, dan mengelolanya masing-masing. Pengelola metode tersebut juga perlu memiliki akses terhadap Objectives and Key Results yang telah dipenuhi maupun yang akan datang.
2. Merancang OKR
Saat merancang OKR, ada dua pertanyaan utama yang menjadi acuan, yaitu:
- Apa tujuan yang harus dicapai?
- Bagaimana cara mencapai tujuan tersebut?
Tujuan yang ditetapkan pada pertanyaan yang pertama idealnya konkret dan ambisius. Namun, perusahaan harus menjaganya tetap realistis melalui langkah-langkah yang menjadi jawaban dari pertanyaan kedua. Semua langkah tersebut harus dapat diukur.
Penyusunan Objectives and Key Results harus melibatkan semua pihak tanpa adanya dikte maupun mandat dari pihak tertentu. Setiap level jabatan harus menentukan tidak lebih dari 5 tujuan utama yang terdiri dari maksimum 4 hasil kunci. Jangka waktunya dapat beragam, tergantung kesepakatan dalam perusahaan.
3. Menyusun OKR perusahaan
OKR perusahaan biasanya dilakukan oleh CEO atau petinggi perusahaan. (Sumber: Pexels)
OKR perusahaan biasanya disusun oleh para CEO atau orang-orang pada kursi kepemimpinan tertinggi karena mereka memahami hal terpenting yang dibutuhkan perusahaan. Objectives and Key Results pada level ini merupakan gambaran besar yang mewakili seluruh perusahaan.
4. Menyusun OKR tim
OKR tim disusun dalam dua tahap. Tahap pertama melibatkan manajer dengan CEO atau pimpinan tertinggi untuk menyusun rancangan metode tersebut. Kemudian, manajer mendiskusikan rancangan Objectives and Key Results bersama anggota tim dalam tahap selanjutnya. Tim yang bertanggung jawab harus menggambarkan prioritas tim tersebut dan bukan perorangan.
5. Menyusun OKR perorangan
Objectives and Key Results perorangan menunjukkan berbagai hal yang perlu dikerjakan oleh masing-masing anggota tim. Setiap anggota tim harus memenuhi tugas-tugas yang tertera pada OKR perorangan dalam batas waktu yang telah ditentukan. Dari sinilah manajer dapat memantau kemajuan anggota timnya.
6. Mengevaluasi OKR
Setelah berjalan, diperlukan evaluasi untuk memastikan metode tersebut berjalan lancar. (Sumber: Pexels)
Perusahaan harus mengevaluasi OKR untuk mengetahui sejauh apa tujuan telah tercapai. Pada umumnya, pencapaian yang sukses berada pada rentang 60-70%. Persentase pencapaian kurang dari rentang tersebut belum tentu menandakan kegagalan, melainkan target yang hendak dicapai terlampau tinggi.
Sebaliknya, persentase keberhasilan Objectives and Key Results yang selalu mencapai 100% dapat menandakan bahwa target perusahaan kurang ambisius. Jika demikian, maka perusahaan perlu menilai kembali target yang hendak dicapai untuk jangka waktu berikutnya.
Baca juga: Performance appraisal: pengertian, fungsi, metode dan tahapan yang diperlukan
Kesalahan yang harus dihindari saat menerapkan OKR
Memiliki terlalu banyak objektif dapat menghambat keberhasilan. (Sumber: Pexels)
Meskipun pada dasarnya OKR merupakan metode yang terbilang sederhana, namun penting untuk memperhatikan seberapa efektif penerapannya. Agar efektif, penting untuk menghindari kesalahan umum seperti berikut.
1. Menciptakan tujuan yang tidak dapat diraih
Menjadi ambisius tidak ada salahnya, namun ini bukan menjadi pembenaran untuk menetapkan tujuan yang terlalu besar dan tidak mungkin diraih. Dengan melakukan kesalahan ini karyawan justru bisa merasakan demotivasi saat bekerja. Agar kesalahan ini tidak terjadi, libatkan karyawan dalam menetapkan tujuan yang menantang tapi tetap dapat dicapai.
Baca juga: Kenali sejak dini, ini 5 penyebab demotivasi kerja karyawan
2. Gagal melacak perkembangan
Alasan OKR disebut metode yang efektif karena dapat memudahkan pemimpin untuk memeriksa kemajuan perusahaan dan karyawan. Karena itu bila seorang pimpinan gagal memantau progress maka penyusunannya akan percuma. Untuk menghindari ini konsistenlah dalam mendiskusikan perkembangan setiap minggu dari masing-masing anggota tim.
3. Menggunakan bahasa dan ukuran yang tidak jelas saat menyusun OKR
Hindari penggunaan bahasa yang sulit dimengerti saat membuatnya. (Sumber: Pexels)
Penting untuk menggunakan bahasa dan ukuran yang tepat dalam menyusun OKR. Dengan begitu karyawan tidak akan salah menerjemahkan tujuan yang harus dicapai. Misalnya, alih-alih memasukan "meningkatkan penjualan" pada metode tersebut, buatlah ukuran yang tepat di dalamnya seperti "meningkatkan penjualan dalam persentase dan jangka waktu tertentu".
4. Memiliki terlalu banyak objektif
Ketika ada terlalu banyak hal yang harus dilakukan, maka karyawan akan mudah kehilangan fokus sehingga kewalahan dan pada akhirnya meninggalkan pekerjaan mereka. Untuk menghindarinya tetapkan tidak lebih dari 3-5 objektif dalam jangka waktu triwulan dan bahkan bisa lebih sedikit lagi bila kamu baru memperkenalkannya kepada perusahaan. Jika tim kamu secara konsisten memenuhi semua objektif secara keseluruhan setiap kuartal, maka kamu baru dapat mempertimbangkan untuk menambah satu atau dua objektif pada periode berikutnya.
5. Alokasi sumber daya yang buruk
Mendorong karyawan untuk melakukan sesuatu tanpa menyediakan sumber daya yang tepat bagi mereka adalah salah satu kesalahan terburuk dalam menetapkan Objectives and Key Results. Pasalnya, karyawan tentu jadi tidak dapat menyelesaikan banyak hal.
Untuk menghindari kesalahan ini, tanyakan pada diri sebelum menyetujuinya pada kuartal mendatang untuk melihat apakah kamu benar-benar dapat menyediakan sumber daya untuk membantu karyawan mencapai OKR tersebut. Jika tidak, pertimbangkan bagaimana kamu dapat merestrukturisasi metode tersebut atau solusi kreatif lainnya.
Baca juga: 11 Cara menjadi manajer yang baik dan sukses
Walaupun beberapa perusahaan umumnya sudah memberikan KPI atau OKR yang jelas, beberapa perusahaan mungkin belum benar-benar menerapkan hal ini. Padahal, hal ini selain memberikan kejelasan atas apa yang kamu lakukan, juga dapat membantumu dalam mengembangkan diri.
Jika hal ini membuatmu merasa tidak nyaman, mungkin inilah saatnya kamu bekerja di perusahaan yang lebih baik. Kamu bisa mendaftarkan dirimu di situs talent marketplace untuk mendapatkannya. Langkah ini akan lebih memudahkanmu karena kamu tidak perlu lagi mengirim cv ke sana-kemari.
Meski memiliki bentuk yang berbeda, KPI dan OKR sama-sama merupakan indikator penting untuk mengetahui kemajuan suatu perusahaan. Keduanya juga berguna untuk memacu setiap pihak yang terlibat dalam perusahaan untuk menjadi lebih produktif sambil tetap mempertahankan target yang realistis.
Agar kamu dapat menghindari kesalahan-kesalahan umum lainnya saat menerapkan Objectives and Key Results, kamu dapat memperhatikan pula beberapa tips yang dijelaskan dalam video berikut ini.
Sumber:
- wrike.com
- medium.com
- perdoo.com