Manajemen adalah perwujudan dari penggunaan sumber daya yang universal. Semua organisasi, baik skala kecil maupun perusahaan korporasi pasti terdiri dari berbagai organisasi dengan tugas masing-masing. Struktur kecil ini disebut sebagai divisi yang memiliki manajemen masing-masing sebelum berhubungan dengan para eksekutif. Manajemen memegang peranan penting dalam keberlangsungan proyek suatu perusahaan. Manajemen yang baik akan mengantarkan pada evaluasi bisnis yang lebih baik kedepannya.
Baca juga: 10 Tipe Kepemimpinan dalam Tim, Kamu Termasuk yang Mana?
Apa itu manajemen?
Manajemen dapat diartikan sebagai pimpinan yang bertanggung jawab atas perusahaan (sumber: pexels)
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Manajemen juga dapat diartikan sebagai pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.
Manajemen adalah fenomena universal yang artinya merupakan elemen umum dan esensial di semua perusahaan. Setiap organisasi atau perusahaan memerlukan penetapan tujuan, membuat rencana, menangani orang, mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan, mencapai tujuan, serta mengevaluasi kinerja yang diarahkan pada tujuan organisasi.
Baca juga: Ini 7 kriteria pemimpin yang baik, apakah bosmu salah satunya?
Fungsi manajemen
Manajemen terdiri atas berbagai elemen dan fungsi yang menunjang keberhasilan perusahaan (sumber: pexels)
Manajemen adalah proses sosial yang melibatkan tanggung jawab untuk perencanaan dan regulasi yang ekonomis dan efektif dari operasi suatu perusahaan dalam pemenuhan tujuan tertentu. Manajemen merupakan proses dinamis yang terdiri dari berbagai elemen dan aktivitas.
Manajemen dapat diklasifikasikan menjadi beberapa fungsi dasar. Menurut George & Jerry, ada empat fungsi dasar manajemen, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengendalian (controlling).
Fungsi manajemen yang paling umum digunakan datang dari pendapat yang diungkapkan oleh Koontz dan O’donnell, yaitu Planning, Organizing, Staffing, Directing, dan Controlling. Setiap fungsi ini menyatu satu sama lain dan masing-masing memengaruhi kinerja orang lain. Adapun penjelasan tentang fungsi manajemen sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan termasuk fungsi dasar manajemen yang memiliki peranan sangat penting karena akan memutuskan strategi pencapaian tujuan di masa depan. Perencanaan adalah hal-hal apa yang harus dipersiapkan dan dilakukan, kapan harus dilakukan, serta bagaimana cara melakukannya.
Dapat dikatakan bahwa rencana merupakan arah tindakan di masa depan yang dibutuhkan. Perencanaan mencakup sistematika tentang cara dan sarana untuk pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Perencanaan diperlukan untuk memastikan pemanfaatan sumber daya dilakukan secara optimal dan efisien serta membantu menghindari kebingungan, ketidakpastian, risiko, pemborosan, dan lain-lain.
2. Pengorganisasian (organizing)
Salah satu fungsi manajemen adalah pengorganisasian atau organizing. Organizing adalah proses menyatukan sumber daya fisik, keuangan, dan manusia, kemudian masing-masing dikembangkan supaya dapat berfungsi produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Kepegawaian (staffing)
Staffing atau kepegawaian adalah fungsi manajemen yang menjalankan peran dalam menjaga struktur organisasi tetap stabil. Fungsi ini dianggap penting dalam beberapa tahun terakhir karena kemajuan teknologi, peningkatan ukuran bisnis, kompleksitas perilaku manusia, dan lain-lain. Secara garis besar, kepegawaian adalah fungsi manajemen yang menitikberatkan penempatan staf sesuai dengan keahliannya. Istilah "the right man in the right place" merupakan istilah yang menggambarkan fungsi ini.
4. Mengarahkan, pengarahan, aksi (directing)
Fungsi lain dari manajemen adalah mengarahkan. Fungsi ini merupakan bagian dari fungsi manajerial yang menggerakkan metode organisasi untuk bekerja secara efisien untuk pencapaian tujuan organisasi. Fungsi ini dianggap sebagai dasar yang menggerakkan tindakan orang-orang setelah dilakukan perencanaan, pengorganisasian, dan penempatan staf.
5. Mengontrol (controlling)
Pengontrolan digunakan untuk memastikan bahwa segala sesuatu yang dilaksanakan telah sesuai standar. Pengendalian adalah proses memeriksa apakah kemajuan yang tepat sedang dibuat menuju tujuan dan sasaran untuk memperbaiki setiap penyimpangan.
Baca juga: 8 Cara menjadi Pemimpin yang Baik Beserta Karakter yang Harus Dimiliki
Unsur-unsur manajemen
Salah satu unsur penting dalam manajemen adalah manusia (sumber: pexels)
Dalam menjalankan manajemen serta fungsi-fungsi di atas, suatu organisasi atau perusahaan membutuhkan perangkat bantu atau unsur-unsur manajemen yang umumnya disebut sebagai 6 M. Perangkat bantu inilah yang menjadi unsur-unsur manajemen. Unsur-unsur manajemen adalah elemen yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan. Adapun unsur-unsur manajemen sebagai berikut.
1. Manusia (man)
Salah satu unsur paling penting dalam manajemen adalah manusia. Manusia merupakan unsur manajemen yang paling penting karena semua kegiatan di dalam perusahaan akan dilakukan oleh manusia. Semua keperluan mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan dilakukan oleh manusia. Jika tidak ada sumber daya manusia, maka tidak akan pernah ada aktivitas dalam perusahaan atau organisasi.
2. Uang (money)
Berjalannya perusahaan atau organisasi tidak dapat terlepas dari unsur uang. Ketersediaan uang atau modal yang cukup akan membuat pengaturan manajemen lebih leluasa untuk mencapai tujuan akhir perusahaan, misalnya mencari keuntungan. Oleh karena itu, uang atau biaya menjadi suatu pertimbangan yang harus sangat diperhitungkan oleh perusahaan. Selain pengeluaran diharapkan menjadi lebih efisien, output yang dihasilkan pun dapat lebih sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
3. Bahan (material)
Salah satu elemen manajemen adalah material yang juga memiliki peran penting dalam menunjang keberhasilan mencapai tujuan perusahaan. Selain membutuhkan unsur manusia (man), fungsi manajemen juga membutuhkan material. Bahan dapat dikategorikan menjadi bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Material merupakan sesuatu yang digunakan sebagai sarana bagi perusahaan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, sumber daya manusia dan material tidak dapat dipisahkan.
4. Mesin (machine)
Unsur lain yang tak kalah penting dari manajemen adalah keberadaan mesin. Kegiatan perusahaan tidak dapat dipisahkan unsur mesin. Hadirnya unsur mesin dapat membuat kinerja perusahaan dapat menjadi lebih efisien dan efektif.
5. Metode (methods)
Salah satu unsur manajemen adalah metode, dimana unsur ini juga memegang peranan penting dalam keberhasilan mencapai tujuan. Unsur metode dalam manajemen sering juga disebut sebagai Standard Operating Procedure (SOP). Pada umumnya, metode digunakan sebagai cara pelaksanaan pekerjaan dengan mempertimbangkan tujuan, waktu, serta sarana prasarana yang tersedia. Metode yang baik juga sebaiknya diimbangi dengan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga tujuan dapat dicapai dengan baik.
6. Pasar (market)
Unsur pengelolaan yang terakhir dalam manajemen adalah market atau pasar. Pasar merupakan salah satu elemen penting karena menjadi tempat yang menentukan dapat atau tidaknya produk perusahaan diedarkan. Untuk menentukan segmentasi pasar yang tepat, tiap perusahaan perlu menentukan sebuah divisi khusus yang dapat memahami pemasaran lebih mendalam agar tepat sasaran. Segmentasi pasar dilakukan dengan melihat kondisi geografis, demografis, gender, usia, dan sebagainya.
Baca juga: Kenali Gaya Kepemimpinan Situasional untuk Kesuksesan Tim
Gaya kepemimpinan dalam manajemen
Kepemimpinan menggambarkan bagaimana manajemen perusahaan dijalankan (sumber: pexels)
Tipe kepemimpinan dalam manajemen adalah gaya atau seni dalam memberikan arahan, mengimplementasikan rencana, dan memotivasi orang. Dalam manajemen, ada beberapa tipe kepemimpinan yang berbeda. Adapun beberapa gaya kepemimpinan dalam manajemen sebagai berikut.
1. Kepemimpinan otoriter
Gaya kepemimpinan yang pertama dalam manajemen adalah otoriter. Manajemen yang menerapkan kepemimpinan otoriter memungkinkan seorang pemimpin untuk memaksakan harapan dan menentukan hasil. Pencapaian tujuan dalam suatu situasi dapat sukses apabila memiliki seorang pemimpin yang paling kompeten dan berwawasan dalam tim. Walaupun dalam penerapannya kepemimpinan otoriter akan efisien dalam periode waktu terbatas, sedangkan kreativitas antar anggota cenderung dibatasi.
2. Kepemimpinan partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif berakar pada teori demokrasi. Esensi kepemimpinan partisipatif dalam manajemen adalah melibatkan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, anggota tim merasa dilibatkan, terlibat, dan termotivasi untuk berkontribusi.
3. Kepemimpinan delegasi
Gaya kepemimpinan delegatif berfokus pada pendelegasian inisiatif kepada anggota tim. Kepemimpinan delegasi adalah salah satu strategi yang akan sukses apabila anggota tim kompeten, bertanggung jawab, dan lebih suka terlibat dalam pekerjaan individu. Namun, ketidaksepakatan di antara anggota dapat memecah kelompok.
4. Kepemimpinan transaksional
Sesuai namanya, gaya kepemimpinan ini menerapkan “transaksi” antara seorang pemimpin dan anggotanya. Transaksi ini dapat berupa penghargaan, hukuman, serta pertukaran lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan. Gaya kepemimpinan “memberi dan menerima” ini lebih berkaitan dengan mengikuti rutinitas dan prosedur yang ditetapkan dengan cara yang efisien, daripada membuat perubahan transformasional apa pun pada organisasi.
5. Kepemimpinan transformasional
Salah satu bentuk tipe kepemimpinan yang terakhir dalam mengendalikan manajemen adalah gaya transformasional. Tipe ini cenderung memusatkan pemimpin menginspirasi pengikutnya dengan visi, kemudian mendorong dan memberdayakan mereka untuk mencapainya. Pemimpin juga berfungsi sebagai panutan untuk menetapkan dan menjalankan visi.
Baca juga: Otoriter Adalah: Karakteristik, Kekurangan dan Kelebihan serta Perbedaan dengan yang Lainnya
Tips meningkatkan kualitas manajemen
Bangun kepercayaan adalah salah satu tip meningkatkan manajemen dalam perusahaan (sumber: pexels)
Lingkungan bisnis saat ini sangat dinamis, proses dan metodologi dapat menjadi usang dalam sekejap mata. Kualitas manajemen dapat menjadi suatu titik keberhasilan atau kegagalan dalam bisnis. Dalam keadaan seperti itu, prinsip-prinsip manajemen adalah mutu yang mungkin dapat diterapkan dalam situasi yang genting.
Evaluasi bisnis dapat dilakukan tiap saat untuk memastikan kualitas sesuai kebutuhan perusahaan dan pasar. Pada dasarnya, peningkatan kualitas manajemen dibagi menjadi beberapa faktor. Namun, secara umum, tips meningkatkan kualitas manajemen adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan yang baik dalam manajemen adalah keterampilan paling penting bagi manajer. Dari mengawasi tim hingga memimpin rapat penting, menjadi manajer memerlukan pengetahuan tentang cara menganalisis masalah bisnis yang kompleks dan menerapkan rencana untuk bergerak maju.
2. Meningkatkan kepekaan diri
Kepekaan atau kesadaran diri merupakan skill interpersonal yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap manajer. Hal ini yang menjadi poin istimewa serta pembeda dari rekan-rekan kerja yang lain. Kepekaan diri merupakan bagian dari kecerdasan emosional dimana hal ini membutuhkan introspeksi dan evaluasi yang jujur tentang diri sendiri. Kamu dapat memulai untuk belajar melakukan penilaian diri atau berkonsultasi dengan kolega untuk meningkatkan kemampuan manajerial yang dimiliki.
3. Membangun kepercayaan
Kepercayaan memiliki pengaruh yang sangat kuat di lingkungan perusahaan. Menurut penelitian dalam Harvard Business Review, karyawan yang memiliki kepercayaan tinggi dari rekan kerjanya cenderung tidak stres, lebih bersemangat, produktivitas lebih tinggi, serta keterlibatan tim yang baik.
Salah satu cara mengembangkan kemampuan mengatur manajemen adalah membangun kepercayaan antar tim. Oleh karena itu, berusahalah untuk menjalin hubungan yang baik dengan kolega, seperti terlibat dalam obrolan ringan, belajar tentang kehidupan mereka di luar lingkup pekerjaan, dan sebagainya. Dorongan dialog ini akan menciptakan persahabatan, terbukanya berbagai sudut pandang, serta pengalaman.
4. Membangun komunikasi yang baik
Keterampilan komunikasi yang baik adalah ciri dari setiap manajer yang sukses. Manajemen akan melibatkan situasi bisnis yang kompleks sehingga seorang manajer perlu memiliki kemampuan menyampaikan informasi serta alat yang diperlukan dalam mencapai tujuan.
5. Mengikuti pelatihan
Kamu dapat meningkatkan keterampilan manajemen di luar pekerjaan maupun pendidikan dengan mengikuti pelatihan. Pelatihan tambahan seperti kursus online dapat membantumu mempelajari teknik untuk membentuk organisasi hingga mencapai tujuan bersama tim.
Baca juga: Tips memahami gaya kepemimpinan yang efektif
Kemampuan untuk memimpin dan mengimplementasikan proyek tepat waktu dan sesuai anggaran adalah keterampilan yang harus dikuasai oleh semua profesional. Apakah kamu ingin belajar menjadi manajer yang lebih baik?
Selain dari artikel EKRUT Media ini, kamu masih bisa memperoleh informasi dan berbagai tips bermanfaat lainnya melalui YouTube EKRUT Official. Nah, jika ingin mengembangkan karier dan mencari pekerjaan baru, kamu cukup sekali sign up di EKRUT untuk mendapatkan lebih dari satu kali undangan interview oleh berbagai perusahaan ternama!
Sumber:
- brilio.net
- liputan6.com
- kompas.com