Sebagai pengguna media sosial (medsos), pernahkah kamu berpikir bahwa Facebook bisa memberantas hoax tanpa menggunakan teknologi algoritme? Selama ini, algoritme Facebook dikenal bisa mendeteksi kredibilitas para penggunanya. Facebook bisa lho, mengetahui akun-akun palsu yang ada di platform tersebut. Setiap platform medsos, baik itu Twitter, Facebook, YouTube, maupun Reddit, masing-masing memiliki mekanisme tersendiri untuk memberantas akun maupun berita palsu (hoax). Mereka menggunakan algoritme black-box. Sekarang, bukan cuma algoritme yang dimanfaatkan untuk mengidentifikasi hoax.
Sekelompok jurnalis telah meluncurkan extension untuk browser. Extension NewsGuard ini berperan melindungi para pengguna Internet dari peredaran berita palsu. Cara kerja NewsGuard ternyata berbeda dari kinerja algoritme.Seperti apa cara kerjanya?
Jurnalis luncurkan NewsGuard
Meski demikian, samspai saat ini masih muncul bias dari berita yang beredar luas di medsos. Ada kecemasan, teknologi yang dimiliki medsos malah menghapus berita asli, dan malah membiarkan yang palsu atau hoax. Oleh karena itu, sekelompok wartawan serta praktisi profesional media meluncurkan NewsGuard.
Tool ini merupakan plug-in browser untuk Chrome dan Microsoft Edge. Kemampuannya melampaui platform medsos dan memanfaatkan sebagian besar situs Internet yang paling banyak dikunjungi.
Evaluasi ribuan situs berita
Puluhan reporter dari berbagai kantor media, termasuk New York Daily News, yang bergabung dengan NewsGuard. Mereka menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mengevaluasi ribuan situs berita. Ada sembilan kriteria untuk menilai kualitas setiap situs tersebut. NewsGuard bekerja dengan mekanisme kebalikan dari algoritme.
Situs berita yang dinilai gegabah dalam menerima iklan, akan masuk daftar yang patut diwaspadai. Sebaliknya, situs berita yang bisa menerima masukan dari NewsGuard, akan mendapat poin lebih. Jika kamu telah memasang NewsGuard pada browser, tool akan melakukan penilaian terhadap penelusuran Google, Bing, Facebook, maupun Twitter. Ada indikator berwarna merah dan hijau pada setiap sumber berita, yang menunjukkan tingkat kesesuaiannya dengan standar NewsGuard.
Maksimalkan transparansi
NewsGuard dirancang untuk memaksimalkan transparansi. Co-founder NewsGuard, Steve Brill, mendirikan NewsGuard bersama mantan editor The Wall Street Journal, Gordon Crovits. Brill sendiri merupakan pendiri sebuah perusahaan TV kabel di Amerika Serikat. Selain bekerja sama dengan Microsoft, NewsGuard pun menjalin kemitraan dengan sejumlah perpustakaan di lima negara bagian Amerika Serikat.
Perpustakaan-perpustakaan di sana berencana memasang ekstensi NewsGuard dan memberi tahu para anggota cara penggunaannya di rumah. Perpustakaan-perpustakaan setempat pun memang terbiasa memberikan perlindungan terhadap para anggota mereka.
Gunakan dua ikon
Brill dan Crovitz menilai NewsGuard sebagai solusi bagi masalah yang tidak bisa dipecahkan secara online. Para peneliti NewsGuard meminta lebih dari dua ribu orang dewasa Amerika Serikat untuk menilai 12 artikel. Para peneliti pun mendapati responden lebih mempercayai artikel berita dengan ikon berwarna hijau dari NewsGuard. Sementara itu, ikon merah menunjukkan artikel yang harus diwaspadai. Mereka tidak mempercayai artikel tanpa ikon dari NewsGuard.
Bagaimana pendapatmu tentang ekstensi ini? Apakah NewsGuard pun akan mampu mengidentifikasi hoax di Indonesia?
Sumber:
wired.com
player.fm
timetravellerwiki.com