Ada berbagai manajemen risiko dalam menjalankan sebuah bisnis atau perusahaan. Risiko yang ada pun beragam, mulai dari yang merusak perusahaan dan memakan waktu serta biaya untuk dibenahi, sampai risiko yang bisa benar-benar menghancurkan perusahaan.
Karena risiko pada bisnis yang akan terus ada, manajemen risiko dibutuhkan. Manajemen risiko memang bukan pekerjaan yang mudah dan disukai oleh semua orang. Namun, mau tidak mau harus dilakukan. Yuk, pahami manajemen risiko dalam ulasan berikut ini.
Mengenal manajemen risiko
Gedung kantor merupakan salah satu risiko yang umum dihadapi - EKRUT
Manajemen risiko adalah sebuah upaya atau proses untuk mencari, menganalisis dan mengontrol ancaman yang mungkin datang ke perusahaan. Perusahaan akan mengetahui ancaman dan risiko lebih awal, lalu kemudian melakukan serangkaian proses yang akan meminimalisir dampak dari risiko tersebut.
Ada berbagai jenis ancaman yang umum diterima oleh perusahaan seperti:
- Physical risk
Merupakan risiko secara fisik dari perusahaan seperti risiko gedung. Mulai dari kebakaran, kebocoran gas dan bahan berbahaya lainnya, limbah beracun dan lain-lain.
- Location risk
Risiko yang berasal dari lokasi sekitar kantor. Misalnya bencana alam, kebakaran di sekitar gedung dan lain-lain. Sebaiknya, pegawai perlu mengetahui dengan jelas kondisi sekitar kantor supaya dapat mudah untuk evakuasi jika sewaktu-waktu bencana terjadi.
- Human risk
Risiko yang berasal dari tenaga kerja perusahaan. Entah itu karyawan yang sakit, mengalami kecanduan obat-obatan terlarang dan membutuhkan perawatan secepatnya. Risiko seperti ini juga bisa muncul dari kecelakaan kerja. Maka dari itu, penting untuk memilih asuransi kesehatan yang tepat dan mempersiapkan kemampuan karyawan cadangan.
- Technology risk
Pernah membayangkan jika sewaktu-waktu terjadi kesalahan pada listrik atau teknologi yang digunakan oleh perusahaan, sehingga data-data penting hilang? Risiko seperti ini sangat mungkin terjadi. Sebaiknya lakukan back up data secara rutin baik offline dan online.
Nah, dari sekian banyak risiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan, seorang konsultan manajemen risiko harus menyusun strategi yang matang. Supaya, jika risiko benar-benar terjadi, perusahaan sudah siap. Strategi yang disusun bisa berupa training untuk pegawai, memeriksa keamanan gedung, menjaga kualitas peralatan kantor dan memilih asuransi yang sesuai dengan profil risiko.
3 Kategori manajemen risiko pada perusahaan
Mengawasi kegiatan operasional dapat mencegah risiko - EKRUT
Dengan adanya berbagai risiko yang siap datang kapan saja kepada perusahaan, diperlukan manajemen risiko yang matang untuk menghadapinya.
Dilansir dari Harvard Business Review, ada tiga kategori terbaru yang dapat memudahkan pihak eksekutif perusahaan untuk mengklasifikasikan mana risiko yang dapat ditangani dengan model umum dan mana yang memerlukan pendekatan alternatif.
1) Preventable risk
Risiko yang dapat dicegah karena berasal dari internal perusahaan, sehingga lebih mudah dikontrol dan memang sudah diprediksi sebelumnya. Misalnya saja, kesalahan dari manajer atau pegawai dalam mengerjakan operasional sehari-hari.
Hal-hal seperti ini tentunya dapat diatasi dengan lebih mudah. Agar standar kesalahan jelas, perusahaan dapat membuat indikator toleransi untuk kegagalan dan kesalahan yang ada. Selain itu, untuk mencegah risiko seperti ini terjadi, penting untuk mengawasi kegiatan operasional, perilaku pegawai dan keputusan yang diambil manajer.
2) Strategy risk
Berbeda dengan preventable risk, strategy risk adalah kategori manajemen risiko yang tidak sepenuhnya bisa dihindari. Strategy risk adalah ketika perusahaan perlu mengambil risiko dan mengaturnya dengan baik, demi mendapatkan potensi keuntungan yang lebih besar.
Risiko seperti ini tidak bisa dikelola dengan cara biasa seperti mengontrol kegiatan rutin operasional. Perusahaan perlu membuat sistem manajemen risiko yang matang untuk mengurangi dampak buruk dan justru mengelola risiko tersebut menjadi sebuah kesempatan yang menguntungkan dan memenangkan kompetisi dari kompetitor yang tidak memiliki sistem manajemen risiko yang mapan.
Baca juga: Strategi dan contoh analisis kompetitor
3) External risk
Terkadang, memang ada hal-hal yang terjadi diluar kuasa dari perusahaan seperti bencana alam dan keadaan politik yang sedang tidak baik. Tentunya, manajemen risiko dari kategori ini tidak semudah preventable risk.
Biasanya, jika risiko semacam ini sudah terjadi, perusahaan akan fokus kepada identifikasi risiko dan melihat secara runut ke belakang. Setelahnya, manajer risiko akan melakukan mitigasi dari risiko yang telah terjadi. Sebaiknya, untuk menyusun manajemen risiko dari kategori ini, perlu diadakan diskusi terbuka secara eksplisit.
Pentingnya manajemen risiko untuk perusahaan
Manajemen risiko bisa membuat perusahaan lebih siap - EKRUT
Ada risiko yang dapat dan tidak dapat dicegah. Namun, manajemen risiko tetaplah menjadi sebuah keharusan untuk disiapkan oleh perusahaan. Berikut beberapa manfaat dari manajemen risiko yang matang:
- Mempersiapkan diri
Mungkin saja, perusahaan awalnya tidak menyadari adanya risiko-risiko yang mungkin muncul. Nah, dengan melakukan manajemen risiko, perusahaan akan mampu untuk melihat risiko yang tidak terlihat sebelumnya.
- Terlihat baik di mata regulator
Tentunya, keberadaan tidak lepas dari pengawasan pembuat kebijakan di suatu negara. Jika regulator melihat bahwa sebuah perusahaan sudah matang dalam pembuatan manajemen risiko, maka perusahaan akan mendapatkan “kredit” dan citra yang baik.
- Menarik investor
Investor dan stakeholder akan melihat risiko sebagai beban dan tanggung jawab sebuah bisnis. Jika mereka melihat bahwa perusahaan sudah memiliki manajemen risiko di awal, mereka akan semakin tertarik untuk berinvestasi.
- Menyusun kebutuhan perusahaan
Dengan mengklasifikasikan dan membuat manajemen risiko yang efektif, seorang konsultan manajemen risiko dapat membuat daftar apa yang kira-kira dibutuhkan oleh perusahaan. Sehingga, perencanaan pengeluaran kedepannya juga akan lebih matang.
Dengan adanya sistem manajemen risiko yang baik, perusahaan akan terhindar dari kegagalan yang besar. Jangan lupa kamu juga perlu memiliki kemampuan manajemen risiko, karena, skill ini akan sangat berguna untuk bersaing di dunia kerja.
Sumber:
- Wgu.edu
- Investopedia
- Hbr.org
- Osler.com