Forbes menyebut bahwa budaya perusahaan dapat memengaruhi produktivitas, kreativitas, profitabilitas, nilai, dan tingkat pertumbuhan sebuah perusahaan. Jadi, apa itu budaya perusahaan dan bagaimana cara membangun budaya perusahaan yang baik? Mari simak ulasan berikut ini untuk lebih memahami tentang apa dan bagaimana cara membangun budaya perusahaan.
Baca juga: 7 Langkah membuat bisnis startup yang sukses
Mengenal budaya perusahaan
Budaya perusahaan yang baik mencerminkan kualitas lingkungan kerja di dalamnya - EKRUT
Budaya perusahaan adalah kepribadian perusahaan yang mendefinisikan lingkungan di mana karyawan bekerja. Secara umum, budaya perusahaan akan dipengaruhi oleh berbagai elemen. Beberapa elemen budaya perusahaan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Visi
Visi adalah elemen budaya perusahaan yang paling sederhana namun bersifat mendasar sebab semua budaya perusahaan akan dimulai dengan visi. Visi perusahaan ini akan menentukan tujuan seperti apa yang akan dicapai oleh suatu perusahaan secara umum. Ketika tujuan suatu perusahaan telah jelas, maka setiap karyawan yang ada di dalamnya dapat lebih mudah mengambil keputusan yang berkaitan dengan perusahaan itu sendiri.
2. Nilai perusahaan
Jika visi perusahaan berperan untuk mengarahkan tujuan perusahaan, maka nilai perusahaan akan memberikan pedoman terhadap perilaku dan pola pikir yang dibutuhkan untuk mewujudkan visi tersebut. Nilai perusahaan menjadi pedoman moral dan praktik kehidupan dalam budaya perusahaan secara umum.
3. Praktik
Budaya perusahaan tidak dapat terbentuk hanya dengan menentukan nilai yang diusung. Budaya perusahaan dibentuk dengan adanya implementasi nilai-nilai tersebut dalam berbagai lini di perusahaan itu sendiri secara praktikal.
4. Orang
Budaya perusahaan dapat dibentuk bila ada orang-orang yang berbagi nilai serta memiliki kemauan dan kemampuan untuk merangkul ide tersebut. Itu sebabnya, budaya perusahaan yang baik membutuhkan strategi perekrutan yang tepat untuk mengisi sumber daya manusianya secara koheren dengan budaya perusahaan itu sendiri.
5. Tempat kerja
Tempat kerja juga menentukan budaya perusahaan. Hal ini dapat dicontohkan pada tempat kerja yang mengusung konsep terbuka tentu akan kondusif untuk perusahaan yang mengusung budaya kerja kolaboratif antar karyawannya. Dan sebaliknya, jika tempat kerja mengusung tema kantor dan sekat-sekat antar divisi maka budaya perusahaan yang dianut lebih formal dan sektoral.
6. Narasi perusahaan
Sejarah dibentuknya perusahaan perlu diidentifikasi dan diceritakan kembali melalui narasi bagi orang-orang dalam suatu perusahaan. Hal ini akan menjadi salah satu sumber budaya perusahaan yang akan bersifat berkelanjutan.
Baca juga: Apa itu budaya organisasi? Berikut 7 karakteristiknya!
Tujuan adanya budaya perusahaan
Membangun budaya perusahaan akan lebih baik dimulai dari saat perusahaan dirintis (Sumber: Pexels)
Dilansir Investopedia, budaya perusahaan menjadi penting karena dapat mendukung tujuan bisnis dari suatu perusahaan. Hal ini yang kemudian menjadi tujuan utama dari budaya perusahaan. Lewat suatu budaya perusahaan tertentu, bisnis dan operasional bisnis secara internal dapat berjalan dengan sinergis dan kolaboratif. Adanya budaya perusahaan juga dapat membuat karyawan tertarik dan memiliki sense of belonging terhadap perusahaan. Hal ini akan mendorong retensi karyawan dan perolehan bakat baru dari mereka.
Bagi perusahaan yang berfokus pada inovasi, memupuk budaya inovasi dapat menjadi penting untuk mempertahankan keunggulan kompetitif sehubungan dengan paten atau bentuk kekayaan intelektual lainnya. Budaya perusahaan dapat berperan dalam memasarkan nilai-nilai perusahaan kepada pelanggan dan masyarakat luas. Dengan itu, budaya perusahaan berfungsi sebagai faktor pendukung hubungan masyarakat atau publik.
Baca juga: 12 Tips membangun kerja sama tim yang wajib diterapkan
4 Tipe budaya perusahaan
Tipe budaya perusahaan yang berorientasi pada tim akan mementingkan kolaborasi daripada kemampuan individu (Sumber: Pexels)
Budaya perusahaan memengaruhi setiap aspek di suatu perusahaan. Hal ini terutama mengacu pada segi persepsi publik tentang merek atau brand hingga kepuasan karyawan terhadap kultur internal di dalam suatu perusahaan. Tidak ada dua budaya perusahaan yang akan persis sama, namun ada karakteristik atau tipe budaya perusahaan yang mungkin ada dalam suatu budaya perusahaan secara umum.
Adapun tipe-tipe budaya perusahaan itu antara lain adalah sebagai berikut:
1. Berorientasi pada tim
Budaya perusahaan yang berorientasi pada tim umumnya mengutamakan kebersamaan dan sikap kolaboratif dari para karyawannya. Selain itu, budaya organisasi jenis ini akan sedikit menempatkan keterampilan dan pengalaman di belakang sikap kooperatif dari para karyawan atau anggota suatu organisasi.
Perusahaan yang menganut jenis budaya perusahaan ini secara khusus ingin mengutamakan keterlibatan tim atau karyawan dan memberikan umpan balik yang berarti bagi mereka. Budaya perusahaan ini juga umumnya memberikan hak otonomi bagi karyawan tentang apa yang tepat bagi mereka dengan syarat komitmen pada perusahaan. Tujuan dari budaya perusahaan jenis ini adalah sinergitas dan kepuasan karyawan serta peningkatan kinerja secara umum.
2. Budaya perusahaan elit
Budaya perusahaan elit merupakan budaya perusahaan yang bertujuan untuk mengubah dunia dengan cara yang belum teruji dan unik. Hal ini umumnya dilakukan dengan cara perusahaan mempekerjakan orang yang terbaik dan membuatnya tidak hanya mengikuti arahan tetapi juga memimpin.
Ciri khas dari budaya perusahaan jenis ini adalah adanya inovasi dan keberanian dalam membangun kepercayaan diri, kecakapan, dan kompetitif. Budaya perusahaan jenis disebut elit karena memiliki ciri khas atau tingkat kepercayaan diri yang unik serta inovasi yang diciptakan acapkali berbeda dengan perusahaan lain, entah itu tercermin dari ruang kerja, suasana kantor, hingga pakaian pegawai.
Hal utama dari budaya perusahaan jenis ini adalah inovasi dan kinerja baik, bukan menyoal sampul atau penampilan fisik pegawai.
3. Budaya perusahaan horizontal
Budaya perusahaan jenis ini umum ditemui dalam perusahaan-perusahaan rintisan atau startup. Ciri khas dari jenis budaya perusahaan ini adalah kebebasan. Budaya perusahaan horizontal mementingkan pola pikir yang kolaboratif dan melibatkan semua orang. Budaya perusahaan ini bertujuan untuk dapat mendukung riset pasar yang fleksibel dan menangkap umpan balik dari pelanggan.
Meski umumnya perusahaan dengan budaya perusahaan ini terdiri dari jumlah orang yang kecil, namun dengan adanya sistem horizontal tanpa hierarki tertutup dapat memudahkan pertukaran ide. Hasilnya, akan amat mungkin jika seorang CEO dan seorang asisten kantor dapat berbicara atau berdiskusi dalam satu meja secara langsung.
Baca juga: Mengenal fungsi manajemen dalam perusahaan
4. Budaya perusahaan konvensional/tradisional
Budaya perusahaan konvensional umumnya akan lebih mengedepankan aspek penampilan dan hierarki (Sumber: Pexels)
Berbeda dengan budaya perusahaan sebelumnya, budaya perusahaan konvensional memiliki hierarki yang jelas dan bergulat dengan kurva pembelajaran untuk berkomunikasi secara lebih terbuka. Perusahaan dengan budaya perusahaan ini umumnya terpaku pada penampilan seperti dasi, sepatu, dan beberapa hal lain harus ada. Ciri khas dari budaya perusahaan konvensional adalah adanya tingkat atau cakupan relasi yang tertutup oleh aspek jabatan atau posisi. Hal ini secara umum memang menyulitkan komunikasi dan pertukaran ide secara fleksibel, namun memiliki kemapanan instruksi yang cukup terarah.
Baca juga: Memahami struktur organisasi perusahaan beserta jenisnya
5 Cara membangun budaya perusahaan yang baik
Membangun budaya perusahaan akan lebih baik dimulai sedini mungkin - EKRUT
Ada berbagai metode yang bisa dilakukan demi menciptakan budaya perusahaan yang baik dan positif. Berikut beberapa yang bisa kamu coba.
1. Tentukan nilai perusahaan sedini mungkin
Untuk dapat membangun budaya perusahaan yang baik, kamu harus menentukan nilai dasar seperti apa sebetulnya yang ingin kamu bawa. Hal ini harus kamu lakukan terutama bila baru merintis perusahaan. Dengan menentukan nilai perusahaan sedini mungkin, perusahaan dan karyawan yang ada di dalamnya tahu arah dan tujuan seperti apa yang mereka capai bersama.
Beberapa contoh nilai yang dapat berkontribusi pada budaya perusahaan yang baik seperti, kolaborasi, keragaman, inovasi, agility, fokus pada pelanggan, integritas, dan mementingkan penghargaan pada karyawan.
2. Pekerjakan orang-orang yang tepat
Penting bagi perusahaan memilih kandidat yang tepat di bagian SDM. Lewat merekalah perusahaan dapat memilih dan mempekerjakan orang-orang yang tepat dan sesuai dengan budaya perusahaan. Itu sebabnya pastikan di dalam proses rekrutmen kamu memastikan bahwa kandidat yang terpilih bukan hanya mereka yang memiliki keterampilan yang unggul, namun juga memiliki sikap yang baik, serta menghargai budaya dan nilai perusahaanmu sendiri.
Meski demikian, perlu diingat bahwa kunci membangun budaya perusahaan yang baik tidak hanya menjadi tugas bagian SDM, namun juga menjadi prioritas semua orang yang ada di dalam perusahaan.
Baca juga: 5 Tips rekrutmen ini bantu kamu dapatkan kandidat terbaik
3. Dorong sikap positif dalam lingkungan kerja
Untuk membangun budaya perusahaan yang baik, pengusaha harus memulainya dengan mendorong perilaku positif di tempat kerja setiap hari. Mulai dari cara sederhana seperti menunjukkan keramahan, tersenyum, menunjukkan rasa terima kasih, hingga menerapkan komunikasi positif sebagai dasar membangun hubungan antar karyawan.
4. Jadilah pendengar yang baik
Salah satu cara yang dapat dilakukan pengusaha untuk membangun budaya perusahaan yang positif adalah dengan menjadi pendengar yang baik bagi karyawan. Terbukalah pada kritik dan saran dari karyawan. Gunakan feedback tersebut untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri. Doronglah karyawan untuk berani mengeluarkan aspirasi dan ide-ide baru bagi perusahaan. Cara ini tidak hanya membuat mereka merasa dihargai tapi juga secara tidak langsung mendorong karyawan dan perusahan tumbuh bersama.
5. Bangun kesadaran sebagai tim
Untuk dapat membangun budaya perusahaan yang baik, perusahaan perlu menumbuhkan kesadaran pada karyawan bahwa semua adalah satu tim yang sama. Dengan begitu semua kan merasa memiliki satu tujuan yang sama, yaitu mengembangkan perusahaan ke arah yang diinginkan.
Baca juga: 7 Tipe karyawan yang diinginkan oleh perusahaan startup
Contoh beberapa budaya perusahaan
Budaya perusahaan dapat beradaptasi selaras dengan berkembangnya teknologi informasi (Sumber: Pexels)
Berdasarkan beberapa jenis budaya perusahaan dan cara membangunnya, dapat disimpulkan bahwa setiap perusahaan akan memiliki budaya perusahaan yang unik dan khas. Di bawah ini adalah beberapa contoh budaya perusahaan yang dapat menjadi gambaran dan perbandingan antar jenis-jenis budaya perusahaan tadi.
Pertama adalah SpaceX, perusahaan ini tenar dengan sosok Elon Musk sebagai pelopor dan pendobrak sains yang disandingkan dengan bisnis. Siapa akan menyangka bahwa perjalanan ke luar angkasa akan dikomersilkan? Tentu saja SpaceX mengusung terobosan ini dengan memulai inovasinya pada pembangunan manufaktur kedirgantaraan dan transportasi ruang angkasa. SpaceX menggunakan jenis budaya perusahaan elit untuk memberi ruang ide yang luas bagi karyawan mereka. Bahkan, jam kerja karyawan SpaceX bisa mencapai 60 sampai 70 jam per minggu.
Meski dengan jam kerja yang cukup panjang, namun karyawan SpaceX meyakini nilai atau budaya perusahaan yang membuat mereka bangga dan berharap tinggi pada capaian perusahaan. Mereka memiliki ide dan kreativitas yang dikolaborasikan serta didukung oleh motivasi sebagai pembaharu dalam jenis bisnis unik itu.
Kedua adalah General Electric (GE), perusahaan raksasa nan legendaris di Amerika Serikat ini terkenal dengan praktik manajemen cut and dry atau penerapan prosedur sesuai rencana yang telah ditetapkan dengan formula baku. Perusahaan ini menggunakan jenis budaya perusahaan konvensional dalam relasi internalnya.
Namun belakangan diketahui bahwa GE telah mulai mengadopsi aplikasi umpan balik dan menghilangkan aspek tinjauan atau evaluasi kinerja yang sebelumnya dilakukan secara kaku antar karyawan. Kini, GE telah memfasilitasi karyawannya dengan teknologi dan perubahan yang merujuk pada relasi dan umpan balik secara otomatis dan ringkas.
Baca juga: Mengenal fungsi manajemen dalam perusahaan
Budaya perusahaan yang baik tidak bisa langsung terbentuk begitu saja. Butuh upaya dan konsistensi untuk mengembangkannya dari semua pihak, baik perusahaan maupun setiap karyawan yang ada di dalamnya. Jadi jangan ragu untuk mulai membangun budaya perusahaan yang baik sejak awal dirintisnya.
Nah, jika sudah mengetahui apa dan bagaimana itu budaya perusahaan, tentunya kamu telah siap untuk memulai kariermu bukan? Mulailah melangkah dan meniti karier lewat EKRUT dengan mendaftarkan dirimu. EKRUT akan membantumu bertemu dengan berbagai perusahaan yang mencari kandidat karyawan baru dan memudahkanmu untuk melamar ke posisi yang kamu inginkan. Silakan klik tautan di bawah ini untuk memulai langkahmu di dunia kerja.
Last update: 22 September 2021
Sumber:
- hbr.org
- linkedin.com
- inside.6q.io