Multi level marketing adalah bisnis penjualan produk yang juga menjual jaringan. Apakah kamu tertarik menjadi salah satu distributor dari bisnis multi level marketing? Simak penjelasan selengkapnya di sini.
Apa itu multi level marketing?
Dalam bisnis multi level marketing, kamu harus terbiasa melakukan presentasi di depan orang lain - Pexels
Multi level marketing adalah strategi dalam penjualan produk dan jasa melalui tenaga kerja non-gaji dalam sistem komisi berbentuk piramida. Strategi MLM juga dikenal sebagai pemasaran jaringan. Umumnya distributor dibayar berdasarkan persentase dari penjualan rekrutan mereka. Perusahaan yang menerapkan multi level marketing mendorong distributor yang sudah bergabung untuk merekrut distributor baru. Pemasaran bertingkat seperti MLM ini mirip dengan skema piramida, walaupun berbeda karena skema piramida adalah ilegal.
Baca juga: Investasi bodong dan cara menghindarinya
Jenis-jenis multi level marketing
Ada tiga jenis multi level marketing - Pexels
Menurut Setiawan (2017), tiga jenis multi level marketing adalah sebagai berikut.
1. Sistem binary plan
Sistem ini mengutamakan pengembangan keseimbangan jaringan dengan hanya dua frontline saja. Semakin seimbang jaringan dan omset bisnis dalam perusahaan MLM, maka semakin besar bonus yang diterima. Namun jika tidak seimbang maka bonus akan mengalir deras ke dalam perusahaan.
Biasanya perkembangan jaringan perusahaan yang menggunakan sistem Binary Plan relatif cepat sekali sehingga mitranya juga cepat mendapat bonus besar. Agar terlihat semakin mudah untung, mitra perusahaan akan menerapkan aturan mendapatkan uang sebagai bonus dari perekrutan mitra yang mereka ajak.
Sebetulnya, sistem ini adalah cara halus dari cara memperjualbelikan orang (human trafficking). Sistem ini biasanya memberikan bonus besar di awal karir sebagai iming-iming bahwa menjalankan bisnis MLM dengan sistem binary plan ini sangat mudah. Padahal kenyataannya sistem ini menciptakan kesimpulan bahwa yang diuntungkan adalah mitra yang join di awal saja.
2. Sistem matrix
Sistem matrix ini adalah pengembangan jaringan menggunakan konsep tiga frontline saja dan begitu pula selanjutnya ke bawah. Jenis sistem ini muncul untuk mengakali sistem binary plan yang dianggap permainan uang.
3. Sistem break away
Sistem pengembangan jaringan ini mengutamakan kelebaran, semakin banyak frontline yang bergabung maka semakin besar pula bonus yang diterima. Namun kelemahan dari sistem ini adalah si agen harus mengurus semua sendiri. Sistem ini juga memungkinkan downline untuk melebihi upline-nya. Bonus yang didapat mitranya biasanya kecil di awal, namun besar di peringkat atas. Dikarenakan bonus member di awal karir yang kecil, maka biasanya perusahaan seperti ini mengandalkan iming-iming bonus perekrutan.
Baca juga: Panduan membuat marketing plan beserta contohnya
Sistem multi level marketing
Salah satu sistem multi level marketing adalah menandatangani kontrak - Pexels
Sistem multi level marketing adalah sebagai berikut.
1. Agen distributor disponsori oleh distributor di perusahaan MLM
Untuk menarik perhatian kamu agar mau bergabung ke bisnis MLM, agen distributor yang sudah bergabung lebih dulu akan menjadi sponsor kamu. Kamu akan ditugaskan untuk menjual produk perusahaan MLM tersebut dan mencari mitra bisnis baru sebanyak mungkin untuk bergabung menjadi distributor lain sampai membentuk jaringan yang luas.
2. Membayar uang pendaftaran
Sebagai anggota baru dari bisnis MLM, kamu diwajibkan membayar uang pendaftaran yang besarannya sudah ditentukan. Setelah membayar uang pendaftaran, kamu akan mendapat buku pendoman, kartu anggota, buku tentang perusahaan, majalah, selebaran informasi produk, formulir pesanan, juga contoh produk untuk membantu kamu menjual produk MLM ini kepada distributor baru lainnya.
3. Tanda tangan kontrak
Selain membayar uang pendaftaran, kamu akan diminta untuk mengisi formulir dan menandatangani kontrak sebagai tanda ikatan antara kamu sebagai distributor dan perusahaan bisnis MLM. Dengan ini kamu harus mematuhi peraturan yang berlaku dan menjalani kewajiban menjual produk. Namun kamu juga akan mendapatkan bonus atau komisi dari perusahaan, mendapatkan pedoman bagaimana cara menjalankan bisnis dengan benar. Serta mendapat produk dari perusahaan dengan harga distributor.
4. Menjual produk
Selanjutnya kamu harus bisa menjual produk perusahaan kepada konsumen. Umumnya penjualan ini adalah direct selling yang dilakukan secara personal atau face to face yang diawali dari pendekatan langsung. Para distributor harus bisa menjelaskan produk perusahaan dan meyakinkan pembeli bahwa produk yang ditawarkan ini memiliki manfaat, keunggulan dan berkualitas tinggi agar banyak yang membeli produk tersebut.
5. Mengembangkan jaringan
Sistem terpenting dari multi level marketing adalah mengembangkan jaringan seluas mungkin agar semakin banyak distributor yang bergabung. Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan distributor seperti mengembangkan jaringan seluas mungkin, menjelajahi seluruh pasar, bertemu dengan orang-orang yang punya prospek, dll.
Umumnya dalam bisnis MLM, distributor yang berhasil mengembangkan jaringan akan mendapatkan imbalan mulai dari bonus, potongan harga produk, hingga insentif lainnya seperti liburan ke luar negeri hingga mendapatkan mobil mewah. Strategi MLM yang bertumpu pada pengembangan jaringan ini yang membuat bisnis ini dapat terus berkembang karena semakin banyak distributor baru yang bergabung sehingga penghasilan dan bonus yang didapat juga semakin besar.
Baca juga: Mengenal dtrategi growth hack marketing dan cara menyusunnya
Kelebihan dan kekurangan multi level marketing
Salah satu kelebihan dari multi level marketing adalah dapat memperluas relasi - Pexels
Multi level marketing memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut.
1. Kelebihan
Bisnis seperti multi level marketing dapat mendatangkan pasif income yang cukup besar, walaupun besarannya tidak selalu sama dan tidak dapat kamu terima secara reguler seperti gaji bulanan. Menjadi distributor dari bisnis MLM dapat mendorong kamu untuk terus melatih kemampuan komunikasi karena kamu harus bertemu banyak orang. Jika kamu memiliki banyak pengalaman menjual produk, kamu juga akan otomatis memiliki skill dalam penjualan. Dengan bertemu banyak orang, kamu dapat memperluas relasi. Semakin luas kamu mecoba mengembangkan jaringanmu, semakin tinggi juga kemungkinan kamu mendapat relasi dari berbagai industri.
2. Kekurangan
Sayangnya menjadi distributor MLM bukan berarti kamu memiliki bisnis tersebut, melainkan hanya menjadi pengikut dari hierarki yang sudah diciptakan. Sehingga kamu tidak dapat mengembangkan dan memperluas bisnis tersebut dengan kreativitasmu sendiri. Uang yang berputar pada bisnis MLM tidak memiliki jaminan keamanan dari pemerintah. Sehingga jika terjadi kemungkinan terburuk, uang kamu sebagai distributor atau nasabah tidak akan kembali.
MLM memiliki dampak negatif terhadap sektor riil yang dapat membuat orang-orang tidak mau berusaha memutar modal dalam bisnis pada sektor riil yang umumnya membutuhkan modal cukup besar. Berputarnya uang di lingkungan perusahaan saja dapat membuat produktivitas masyarakat dalam bekerja menjadi menurun.
Baca juga: Marketing plan: Tujuan, panduan membuat, dan 3 contoh terbaiknya
Bedanya multi level marketing dengan bisnis biasa
Perbedaan MLM dengan bisnis konvensional adalah penjualan produk, di mana produk dalam bisnis biasa dijual di pasar - Pexels
Menurut Clothier (1994), perbedaan bisnis konvensional dengan multi level marketing adalah sebagai berikut.
1. Penjual produk
Di dalam bisnis MLM, penjualnya adalah para distributor yang mempekerjakan dirinya sendiri dan menjadi bos untuk diri sendiri. Sedangkan bisnis konvensional memiliki bos dan juga ada arus barang yang harus melewati produsen menuju distributor kemudian ke pedagang eceran baru ke konsumen.
2. Pembagian keuntungan
Para agen distributor MLM memperoleh imbalan langsung dari perbandingan usaha yang dilakukan. Sedangkan pada bisnis biasa, penerima keuntungan adalah pemilik bisnis dan direktur berbagai perusahaan distribusi. Jarang sekali para pegawai penjualan toko eceran ikut menikmati keuntungan walaupun mereka telah bekerja keras juga.
3. Penjualan produk
Semua penjualan MLM dilakukan melalui penjualan langsung atau direct selling. Sedangkan penjualan produk pada bisnis konvensional dilakukan melalui toko, katalog atau platform belanja online.
Baca juga: Tren digital marketing terbaru untuk tingkatkan konversi
Kamu jago di bidang marketing dan sedang mencari pekerjaan? Coba juga daftarkan diri kamu untuk menjadi talent di EKRUT. Semua proses dan bantuan professional di talent marketplace EKRUT gratis. Kamu – sebagai talent atau employer – bisa langsung direkrut dan merekrut kandidat yang sesuai. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang di EKRUT!
Itu tadi informasi mengenai multi level marketing untuk membantu kamu lebih mengerti dan bisa memilih jenis bisnis yang cocok dengan keadaan dan preferensi kamu. Tonton juga video tips digital marketing selama pandemi Covid-19 berikut ini.
Sumber:
- kompas
- tempo
- investopedia