Tahukah Anda bahwa teknologi pengenalan wajah atau face recognation, belakangan ini sedang ramai diperbincangkan? Tak hanya dikhawatirkan karena ketidakamanannya tetapi juga terkait dengan isu distopia fiksi ilmiah. Pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah sebuah lembaga yang mengumpulkan database gambar massal berpotensi menggunakannya untuk melanggar privasi atau hak seseorang?
Dengan semakin banyaknya lembaga pemerintah dan lembaga non-pemerintah, perusahaan, dan lainnya menggunakan teknologi pengenalan wajah dengan cara-cara baru, publik menginginkan jaminan privasi. Publik pun ingin melihat opsi-opsi dalam pemanfaatan teknologi tersebut. Bahkan, Microsoft pun sampai meminta pemerintah Amerika Serikat mengatur sistem pengenalan wajah ini!
Tekan risiko face recognition
Kekhawatiran Microsoft akan teknologi sistem pengenalan wajah membuatnya menuntut pemerintah AS untuk menyusun regulasi untuk meminimalisir potensi bahaya teknologi pengenal wajah (face recognition). Bahkan Presiden Microsoft Brad Smith mengungkapkan, pihaknya mempercayai Kongres Amerika Serikat dapat membentuk komisi ahli yang dapat mencari cara terbaik untuk mengatasi teknologi pengenalan wajah.
Smith mengungkapkan, kongres harus membentuk komisi ahli untuk menemukan solusi terbaik dalam mengatur penggunaan teknologi pengenalan wajah di Amerika Serikat. Pemerintah memang memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan tersebut.
Bahayakah sistem pengenalan wajah?
Seperti kebanyakan teknologi lainnya, pengenalan wajah sebetulnya bisa digunakan untuk tujuan baik, seperti membantu pengguna membuka kunci perangkat seluler dengan aman, mengakses rekening bank, dan melakukan pembayaran digital. Selain itu, teknologi ini juga dapat membantu penggunanya mengelola foto dan membagikannya dengan teman. Teknologi ini bahkan bisa digunakan untuk menemukan anak yang hilang dan diculik, serta untuk membantu petugas mengonfirmasi apakah wisatawan memiliki paspor asli.
Namun, tak bisa dipungkiri, alat tersebut face recognition dapat disalahgunakan. Beberapa kalangan pun cemas aparat penegak hukum akan menyalahgunakan teknologi pengenalan wajah dan akhirnya melanggar privasi.Banyak juga yang melihat adanya potensi kesalahan teknologi ini dalam melakukan identifikasi.
Dengan kata lain, perusahaan teknologi harus memiliki antisipasi terhadap setiap produk yang diluncurkannya. Di samping itu, pemerintah pun mesti sigap terhadap kehadiran setiap teknologi baru. Bagaimana pendapat Anda?
Rekomendasi bacaan:
Synthego, startup yang bisa rekayasa genetika
Pilah pilih software untuk email marketing
Saat React bisa didaur ulang
Sumber:
pcmag.com
microsoft.com
cnnindonesia.com
telset.id
beritagar.id
msn.com
phys.org