Sama-sama menambah skill dan wawasan, mentoring dan coaching adalah bagian penting dalam pelatihan sumber daya manusia. Biasanya, perusahaan atau individu mengikuti program mentoring dan coaching untuk mengembangkan karier maupun keahlian yang lebih spesifik. Namun, ternyata ada perbedaan mendasar antara mentoring dan coaching, lho! Untuk itu, simak selengkapnya di artikel ini!
Apa itu mentoring?
Mentoring virtual menjadi salah satu jenis mentoring yang diminati generasi muda. (Sumber: Pexels)
Mentoring adalah suatu kegiatan pembelajaran atau pelatihan yang membantu mengembangkan potensi suatu individu atau kelompok. Biasanya, kegiatan mentoring adalah dibimbing langsung seorang pakar profesional atau berpengalaman yang disebut mentor.
Pendampingan selama mentoring adalah didasarkan kepercayaan dan kerahasiaan. Nantinya, mentoring adalah berfokus pada pengembangan pola pikir atau karakter positif mengenai karier, kehidupan pribadi, dan impian atau cita-cita yang ingin dicapai. Tujuan utama mentoring adalah mendukung seseorang untuk memaksimalkan potensi, mengembangkan karier, serta meningkatkan kinerja agar mereka bisa menjadi orang yang lebih baik sesuai target yang ingin dicapai.
Baca juga: In House Training: Definisi, Keuntungan dan Kerugian
Apa itu mentor dan mentee?
Mentor adalah orang yang memberikan wawasan atau pengalaman kepada para mentee (murid/ peserta mentoring). (Sumber: Pexels)
Seperti yang sudah sedikit disinggung di atas, mentor adalah seseorang yang membantu individu mengembangkan keterampilan, membuat keputusan ideal, serta mendapatkan perspektif baru tentang kehidupan dan kariernya. Sedangkan, mentee adalah orang yang menerima pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan bimbingan dari seorang mentor. Dengan kata lain, jika mentor adalah pembimbing atau guru, maka mentee adalah murid atau siswa yang mendapatkan bimbingan agar sukses dan maju dalam menjalani karier atau kehidupannya.
Umumnya, hubungan antara mentor dan mentee sering dijumpai dalam pengembangan karier dan bidang profesional lainnya. Misalnya, karyawan membutuhkan mentoring untuk menjalani pekerjaan baru saat kenaikan jabatan. Dalam beberapa kasus, mentoring juga bisa dilakukan dalam hal menjalankan perusahaan, membuka bisnis baru, pengambilan keputusan saham, dan sebagainya.
Baca juga: 7 Tips Training Karyawan Baru yang Harus Diperhatikan
Manfaat mentoring
Dengan mentoring, seseorang bisa mendapatkan nasihat, saran, hingga pengalaman dari para tenaga profesional. (Sumber: Pexels)
Ada sejumlah manfaat besar mentoring bagi semua orang, baik mentor maupun mentee mendapatkan banyak keuntungan. Itulah mengapa banyak perusahaan menggunakan software atau perangkat lunak mentoring untuk meningkatkan pendampingan dan bimbingan bagi karyawan. Adapun manfaat mentoring adalah sebagai berikut.
- Pembelajaran lebih efektif dan bisa berbagi pengetahuan secara langsung bersama pakar atau ahli yang profesional.
- Memperoleh wawasan praktis, bimbingan, dan saran dari tenaga ahli yang berpengalaman.
- Meningkatkan kepercayaan diri karena memiliki mentor yang lebih senior dalam suatu perusahaan.
- Meningkatkan keterampilan interpersonal dan komunikasi untuk mentor dan mentee.
- Meningkatkan pemberdayaan agar individu lebih maju dan mengembangkan potensi yang dimiliki.
- Memiliki wawasan dan pemahaman yang lebih luas dengan sudut pandang berbeda. Misalnya, dari negara yang berbeda, perusahaan, atau departemen lain dalam perusahaan yang sama.
- Memiliki mitra yang dapat diandalkan dan dipercaya untuk berdiskusi mengenai tantangan dan tujuan dalam karier seseorang.
Baca juga: Definisi Workshop, Manfaat, Jenis, Bedanya dengan Training
Jenis-jenis mentoring
Ada beberapa jenis mentoring yang bisa dipilih. Seperti mentoring 1-to-1, hingga berkelompok atau grup (Sumber: Pexels)
Mentoring tersedia dalam beberapa jenis. Adapun jenis mentoring adalah sebagai berikut.
1. 1-on-1 mentoring
Model mentoring di mana satu mentor mendampingi satu mentee untuk membantu pengembangan karier dan potensinya. Mentor berperan sebagai penasihat dan pemandu dalam bidang karier atau menjalankan bisnis.
2. Peer mentoring
Hampir mirip seperti 1-on-1 mentoring, hanya saja peer mentoring adalah ketika dua orang berkumpul dalam hubungan mentoring. Namun, kedua orang tersebut berasal dari level karier atau rentang usia yang sama. Tujuannya untuk berbagi pengalaman, keahlian, belajar bersama, dan saling mendukung.
3. Group mentoring
Selanjutnya, jenis mentoring adalah grup atau berkelompok. Dilakukan dengan melibatkan satu mentor untuk beberapa mentee sekaligus dalam satu kelompok. Mentor akan memimpin sesi diskusi yang semuanya memiliki pengetahuan dan pengalamannya masing-masing.
4. Reverse mentoring
Reverse mentoring adalah ketika orang yang lebih junior membimbing orang yang lebih senior dalam sebuah organisasi.
5. Flash mentoring
Sesuai namanya, flash mentoring adalah sesi pendampingan cepat untuk mempelajari informasi atau keahlian spesifik.
6. Team mentoring
Team mentoring adalah sekelompok mentor dan sekelompok mentee yang melakukan sesi pendampingan sebagai sebuah tim. Bedanya dengan grup mentoring adalah kalau team mentoring melibatkan banyak mentor, bukan hanya satu orang mentor.
7. Virtual mentoring
Jenis mentoring selanjutnya adalah virtual mentoring karena perbedaan lokasi yang jauh, bisa antarnegara, antarkota, antarpulau, dan lain-lain. Meskipun bekerja jarak jauh, namun virtual mentoring dapat ditawarkan kepada karyawan sebagai solusi pengembangan karier.
Baca juga: 8 Cara Meningkatkan Jenjang Karier yang Efektif
Perbedaan mentoring dan coaching
Mentoring adalah hubungan pendampingan jangka panjang untuk mengembangkan potensi secara maksimal. (Sumber: Pexels)
Meskipun sepintas terdengar mirip, namun ada perbedaan mendasar antara mentoring dan coaching seperti tabel berikut ini.
Keterangan | Coaching | Mentoring |
Jangka waktu | Hubungan cenderung jangka pendek. Antara 6 bulan sampai 1 tahun, tergantung jenis coaching yang ingin dicapai. | Hubungan cenderung jangka panjang, berlangsung satu atau dua tahun, bahkan lebih lama. |
Fokus | Coaching berfokus pada kinerja. Dirancang untuk meningkatkan kinerja profesional seseorang di perusahaan. | Mentoring berfokus pada pengembangan. Bukan hanya di bidang karier profesional, tetapi menggunakan pendekatan menyeluruh untuk meningkatkan karier mentee. |
Struktur | Biasanya, dijalankan secara terjadwal dan rutin. Misalnya, mingguan, dua mingguan, atau bulanan. | Pertemuan cenderung lebih informal, berdasarkan kebutuhan yang dibutuhkan oleh mentee. |
Keahlian | Coach direkrut karena keahlian di bidang tertentu yang ingin ditingkatkan. Contoh: keterampilan presentasi, kepemimpinan, komunikasi interpersonal, penjualan. | Dalam program mentoring, mentor memiliki lebih banyak senioritas dan keahlian di bidang tertentu daripada mentee. Mentee belajar dan terinspirasi dari pengalaman mentor. |
Jadwal acara | Agenda coaching dibuat bersama untuk memenuhi kebutuhan spesifik yang ingin dicapai. | Agenda pendampingan ditetapkan oleh mentee. Mentor hanya mengikuti dan mendukung agenda tersebut. |
Hasil | Hasil dari coaching bersifat spesifik dan terukur, menunjukkan tanda-tanda perbaikan, atau perubahan positif di bidang kinerja yang diinginkan. | Hasil dari mentoring dapat berubah seiring waktu. Bergantung pada minat atau perilaku pada pengembangan keseluruhan dari mentee tersebut. |
Baca juga: Mentor Penunjang Karier? Ketahui Manfaat dan 3 Cirinya di Sini
Seperti yang dapat dilihat, baik mentoring maupun coaching adalah pembinaan yang penting untuk meningkatkan keahlian dan mengembangkan karier profesional. Jika kamu mendambakan karier yang makin gemilang, EKRUT siap membantumu. Kamu juga bisa mendapatkan informasi dan tips seputar karier di EKRUT Media dan YouTube Official EKRUT. Yuk, sign up EKRUT sekarang untuk memulai karier sesuai dengan minatmu!
Sumber:
- kent.edu
- pushfar.com
- southampton.ac.uk
- togetherplatform.com