Belakangan ini konten microblog banyak dipakai sebagai salah satu strategi pemasaran di media sosial. Pada artikel ini kamu akan diajak untuk mengetahui tentang pengertian microblog, platform yang sering menggunakan microblog dan cara membuat microblog yang efektif untuk media sosial Instagram.
Baca juga: 12 Jenis strategi pemasaran yang paling efektif beserta contohnya
Apa itu microblog?
Microblog mengkombinasikan antara proses blogging dan pesan instan yang berupa gambar, GIF, video, audio dll - EKRUT
Microblog adalah sebuah kombinasi antara blogging dan pesan instan yang memungkinkan pengguna membuat pesan singkat di bawah 300 kata dan dapat menyertakan GIF, gambar, video, audio, hyperlink dan infografis. Tren ini bermula untuk memberikan informasi yang mudah dicerna bagi audiens ketimbang mereka harus membaca tulisan dalam blog yang terlalu panjang.
Konsep microblog sendiri ternyata bukanlah hal baru, melainkan sudah ada di era web 2.0 yakni sekitar tahun 2003 hingga 2004-an. Salah satu platform microblog yang sering kita jumpai adalah Twitter yang memberikan ruang pada pengguna untuk menuliskan pesan tidak lebih dari 280 kata saja.
Baca juga: 8 Tools gratis untuk membuat infografis
Hal yang harus diperhatikan sebelum membuat microblog
Perkuat brand voice terlebih dahulu sebelum mulai membuat konten microblog - Pexels
Dikutip dari indeed.com, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk membuat microblog.
1. Perkuat brand voice
Brand voice adalah cara konsumen memandang suatu merek dari kehadirannya secara online. Membangun brand voice dapat membantu target audiens mengidentifikasi merekmu dengan lebih mudah dan mengaitkannya dengan atribut positif. Sangat penting bahwa gaya berkomunikasi yang digunakan autentik dan konsisten dengan nilai-nilai perusahaan. Misalnya, menerbitkan microblog lucu dengan grafik animasi dapat identik dengan citra perusahaan yang menjual buku anak-anak.
2. Susun strategi dan kumpulkan ide
Mengunggah konten microblog secara teratur dapat mempertahankan minat pengikutmu di media sosial. Kamu bisa menggunakan lembar kerja seperti Excel atau Google Sheet untuk menyusun strategi atau ide-ide konten terlebih dahulu. Kamu dapat menunjukkan tema atau tujuan konten, yang mungkin untuk menghibur audiens atau untuk meluncurkan kampanye pemasaran. Juga, pertimbangkan menambahkan kolom untuk menulis keterangan mengenai visual atau multimedia yang menyertainya, seperti video, GIF, atau grafik.
3. Buat jadwal konten
Memasukkan tanggal dan waktu untuk mengunggah microblog dapat memungkinkan kamu untuk mengontrol informasi yang ingin ditampilkan dan memaksimalkan keterlibatan di platform media sosial. Tinjau kembali konten yang menghasilkan like, comment, atau share tertinggi dari target audiens, kemudian pertimbangkan untuk menjadwalkan kiriman sesuai prime time atau jam tayang utama tersebut.
4. Manfaatkan tren yang sedang berlangsung
Meskipun sudah memiliki jadwal strategis untuk mengunggah konten yang bermanfaat, kamu masih dapat memodifikasi konten yang sudah direncanakan dan disesuaikan dengan tren media sosial. Konten tersebut dapat mencakup meme dari acara yang baru-baru ini ditayangkan atau slogan baru. Pertimbangkan untuk menyesuaikan tren dengan brand kamu dan pastikan konten tersebut masih mempertahankan keaslian brand voice kamu. Misalnya, jika GIF reaksi yang menyampaikan kebahagiaan sedang tren, kamu dapat mengunggah microblog dengan GIF yang menyampaikan perasaan pelanggan setelah menggunakan produkmu.
Baca juga: Cara membuat iklan kreatif yang efektif untuk meningkatkan konversi
Platform yang menggunakan model microblog
Facebook jadi salah satu platform yang banyak menggunakan konten microblog - EKRUT
Selain Twitter, masih ada platform media sosial lainnya yang banyak mengutamakan konten microblog. Berikut ini daftar platform yang dipakai untuk memasarkan konten microblog adalah:
Pinterest memiliki basis audiens yang khusus tapi jumlahnya cukup banyak. Media sosial yang satu ini kebanyakan bersifat visual. Kamu bisa menambahkan sedikit caption, namun untuk menarik perhatian audiens kamu juga bisa menambahkan teks di dalam gambar. Uniknya bila tingkat konten visual kamu cukup bagus, pihak Pinterest akan membantu mengoptimalkan jangkauannya. Untuk menggunakan platform ini, kamu bisa menyimpan gambar di fitur Pinterest boards dan mengikuti industri yang sesuai dengan minatmu di popular boards.
Platform lain yang bisa diaplikasikan dengan konten microblog adalah Facebook. Ada berbagai macam konten microblog yang ditawarkan di media sosial ini seperti gambar, kuisioner, video langsung, Facebook story, survei, polling dan virtual card. Di antara beberapa bentuk microblog di atas, Facebook story menjadi konten microblog yang paling banyak digunakan. Selain itu, kamu juga bisa membuat grup Facebook yang dapat digunakan untuk mempromosikan konten tersebut kepada audiens.
Instagram menjadi platform microblog selanjutnya yang sering digunakan. Postingan Instagram yang banyak menggunakan gambar telah membuat content creator atau marketers memanfaatkan Instagram untuk membuat konten gambar, infografis, video, GIF, meme dan microblog. Pasalnya, dengan membuat konten microblog seperti ini akan mendorong keterlibatan penggemar dengan cara menyukai, membagikan, mengomentari dan menyimpan postingan.
Meskipun dianggap sebagai situs berjejaring untuk para profesional, LinkedIn juga cocok digunakan sebagai platform microblogging. Selain mengunggah artikel, kamu dapat menggunakan fitur pembaruan status untuk mengunggah konten microblog, membuat presentasi singkat untuk dibagikan dengan komunitas pengikutmu, maupun membagikan foto, video, serta tautan. Basis pengguna LinkedIn yang besar memungkinkan kamu mendapat visibilitas maksimum untuk konten yang diunggah.
Selain menjadi salah satu situs microblogging paling populer, Twitter juga menjadi salah satu platform media sosial paling populer. Platform ini mendapat nilai tertinggi di antara situs microblogging dengan basis pengguna yang luas lebih dari 330 juta. Dikutip dari influencermarketinghub.com, Twitter adalah sumber utama berita bagi 71% orang Amerika. Dengan persentase mayoritas tersebut, tak heran jika Twitter menjadi pilihan utama bagi para penggemar microblog di seluruh dunia.
Twitter menempatkan batas 280 karakter pada setiap unggahan. Kamu juga dapat menyertakan teks, tautan, foto, video, GIF, dan audio. Platform ini memungkinkan interaksi yang bermakna melalui retweet, komentar, dan suka.
Di luar platform di atas, masih ada juga platform lain yang digunakan untuk membuat konten microblog seperti LinkedIn, Quora, Tumblr dan sebagainya.
Baca juga: 7 medsos pilihan digital marketer, nomor 6 bisa bikin kamu kaya!
Cara membuat microblog di platform Instagram
Tentukan konten yang menarik saat membuat microblog - EKRUT
Di antara banyaknya platform tersebut, Instagram menjadi platform favorit yang banyak digunakan untuk membuat konten microblog. Hal ini karena adanya kemudahan fitur carousel yang dapat digunakan pemilik akun untuk mengunggah slide foto hingga 10 slide.
Di bawah ini akan dipaparkan bagaimana cara membuat microblog di Instagram untuk mendapatkan keterlibatan pengguna yang efektif.
1. Konten
Langkah pertama membuat microblog adalah memikirkan tentang kontennya sendiri. Umumnya konten microblog di Instagram berisi tentang tips, DIY, motivasi atau konten lainnya yang dapat mendatangkan keterlibatan pengguna. Buatlah konten dari artikel yang kamu punya, lalu ringkaslah konten itu menjadi tulisan-tulisan singkat yang nantinya dapat digunakan dalam konten visual microblog di Instagram.
2. Gambar
Perhatikan juga ukuran gambar ideal di konten microblog tersebut. Umumnya gambar persegi di Instagram itu memiliki ukuran lebar 1080 px dan tinggi 1080 px juga. Pilihlah gambar atau latar belakang yang estetik dan senada dengan visual konten microblog kamu.
3. Gunakan font
Karena kebanyakan konten visual microblog Instagram berupa tulisan dan gambar, ada baiknya kamu memilih font yang sesuai. Nah, biasanya font yang cocok digunakan adalah font berjenis San.
4. Caption
Perhatikan juga caption konten microblog yang dibuat. Kapasitas maksimum dari caption Instagram sendiri tidak lebih dari 2200 karakter. Sebaiknya jangan menggunakan caption yang terlalu panjang, sebab konten microblog yang telah kamu sematkan juga berisi teks bagi audiens. Jadi, sebaiknya buatlah caption yang ringkas dan mendorong keterlibatan audiens saja.
5. Hashtag
Tahukah kamu bahwa hashtag dapat membantu meningkatkan interaksi audiens sebesar 12.6 persen. Kapasitas penulisan hashtag di Instagram sendiri bisa mencapai 30 hashtag. Namun, kamu tidak perlu menggunakan semua hashtag tersebut, cukup gunakan 11-15 hashtag saja untuk meningkatkan engagement audiens.
6. Konsisten
Bukan hal yang mudah ketika kamu membuat konten microblog. Sehingga pada awalnya pasti akan kesulitan bagimu untuk membuat satu konten microblog setiap hari. Tidak harus setiap hari sebenarnya, kamu bisa membuat konten microblog setidaknya seminggu dua kali atau tiga kali yang terpenting adalah konsisten dengan itu. Dengan begitu, perlahan-lahan followers akan mengenali seberapa sering kamu memposting konten.
7. Call to Action
Langkah terakhir yang perlu diingat dalam membuat konten microblog adalah call to action. Call to action ini biasanya berupa ajakan untuk mengunjungi website, memberikan like, share, komen hingga menyimpan konten. Call to action bisa kamu letakkan di bagian caption atau pada slide terakhir dari konten visual microblog-mu.
Baca juga: Influencer marketing: Pengertian, jenis, dan 6 tren sepanjang 2021
Contoh microblog
Salah satu sosok yang diangkat kisahnya dalam Humans of New York - Instagram Humans of New York
Setelah mengetahui seluk beluk mengenai microblog, berikut beberapa contoh konten yang dapat dijadikan sebagai referensi seperti dikutip dari blog.hubspot.com.
1. Etsy di Pinterest
Etsy adalah platform e-commerce yang menjual hasil kerajinan tangan dan barang-barang vintage. Mereka memutuskan untuk membuat akun Pinterest dan menggunakan media tersebut sebagai microblog yang menampilkan berbagai barang-barang unik yang dapat ditemukan di Etsy. Taktik ini berhasil menarik perhatian calon pelanggan yang sedang menjelajahi Pinterest.
2. Humans of New York di Instagram
Proyek The Humans of New York menggunakan platform Instagram untuk menyoroti kisah nyata mengenai warga New York. Setiap unggahannya di Instagram memuat tulisan tentang seseorang yang ditemui oleh sang fotografer, Brandon Stanton. Humans of New York mengandalkan aspek visual untuk memanusiakan subjeknya dengan artikel pendek yang memuat berbagai kisah, baik yang menyentuh, menyayat hati, dan bahkan membuat tertawa.
Baca juga: 6 Cara meningkatkan engagement instagram
Dengan berbagai contoh di atas, mulailah menyusun strategi konten microblog. Selain kemampuan menulis, lengkapi juga dirimu dengan kemampuan desain grafis agar konten yang dibuat semakin lengkap dan mampu memberikan informasi bermanfaat bagi audiens. Selamat mencoba!
Sumber:
- influencermarketinghub.com
- lifewire.com
- javamagz.com
- coobis.com
- katarsa.id
- indeed.com
- blog.hubspot.com