Ketika melaksanakan pekerjaan, mungkin kamu lebih senang mengimplementasikan satu di antara dua pilihan, yaitu monotasking atau multitasking. Lalu, di antara keduanya, mana yang lebih produktif? Untuk memahami efisiensi monotasking vs multitasking dalam pekerjaan, simak artikel berikut ini.
Apa itu monotasking vs multitasking?
Monotasking adalah melakukan satu aktivitas dalam satu waktu. Sedangkan, multitasking adalah melakukan lebih dari satu aktivitas dalam satu waktu. Melansir survei followers di Instagram EKRUT, 58% orang lebih menyukai monotasking dalam menyelesaikan pekerjaan. Sementara itu, 42% lainnya memilih multitasking. Ketika ditanya alasan yang membuatnya lebih menyukai monotasking vs multitasking, kebanyakan dari responden yang memilih monotasking menyatakan bahwa dengan menerapkan monotasking, maka mereka bisa lebih fokus, cepat, dan produktif dalam menjalani pekerjaan.
Berbeda dengan Instagram, survei followers di LinkedIn EKRUT menyatakan bahwa 60% orang menyukai bekerja secara multitasking. Sementara itu, 40% orang lebih memilih monotasking. Hal ini dikarenakan menurut mereka, multitasking bisa menghemat waktu karena pekerjaan lebih cepat selesai ketika dikerjakan bersamaan dalam satu waktu.
Baca juga: Pentingnya Fleksibilitas dan 5 Manfaatnya Dalam Pekerjaan
Kelebihan dan kekurangan monotasking vs multitasking
Monotasking vs multitasking memiliki plus dan minus masing-masing. (Sumber: EKRUT)
Di antara monotasking vs multitasking, keduanya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk itu, simak ulasannya di bawah ini.
Monotasking
| Kelebihan | Kekurangan |
| Meningkatkan daya konsentrasi | Pekerjaan lebih lama tuntas |
| Menumbuhkan disiplin | Sulit mengatasi tenggat waktu |
| Fokus pada satu tujuan | Rentan bosan |
| Lebih produktif | Sulit beradaptasi dengan situasi baru |
| Berdedikasi pada pekerjaan yang lebih prioritas | Dapat menimbulkan distraksi |
Monotasking adalah hal yang penting karena dengan mengerjakan satu pekerjaan di satu waktu, kamu akan lebih fokus pada pekerjaan tersebut. Kamu pun akan berkonsentrasi penuh terhadap apa yang kamu kerjakan sehingga hasilnya bisa maksimal. Monotasking selalu mempertimbangkan kualitas pekerjaan, bukan kuantitas jam dan hasilnya.
Multitasking
| Kelebihan | Kekurangan |
| Menghemat waktu | Produktivitas menurun |
| Pekerjaan cepat selesai | Memicu stres |
| Lebih kreatif | Daya ingat melemah |
| Pekerjaan tidak tertunda | Sulit fokus |
| Meningkatkan kemampuan kerja | Kualitas pekerjaan menyusut |
Jika kamu mampu multitasking, otomatis pekerjaan dapat selesai lebih cepat. Mengerjakan dua pekerjaan di waktu yang bersamaan tentu dapat menghemat waktu. Namun, penghematan waktu ini tidak berlaku untuk semua orang karena tidak semua orang dapat multitasking secara efektif. Selain itu, terkadang multitasking dinilai dapat mengurangi kualitas kerjamu. Ketika melakukan dua hal di waktu bersamaan, otomatis konsentrasi dan fokus kamu akan terbagi menjadi dua. Maka dari itu, multitasking dapat menurunkan performa juga. Kemudian, beban kerja yang lebih besar dapat membuatmu lebih lelah serta meningkatkan stres. Multitasking bisa membuat seseorang overwhelm, bahkan mengakibatkan burnout.
Baca juga: Bagaimana Cara untuk Produktif? 7 Kegiatan Ini Dapat Membantu Produktivitas Kamu!
Tips untuk monotasking vs multitasking
Kamu bisa melatih monotasking vs multitasking dan terapkan yang paling dibutuhkan. (Sumber: EKRUT)
Monotasking vs multitasking merupakan dua hal yang berbeda dalam penerapannya. Berikut ini adalah tips untuk mengaplikasikan monotasking vs multitasking agar mempermudah pekerjaanmu.
Tips melatih monotasking
1. Petakan kegiatan dan alokasikan waktu dengan jelas
Buat jadwal pekerjaan berdasarkan prioritas, lalu lakukan pekerjaan sesuai dengan urgensinya terlebih dahulu. Kemudian, kamu juga perlu mengalokasikan durasi waktu yang sesuai untuk pengerjaannya serta atur waktu dengan jelas dan detail agar pekerjaan dapat selesai tepat dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Ciptakan konsentrasi agar terhindar dari distraksi
Ciptakan konsentrasi dengan memilih tempat bekerja yang aman dan nyaman. Jauhkan diri dari distraksi yang dapat menghambat fokus. Dengan begitu, kamu dapat bekerja dengan tenang.
3. Jadikan waktu istirahat berkualitas
Waktu untuk istirahat yang berkualitas dapat dilakukan dengan tidur yang cukup. Sebabnya, hal itu akan berpengaruh pada peningkatan performa kerjamu. Manfaatkan waktu istirahatmu dengan baik agar kamu dapat kembali bekerja dengan pikiran yang fresh.
Tips melatih multitasking
1. Buat to-do list
Jika kamu berhadapan dengan beberapa pekerjaan dalam satu waktu, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyusun to-do list. Membuat to-do list akan membantumu dalam menata pekerjaan dengan lebih baik. Selain itu, penyusunan to-do list juga berguna untuk memastikan penyelesaian pekerjaan dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Tetapkan tenggat waktu
Kamu perlu menetapkan tenggat waktu pada tiap pekerjaan. Dengan menetapkan tenggat waktu, kamu jadi tahu prioritas dalam mengerjakan sehingga kamu tidak akan menghabiskan waktu lebih lama di pekerjaan lain yang tidak terlalu mendesak. Bahkan, kamu bisa lebih efisien dalam mengerjakan berbagai pekerjaan.
3. Sediakan waktu istirahat secara rutin
Kemampuan multitasking memang membuatmu bisa menyelesaikan beberapa tugas secara lebih cepat. Di waktu yang sama, multitasking juga berpotensi membuat tubuh dan pikiranmu jadi cepat lelah. Tidak menutup kemungkinan kamu berpotensi mengalami burnout yang kemudian berpengaruh pada kualitas hasil kerja. Oleh karena itu, kamu perlu mengalokasikan waktu istirahat yang cukup di sela-sela aktivitas multitasking. Selain itu, kamu dapat memanfaatkan waktu singkat untuk beristirahat. Sebagai contoh, kamu bisa mengalokasikan waktu sekitar 10 menit untuk istirahat sejenak dengan sekadar stretching atau meregangkan badan.
Baca juga: 9 Motivasi Kerja Ini Dapat Membantu Kamu Kembali Produktif dan Menginspirasi
Efisiensi antara monotasking vs multitasking, mana yang lebih produktif?
Monotasking vs multitasking sama-sama efisien dan produktif. (Sumber: EKRUT)
Kamu sudah mengetahui pengertian, kelebihan dan kekurangan, serta tips monotasking vs multitasking seperti yang dijelaskan di atas. Lalu, efisiensi antara monotasking vs multitasking, mana yang lebih produktif? Jawabannya akan tergantung dengan kondisi atau momen yang kamu lakukan. Sebagai contoh, akan ada momen yang membuatmu melakukan monotasking karena perlu fokus pada satu pekerjaan saja tanpa melakukan hal lain seperti menyusun laporan kegiatan pekerjaan. Kemudian, akan ada momen yang mengharuskanmu melakukan multitasking seperti menulis artikel jurnalistik sembari mendengarkan video atau rekaman suara dari narasumber.
Kebutuhan tiap orang berbeda-beda dan hal paling bijak yang dapat dilakukan adalah mengenal diri sendiri dengan baik sehingga kamu dapat memutuskan apa yang terbaik untukmu dan apa yang perlu kamu lakukan. Yang terpenting adalah manifestasikan salah satu pilihan antara monotasking vs multitasking ke dalam pekerjaanmu, yang dirasa dapat membantu mempertahankan produktivitas sehingga pekerjaanmu menjadi lebih efisien. Sebisa mungkin, berusahalah untuk bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras atau lebih lama.
Baca juga: Efektivitas WFA (Work From Anywhere) Pascapademi, Produktif atau Kontraproduktif?
Itulah pembahasan mengenai efisiensi monotasking vs multitasking bagi pekerjaan. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat untukmu, ya!
Selain melalui artikel dari EKRUT Media, kamu juga bisa memperoleh berbagai informasi dan tips menarik seputar karier melalui YouTube EKRUT Official. Tak hanya itu, jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- today.com
- indeed.com
- Data Internal EKRUT
