Officer development program adalah salah satu program rekrutmen yang diselenggarakan oleh sebuah perusahaan untuk merekrut karyawan. Apa itu officer development program? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu officer development program?
Officer development program adalah rekrutmen yang banyak diminati karena memiliki banyak kelebihan seperti mendapatkan mentor saat pelatihan - Pexels
Officer development program (ODP) adalah program rekrutmen dan pelatihan yang dibuat untuk melatih calon karyawan di suatu perusahaan agar mereka memiliki kualifikasi dan kemampuan khusus yang diinginkan perusahaan.
Officer development program adalah rekrutmen untuk level officer yang mana peserta akan dipersiapkan untuk mengisi posisi pimpinan, manajerial, atau supervisor di sebuah perusahaan.
Officer development program memiliki kemiripan dengan management training (MT), yaitu calon karyawan dapat bekerja sambil mendapatkan pelatihan untuk posisi yang akan mereka jalani nantinya.
Contoh perusahaan yang sering menyediakan officer development program adalah perusahaan perbankan, perusahaan BUMN, juga perusahaan swasta, seperti Bank BTN, Bank Mandiri, BNI, Toyota Astra Motor, FIFGroup, dan Jasa Marga.
Officer development program ini banyak diminati oleh calon pekerja karena memiliki banyak kelebihan seperti peserta berkesempatan mendapatkan ilmu dari program pelatihan, sehingga calon karyawan lebih memahami tugas-tugas dan pekerjaan dari posisi yang mereka lamar.
Berbeda dengan program magang yang tidak mendapatkan upah, dalam officer development program peserta akan mendapatkan bayaran selama menjalani program, yang juga menjadi kelebihan dari officer development program ini.
Baca juga: People development: Tujuan, ruang lingkup, dan 12 tips meningkatkannya
Jenis pelatihan officer development program
Salah satu jenis pelatihan officer development program adalah in-class training - Pexels
Waktu pelaksanaan officer development program umumnya sekitar 1 hingga 2 tahun. Selama masa ini, peserta dituntut untuk belajar di kelas dan melakukan on-job training (OJT). Berikut adalah jenis pelatihan selama officer development program.
1. Classical
Pada jenis officer development program ini, peserta akan mendapatkan pelatihan tentang pengetahuan dasar di dalam sebuah kelas, sehingga pelatihan ini dikenal juga sebagai in-class training. Peserta akan diberikan pemahaman mengenai proses kerja yang diterapkan dengan metode kuliah, diskusi, dan role-play. Peserta juga akan diberikan berbagai macam modul yang bersifat umum dan khusus yang telah disesuaikan dengan kebutuhan peserta.
Umumnya, beberapa pengetahuan yang akan dipelajari karyawan saat officer development program adalah pengenalan perusahaan, visi dan misi, kemampuan kepemimpinan, kemampuan negosiasi, managing mindset, time management, dan lain sebagainya.
2. On-job training (OJT)
Setelah melakukan in-class training, selanjutnya peserta officer development program akan menempuh on-job training dimana peserta akan langsung merasakan bagaimana menjalani pekerjaan di posisi yang mereka lamar.
Pada tahap ini, calon karyawan akan mempraktikkan langsung kegiatan operasional yang berlangsung di perusahaan dan mengetahui hal yang akan mereka hadapi nantinya juga dengan siapa saja mereka akan berinteraksi dan bekerja.
Peserta officer development program akan diperkenalkan dengan berbagai kegiatan kerja di lapangan dan didampingi oleh Kepala Departemen dan mentor yang sudah ditunjuk. Sehingga pada tahap ini calon karyawan mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan potensi terbaik dari diri mereka.
Baca juga: OJT adalah: Pengertian, manfaat, 6 Jenis, dan tips pelaksanaannya
Hal yang perlu dipersiapkan sebelum mendaftarkan diri untuk officer development program
Kamu harus menyelesaikan pendidikan untuk dapat mengikuti officer development program - Pexels
Ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan sebelum melamar dan mengikuti seleksi officer development program, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Telah menyelesaikan pendidikan
Umumnya, persyaratan utama untuk mengikuti officer development program adalah sudah lulus sarjana S1 atau S2, sehingga mahasiswa yang masih menempuh studi atau mahasiswa magang tidak bisa mengikuti officer development program.
Selain itu, waktu pelatihan dari officer development program ini cukup panjang biasanya lebih dari satu tahun dan jadwal pelatihan yang padat, sehingga mahasiswa yang masih menempuh studi pasti akan kesulitan untuk membagi waktu.
2. Menyesuaikan kemampuan
Setiap penyelenggara officer development program, yaitu perusahaan terkait, pasti memberikan persyaratan dan kualifikasi calon karyawan yang mereka butuhkan. Contohnya, perusahaan Toyota Astra Motor yang membutuhkan lulusan dari Teknik Industri, Teknik Elektro, atau Teknik Mesin. Ada juga kualifikasi kemampuan bahasa Inggris yang dibuktikan dengan nilai TOEFL.
Sehingga sebelum kamu mendaftar, kamu harus benar-benar melihat persyaratan dan kualifikasi yang tertera dan menyesuaikan dengan kemampuan diri kamu. Jika memang ada kualifikasi yang tidak cocok, kamu bisa memilih officer development program di perusahaan lain.
3. Melengkapi administrasi
Sebagai salah satu program rekrutmen, ada beberapa berkas administrasi yang harus kamu lengkapi untuk mendaftar seleksi officer development program. Contohnya, seperti menyertakan ijazah dan sertifikat TOEFL. Sebaiknya, kamu mempersiapkan dokumen-dokumen tersebut dalam bentuk hardcopy dan softcopy sedini mungkin, supaya saat ada pembukaan rekrutmen officer development program, kamu tidak lagi terburu-buru mempersiapkannya.
4. Menyesuaikan persyaratan
Selain menyesuaikan kemampuan diri, kamu juga harus menyesuaikan persyaratan yang diberikan oleh penyelenggara officer development program. Contohnya, seperti persyaratan usia, tinggi badan, dan berat badan. Hal ini mungkin terlihat sepele, tapi penting untuk ditaati karena perusahaan benar-benar mencari kandidat yang sesuai dengan kualifikasi yang mereka cantumkan.
5. Memantapkan komitmen
Hal terakhir yang perlu kamu siapkan sebelum mendaftarkan diri untuk ikut officer development program adalah komitmen kamu untuk menjalani program ini nantinya, karena durasi pelaksanaan officer development program umumnya panjang (lebih dari 1 tahun). Selain itu, ada juga syarat seperti bersedia menjalani ikatan dinas selama 5 tahun dan bersedia untuk tidak menikah selama menjalani officer development program.
Perusahaan mengeluarkan banyak dana untuk menyelenggarakan officer development program, sehingga umumnya akan ada sanksi untuk kandidat yang ingin berhenti mengikuti program sebelum durasi selesai.
Setelah mengetahui hal-hal tersebut, tanyalah kepada dirimu sendiri, apakah kamu siap melaksanakan dan menaati semua ketentuan yang diberikan penyelenggara officer development program? Jika kamu sudah yakin, berikutnya ikuti tips sukses untuk ikut seleksi officer development program berikut ini.
Baca juga: Tips menguasai soft skill yang paling dicari perusahaan di 2022
5 Tips sukses ikut seleksi officer development program
Salah satu tips sukses untuk ikut seleksi officer development program adalah menyiapkan kemampuan diri dan CV yang sesuai - Pexels
Sebelum mengikuti officer development program, simak tips-tips berikut ini untuk membantu kamu lebih fokus dalam melaksanakan pelatihan.
1. Pilih officer development program yang paling cocok
Hal pertama yang perlu kamu perhatikan adalah memilih perusahaan tujuan yang paling cocok dengan kualifikasi dan kemampuan kamu. Ingat, jangan asal melamar ke semua perusahaan, ya! Sebelum dipilih oleh perusahaan, kamu punya kesempatan untuk memilih perusahaan yang paling cocok untuk kamu sehingga nantinya kamu tidak menyesal dengan pilihan kamu.
Contohnya, seperti mempertimbangkan persyaratan seperti sanksi jika mundur dari officer development program atau perjanjian untuk tidak menikah selama melaksanakan officer development program.
2. Mempersiapkan kemampuan diri dan CV
Officer development program adalah program rekrutmen sehingga tersedia beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh calon pelamar.
Berikut contoh kualifikasi untuk posisi officer development program bisnis di Bank BTN.
- Warga Negara Indonesia
- Laki-laki dan perempuan
- Belum menikah dan bersedia menjalani ikatan tidak menikah selama 1 tahun
- Usia maksimal 26 tahun (belum berulang tahun ke 27 pada 31 Desember 2022)
- Pendidikan S1/S2 dari PTN/PTS terkemuka dan memiliki reputasi baik Indeks Prestasi Kumulatif IPK minimal 3.00 skala 4.00
- Diutamakan dari jurusan Komunikasi, Marketing, Manajemen, Bisnis
- Tinggi badan minimal 160 cm untuk laki-laki dan 155 cm untuk perempuan
- Berat badan proporsional dan berpenampilan menarik
- Bersedia menjalani ikatan dinas selama 5 tahun
- Tidak memiliki hubungan keluarga dengan pegawai Bank BTN (ayah/ibu/adik/kakak)
3. Datang ke job fair
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencari kerja, salah satunya adalah datang ke acara job fair. Perusahaan perbankan, perusahaan BUMN, juga perusahaan swasta banyak menjadi pengisi acara dan di acara tersebut. Mereka juga membuka lowongan pekerjaan, sehingga pengunjung yang datang bisa langsung melamar di acara job fair tersebut.
Baca juga: Begini proses rekrutmen karyawan perusahaan di tengah pandemi
4. Persiapkan diri untuk tes tertulis dan forum group discussion (FGD)
Setelah lolos seleksi berkas, selanjutnya adalah proses tes tertulis dan forum group discussion (FGD). Biasanya, dalam tes tertulis, kamu akan mengerjakan psikotes dan tes TOEFL. Setelah itu, kamu juga akan menghadapi FGD.
Untuk mempersiapkan diri kamu dalam menghadapi psikotes dan tes TOEFL, kamu bisa belajar dengan banyak mengerjakan soal tes. Kamu bisa mencari soal-soal tersebut dari buku yang dijual di toko buku atau mencari di internet dan media sosial. Sudah banyak juga kanal YouTube yang membuat konten tentang pembahasan psikotes dan tes TOEFL, sehingga kamu bisa belajar sambil mempersiapkan diri untuk tes nanti.
Sedangkan kemampuan untuk menghadapi FGD, biasanya banyak didapatkan dari pengalaman berorganisasi dimana banyak diskusi yang terjadi dan melatih diri untuk berpikir kritis serta percaya diri untuk berbicara di depan banyak orang.
Tips untuk menghadapi FGD adalah untuk berani mengungkapkan pendapat dan berpikir kritis, lalu kamu juga harus menahan diri untuk tidak memaksakan pendapat kamu dan tetap mendengarkan pendapat orang lain agar timbul solusi dari hasil diskusi bersama.
5. Persiapkan diri untuk medical check up dan final interview
Tahap terakhir dari seleksi officer development program adalah medical check up dan wawancara terakhir. Sebelum menjalani medical check up (MCU), sebaiknya kamu menjaga kesehatanmu supaya bugar saat menjalani MCU. Misalnya, melakukan olahraga rutin, minum multivitamin, menjaga pola makan dan pola tidur sehat, serta management stress.
Kemudian saat wawancara terakhir, cobalah untuk mengetahui kabar berita terkini, terutama informasi mengenai industri dari perusahaan yang kamu lamar. Misalnya, jika kamu melamar di perusahaan perbankan, kamu harus mengetahui berita terbaru tentang dunia perbankan, isu ekonomi, bisnis, dan lain-lain.
Jangan lupa untuk mempelajari informasi dasar mengenai perusahaan yang kamu lamar tersebut, produk yang dijual, berita terbaru, atau kegiatan terbaru yang dilakukan perusahaan untuk publik. Contohnya, seperti social media campaign dan lain sebagainya.
Baca juga: 7 Tips training karyawan baru yang harus diperhatikan
Demikian informasi mengenai officer development program. Apakah kamu tertarik bekerja di perusahaan yang menyediakan officer development program? Yuk, coba daftarkan diri kamu untuk menjadi talent di EKRUT. Semua proses dan bantuan profesional di talent marketplace EKRUT gratis. Kamu – sebagai talent atau employer – bisa langsung direkrut dan merekrut kandidat yang sesuai. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang di EKRUT!
Simak juga video berikut tentang 10 pertanyaan yang bisa diajukan selama interview kerja yang mungkin bisa membantu kamu lebih percaya diri untuk melakukan wawancara kerja.
Sumber:
- hipwee
- diwarta