Praktik nepotisme dalam dunia kerja sering kali masih banyak terjadi di sekitar kita. Contohnya seperti saat atasan atau bos membawa anggota keluarga atau temannya untuk bekerja di kantor.
Padahal kebiasaan ini merupakan hal yang buruk, karena bisa jadi anggota keluarga atau teman yang direkrut tidak memiliki kapabilitas menempati posisi yang tersedia. Berikut ini dampak lain dari adanya praktik nepotisme dalam dunia kerja dan cara menghadapinya.
Mengenal apa itu nepotisme dalam dunia kerja
Nipotisme berasal dari bahasa Italia yakni nipote yang memiliki arti keponakan - EKRUT
Tak banyak yang tahu bahwa kata nepotisme berasal dari bahasa Italia yakni nipote yang memiliki arti keponakan.
Secara luas nepotisme adalah istilah yang mengacu pada ketidakadilan prosedur kerja dimana anggota keluarga atau teman bos dipekerjakan bukan karena semata-mata keterampilan, pengetahuan dan pengalamannya.
Mereka dipekerjakan karena adanya relasi atau hubungan kekeluargaan. Kebanyakan orang yang direkrut karena praktik nepotisme tidak begitu sukses mengemban peran yang diberikan
Kebiasaan ini biasanya terjadi pada perusahaan kecil, keluarga, atau organisasi nirlaba. Namun, di Indonesia sendiri praktik nepotisme banyak terjadi di bidang pemerintahan.
Dari uraian di atas, penting untuk dicatat bahwa tidak semua proses perekrutan yang terjadi pada lingkaran kekeluargaan atau teman adalah nepotisme.
Apabila dari kandidat dari keluarga atau rekan itu adalah orang yang potensial dan kompeten di bidangnya ini bisa menjadi proses perekrutan yang logis.
Namun sebaliknya ketika yang direkrut adalah anggota keluarga yang tidak kompeten inilah baru yang dinamakan nepotisme. Meski begitu ada baiknya praktik seperti ini dihindari untuk mencegah adanya konflik kepentingan.
Sebab, banyak kasus telah mencontohkan nepotisme dalam dunia kerja membuat segelintir proyek tertentu di perusahaan dikelola oleh lingkaran orang-orang yang memiliki ikatan kekeluargaan atau teman.
Baca juga: Perbedaan rekrutmen zaman dulu dan sekarang
Dampak nepotisme dalam dunia kerja
Salah satu dampak nepotisme adalah adanya konflik keluarga yang bisa terjadi - EKRUT
Melalui uraian di atas, kamu bisa mengambil gambaran seberapa serius permasalahan nepotisme ini.
Selain karena yang direkrut bukan orang kompeten, nepotisme juga bisa jadi berujung pada kegiatan yang melibatkan kepentingan dan mengakibatkan adanya KKN (Korupsi, Kolusi & Nepotisme). Di luar itu dampak nepotisme lainnya yaitu:
Menghambat retensi karyawan
Saat perusahaan mempraktekkan nepotisme ada kemungkinan perusahaan akan kehilangan karyawan terbaik di organisasi tersebut.
Hal itu terjadi karena jajaran kepemimpinan telah diisi teman atau keluarga bos, sehingga peran tim SDM untuk membangun keterampilan dan peran kepemimpinan bagi karyawan lain akan terhambat.
Akibatnya karyawan yang produktif sekalipun bisa kehilangan minat bekerja di perusahaan tersebut dan memilih meninggalkan pekerjaan tersebut.
Diskriminasi
Terjadi perbedaan pendapat atau konflik menjadi hal biasa di kantor. Tetapi ketika konflik itu ada di lingkungan kerja yang erat dengan nepotisme, ini bisa mengakibatkan diskriminasi.
Apalagi bila konflik itu terjadi antara karyawan biasa dan atasan. Tentunya keadaan ini bisa mempersulit karyawan tersebut. Atasanmu bisa saja mendepak kamu dan menggantikannya dengan keluarganya.
Risiko konflik keluarga
Saat keluarga atau teman dekat bekerja di perusahaan yang sama ada kemungkinan mereka akan mengalami konflik. Mereka akan mudah membawa permasalahan pribadi ke ranah pekerjaan.
Konflik inilah yang kemudian bisa mengganggu suasana dan lingkungan pekerjaan bagi semua orang yang bekerja di sana.
Baca juga: 5 Strategi manajemen konflik perusahaan yang efektif dilakukan
Cara menghadapi praktik nepotisme dalam dunia kerja
Cara mengatasi nepotisme adalah dengan mengendalikan emosi dan bersikap profesional - EKRUT
Kita tidak bisa memaksakan diri untuk dapat bekerja di lingkungan yang terbebas dari nepotisme, sebab saat ini nepotisme bisa terjadi di mana saja.
Hal yang perlu dipersiapkan adalah tentang bagaimana kamu harus menghadapi situasi nepotisme tersebut. Berikut ini cara menghadapinya:
Kendalikan emosi dan tetap bersikap profesional
Kunci untuk bertahan dalam pekerjaan di segala situasi adalah dengan pintar mengendalikan diri.
Memang praktik nepotisme pasti sangat melelahkan untuk dijalani, namun dengan penguasaan emosi dan frustasi yang kamu lakukan setidaknya perasaan ini bisa membantu menyembuhkan pikiran sedikit demi sedikit.
Jangan tunjukkan kamu cemburu kepada pelaku nepotisme itu, sekalipun kamu dalam keadaan terpojok. Sebaliknya tunjukkanlah emosi matang yang mengisyaratkan kamu tidak terpengaruh karena hal tersebut.
Bila perlu mintalah saran kepada mentor kerja yang kamu percaya. Bukan semata-mata karena kamu ingin membuat gosip, tetapi meminta solusi terbaik yang harus kamu lakukan.
Catat pekerjaan dan prestasi
Dalam kasus nepotisme yang sering terjadi adalah merasa diabaikan karena kesempatan yang diberikan terkadang kurang bagus. Kalau sudah begini menjadi sulit untuk mengajukan kenaikan jabatan atau gaji.
Di sisi lain pelaku nepotisme tersebut sudah mendapat posisi yang tak wajar karena relasinya.
Maka, yang bisa kamu lakukan adalah mencatat dan mendokumentasikan setiap prestasi yang kamu miliki itu dengan baik sebagai persiapan bila nanti ingin mengajukan kenaikan jabatan atau gaji karena kamu sudah memiliki bukti sebelumnya.
Buat diri merasa menjadi lebih baik
Lingkungan kerja yang tidak sehat perlahan akan memengaruhi kualitas hidupmu, itulah sebabnya kamu perlu mencari hiburan untuk diri sendiri.
Mungkin kamu bisa melakukan kegiatan bersama keluarga, berolahraga, memasak, menonton film, mendengarkan musik atau melakukan travelling ke tempat yang kamu sukai.
Keluar dari situasi itu
Jika keadaan nepotisme ini semakin mengganggu, membuat kamu tidak konsentrasi bekerja dan bahkan memengaruhi kualitas hidup dan pikiran, ada baiknya kamu untuk keluar dari situasi itu dengan resign dari kantor.
Dengan memaksa bertahan di keadaan buruk itu bisa jadi kamu akan melewatkan banyak kesempatan seperti peluang kerja yang lebih baik di perusahaan lain, lingkungan kerja yang lebih sehat dan atasan yang lebih menghargai.
Baca juga: 6 Tips menghadapi lingkungan kerja tidak nyaman
Nah, itulah dampak dan cara mengatasi lingkungan kerja yang penuh dengan nepotisme.
Meski kamu berada dalam lingkungan kerja seperti itu, cobalah untuk tetap bersikap profesional ya. Ini semua dilakukan untuk perkembangan karier kamu di masa depan.
Sumber:
- Roubler
- Wikye
- Cleverism