Tidak hanya pemimpin, setiap karyawan juga terkadang harus melakukan pengambilan keputusan di dalam pekerjaannya. Masalahnya, membuat keputusan tidak selalu mudah untuk dilakukan terutama bila kamu dihadapkan pada situasi yang kompleks dan waktu yang mendesak.
Nah, agar kamu lebih mudah dalam mengambil keputusan yang tepat di pekerjaan, beberapa model pengambilan keputusan ini bisa jadi inspirasi untuk kamu coba.
1. Model pengambilan keputusan rasional
Gunakan metode rasional jika kamu memiliki banyak waktu untuk mempertimbangkan keputusan terbaik - EKRUT
Model pengambilan keputusan rasional pada dasarnya dilakukan dengan melalui 6 tahapan, yaitu:
- Mendefinisikan masalah
- Mengidentifikasi kriteria yang ada untuk menilai kemungkinan solusi
- Memutuskan seberapa penting kriteria tersebut
- Menarik berbagai alternatif
- Evaluasi alternatif
- Memutuskan solusi terbaik
Situasi yang cocok bagi model pengambilan keputusan rasional adalah ketika kamu harus membuat pilihan yang rumit dan berisiko, atau saat harus membuat keputusan bersama orang lain.
Meski demikian model ini tidak efektif bila dilakukan ketika kamu berada di bawah kendala waktu dan situasi yang berubah cepat.
Baca juga: 8 Cara mengambil keputusan agar tidak salah langkah
2. Model pengambilan keputusan intuitif
Kenali pola masalah dari pengalaman yang pernah dialami akan mempermudah pengambilan keputusan - EKRUT
Pada dasarnya model ini memungkinkan kamu membuat keputusan secara intuitif atau naluriah. Ini berarti kamu dapat melakukan pengambilan keputusan secara instan.
Ini terjadi karena otak kamu sebenarnya melakukan pengenalan pola dengan cepat ketika meninjau semua yang telah kamu pelajari dari situasi serupa yang sebelumnya pernah dihadapi untuk membantu kamu membuat keputusan dalam situasi saat ini.
Bagaimana caranya? Secara intuitif kamu mendeteksi potensi masalah tersebut dan menyelidiki pola dengan melihat pada pengalaman, keahlian, latar belakang, dan informasi lainnya.
Dari sinilah kamu dapat mengintegrasikan data dan fakta tadi ke gambaran lengkap dari seluruh masalah sehingga kamu dapat memahami masalah dan solusi tepat yang harus diambil.
Model pengambilan keputusan ini memberikan hasil yang baik ketika kamu melakukannya saat berhadapan dengan masalah di bidang yang sesuai dengan keahlian atau pengalamanmu.
Itu sebabnya model ini kurang efektif dan efisien ketika dihadapkan pada situasi atau masalah yang baru karena kamu belum memiliki cukup pengalaman untuk melihat pola masalah yang ada.
3. Model pengambilan keputusan berdasar pengenalan
Bayangkan kemungkinan skenario yang mungkin terjadi dari keputusan yang kamu ambil - EKRUT
Model ini menggabungkan penilaian kontekstual dan evaluasi untuk menghasilkan reaksi terbaik terhadap suatu masalah.
Secara sederhana proses pengambilan keputusan dengan model ini dilakukan dengan melihat isyarat dan indikator yang memungkinkan kamu mengenali pola masalah yang ada. Berdasarkan pola ini kamu pun harus mengambil keputusan dengan memilih satu tindakan yang dianggap akan berhasil.
Bagaimana memperkirakan tindakan ini akan berhasil tidak?
Caranya adalah melakukan simulasi mental dengan membayangkan skenario penyelesaian masalah tersebut dan membandingkannya dengan pengetahuan yang dimiliki untuk melihat apakah solusi itu akan berhasil dijalankan atau tidak.
Jika kamu menganggap skenario tadi akan berhasil, maka kamu tinggal melanjutkannya dengan mengambil keputusan tersebut. Namun jika kamu menganggap itu mungkin tidak berhasil karena potensi masalah lain, kamu dapat mengubah skenario tersebut dengan beberapa cara.
Ketika dalam bayanganmu skenario itu masih belum berhasil juga, maka kamu harus membuang opsi tersebut dan memilih skenario lainnya.
Dari sini kamu bisa melihat bahwa dalam model ini kamu tidak membandingkan beberapa alternatif solusi terhadap sebuah masalah sekaligus.
Model ini cocok diterapkan ketika kamu berada di bawah tekanan waktu. Namun keberhasilannya akan berhubungan lagi pada keahlian dan pengalaman yang kamu miliki pada bidang masalah tersebut.
4. Model pengambilan keputusan TDODAR
Gunakan teknik sebab akibat untuk mengetahui dasar persoalan yang harus dipecahkan melalui pengambilan keputusan- EKRUT
Beberapa orang mungkin bisa melakukan pengambilan keputusan dengan tenang di situasi penuh tekanan, namun tidak jarang kamu merasa mendadak buntu hingga akhirnya cenderung mengambil keputusan terburu-buru.
Agar hal ini tidak terjadi, kamu bisa mencoba model pengambilan keputusan TDODAR. Model pengambilan keputusan ini dapat membantu kamu tetap tenang saat mengambil keputusan tanpa terburu-buru dan panik di situasi darurat dan tidak pasti.
TDODAR sebenarnya populer digunakan di industri penerbangan untuk membantu pilot memecahkan masalah di tengah penerbangan. Namun, kamu bisa menerapkannya pada berbagai situasi lain di pekerjaan.
TDODAR sendiri merupakan singkatan dari Time, Diagnosis, Options, Decide, Act or Assign, dan Review. Untuk menggunakan model ini, kamu harus mengikuti beberapa tahapan:
- Time
Ketahui berapa waktu yang kamu miliki untuk pengambilan keputusan. Memiliki informasi yang jelas tentang sisa waktu akan memengaruhi caramu melakukan langkah selanjutnya. Kamu pun bisa lebih terbantu membuat prioritas.
- Diagnosis
Cari tahu masalah dan penyebab. Kumpulkan orang yang dapat membantu, data yang dibutuhkan atau tools yang menunjang. Setelah itu gunakan teknik 5Whys atau sebab akibat untuk mengetahui akar masalah. Diagnosis menyeluruh penting agar kamu dapat menghindari bias konfirmasi saat membuat keputusan.
- Option
Setelah mengetahui penyebab masalah dan sifatnya, pikirkan opsi apa yang terbuka bagi kamu dengan terstruktur. Pertimbangkan sebanyak mungkin opsi. Lakukan brainstorming bila butuh.
- Decide
Pertimbangkan masing-masing opsi, pilih yang terbaik dan masuk akal lalu sepakati untuk melanjutkannnya. Dalam situasi penuh tekanan, kamu dapat berkonsultasi pada orang lain untuk menghindari risiko terlalu percaya diri atau terlalu terburu-buru.
- Act or Assign
Terapkan keputusan itu. Perinci menjadi tugas dan delegasikan pada orang yang paling memenuhi syarat untuk melakukannya. Misalnya siapa yang akan memimpin proyek perbaikan tersebut, siapa yang bisa menangani siaran pers, siapa yang bisa memotivasi orang.
- Review
Kamu perlu menilai kembali semuanya untuk melihat apakah sudah sesuai dengan rencana dan hasil yang kamu butuhkan atau harapan.
Jika sudah, maka keputusan yang telah kamu buat dan implementasikan telah menyelesaikan masalah yang ada. Jika masalah masih belum diperbaiki atau semakin buruk, jalankan siklus TDODAR yang lain dengan mempertimbangkan opsi yang tadinya kamu buang.
Baca juga: Tips memahami gaya kepemimpinan yang efektif
5. Model pengambilan keputusan The Kepner-Tregoe
Evaluasi berbagai opsi sebelum mengambil keputusan - EKRUT
Model ini didasarkan pada premis bahwa tujuan akhir dari pengambilan keputusan apa pun adalah untuk membuat pilihan sebaik mungkin dengan mengevaluasi dan mengurangi risiko yang ada.
Ada 4 langkah dasar di dalam penerapan model ini, yaitu:
- Penilaian situasi - mengidentifikasi masalah dan menguraikan prioritas.
- Analisis masalah - menggambarkan masalah dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi penyebab.
- Analisis keputusan - mengidentifikasi dan mengevaluasi alternatif dengan melakukan analisis risiko untuk masing-masing alternatif dan kemudian membuat putusan akhir.
- Analisis masalah potensial - mengevaluasi keputusan akhir untuk menilai kemungkinan risiko dan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk meminimalkan risiko itu.
Semua tahapan ini akan membantu kamu sampai pada pilihan terbaik akan solusi dari masalah yang ada.
Itulah beberapa model pengambilan keputusan yang bisa kamu coba terapkan dalam pekerjaan.
Ingatlah bahwa setiap keputusan yang kamu ambil memiliki risiko masing-masing. Itu sebabnya jangan pernah melakukan pengambilan keputusan secara asal, ya.
Rekomendasi video:
Sumber:
- mindtools.com
- toughnickel.com
- atlassian.com