Indonesia kedatangan layanan transportasi online baru selain Grab dan Gojek yakni, Maxim.
Maxim sendiri adalah salah satu layanan transportasi dari Rusia yang sudah berdiri sejak 2003, berawal dari layanan taksi kecil di kota Chardinsk di Pegunungan Ural, Rusia.
Seiring berkembangnya perusahaan sejak 2014 lalu, perusahaan telah melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri mulai dari Georgia, Bulgaria, Ukraina, Italia, Belarusia, Tajikistan, Kazakhstan, Ajerbaijan, hingga kini di Indonesia.
Di Tanah Air sendiri, aplikasi Maxim telah ada sejak Juli 2018 lalu.
Saat ini Maxim sudah beroperasi dibanyak kota meliputi, Yogyakarta, Surakarta, Banjarmasin, Balikpapan, Bandar Lampung, Pontianak, Pekanbaru, Makassar, Batam, Padang, Jakarta, Samarinda, dan lain-lain.
Baca juga: Grab raih investasi Rp 29 triliun
Tidak seperti Grab dan Gojek, Maxim menawarkan layanan yang sedikit berbeda dari dua aplikasi tersebut seperti:
- Penumpang dapat mencantumkan rute yang sulit dijangkau di alamat
- Dapat menerima penjemputan teman penumpang di lokasi yang berbeda yang dilewati
- Menyediakan layanan pengangkutan
- Mengizinkan membawa hewan peliharaan
- Menyediakan jasa penderekan mobil oleh mobil lain
- Menyediakan starter aki
- Layanan pemesan mobil dan motor
Adapun untuk layanan pemesan motor akan dihargai dengan biaya Rp 6 ribu rupiah.
Sementara, mobil dihargai dengan tarif Rp12 ribu. Biaya itu tidak bergantung pada kondisi perjalanan dan tidak berubah pada akhir perjalanan.
Baca juga: Gojek disebut akan beli 5 persen saham Blue Bird
Kontroversi kemunculan Maxim
Atas murahnya tarif yang ditentukan oleh perusahaan Maxim, membuat pengendara ojol dari Grab dan Gojek di Solo terganggu dan berdemo ke kantor Dishub Surakarta.
Para driver ini memprotes atas murahnya tarif Maxim yang hanya Rp 3 ribu untuk 4 kilometer pertama.
Padahal menurut SK Menteri Perhubungan no 348 disebutkan bila tarif minimal ojek online adalah Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu yang berlaku dari 1 Mei 2019.
Menanggapi hal ini, pihak dari Maxim pun telah dipanggil oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Menhub Budi mengatakan bahwa, perusahaan akan menyesuaikan tarif itu dengan standar yang ada di Indonesia, tetapi mereka harus ke Rusia terlebih dahulu baru kemudian dapat menyesuaikan tarif di Indonesia.
Rekomendasi Bacaan:
- Grab luncurkan layanan GrabHealth untuk para pelanggan
- Grab meluncurkan kartu pembayaran GrabPay Card
- GoLife tutup lima layanan sekaligus