Pemeliharaan atau maintenance adalah salah satu istilah yang banyak digunakan dalam dunia teknis. Perusahaan juga banyak menggunakan istilah tersebut dalam sistem kerja, perbaikan sistem atau situs web, hingga yang paling umum pada mesin dan peralatan.
Aktivitas atau kegiatan yang berkaitan dengan menjaga sesuatu tetap dalam kondisi yang baik merupakan bentuk dari maintenance. Pemeliharaan penting untuk dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan pada saat menjalankan proses produksi atau pekerjaan yang lainnya. Proses maintenance pada tiap perusahaan juga harus direncanakan dengan baik. Agar dapat berjalan dengan lancar, perhatikan tujuan, jenis, dan perbedaannya dengan repair berikut ini.
Baca juga: Bisnis plan: Tujuan dan 6 panduan terlengkapnya untuk membuat proposalnya
Apa itu maintenance?
Maintenance adalah pemeliharaan untuk memastikan aset dalam kondisi baik (Sumber: Pexels)
Maintenance adalah proses pemeliharaan atau perawatan terhadap sesuatu atau seseorang. Khususnya dalam bisnis, pemeliharaan teknis atau maintenance adalah serangkaian proses atau praktik yang bertujuan untuk memastikan pengoperasian mesin, peralatan, atau aset lainnya bisa digunakan secara berkesinambungan dan efisien dalam jangka panjang.
Menerapkan program maintenance dengan efektif akan memberikan pengaruh terhadap kinerja dan keawetan dari aset-aset perusahaan. Secara umum, maintenance adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk menjaga kondisi dan performa dari aset perusahaan agar tetap baik. Nah, aktivitas maintenance dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu maintenance terencana dan tidak terencana. Pemeliharaan terencana telah ditentukan dan dikontrol sebelumnya untuk masa yang akan datang.
Baca juga: Six Sigma: Pengertian, Prinsip, Metode, Dan 8 Teknik Dalam Sistem Produksi Perusahaan
Tujuan maintenance
Salah satu tujuan maintenance adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan aset. (Sumber: Pexels)
Menerapkan maintenance adalah hal penting untuk meningkatkan efektifitas kinerja yang mempengaruhi bisnis secara keseluruhan. Perawatan terhadap aset-aset bisnis dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhannya. Berikut ini beberapa tujuan dilakukannya proses maintenance.
- Memaksimalkan performa aset. Aset-aset perusahaan yang dijaga dan dikelola dengan baik dapat beroperasi secara optimal. Tentunya akan berdampak positif pada bisnis, terutama dalam hal efisiensi.
- Meningkatkan keawetan aset. Tujuan lain dari maintenance adalah untuk mengoptimalkan masa pakai suatu aset. Dengan melakukan pemeriksaan dan pembersihan secara berkala, produktivitas aset akan meningkat. Selain itu juga dapat menghemat biaya karena bisa mencegah terjadinya perbaikan pada aset.
- Memangkas biaya perbaikan. Aset-aset yang digunakan perusahaan memiliki harga yang cukup tinggi, sehingga merawatnya merupakan hal yang wajib dilakukan. Kerusakan pada mesin, peralatan, atau aset lainnya akan merugikan perusahaan. Tidak hanya membutuhkan biaya besar untuk perbaikan, namun hilangnya produktivitas.
- Mencegah terjadinya waktu henti yang mendadak. Setiap bisnis pasti ingin menghindari situasi dimana terjadi kerusakan pada aset secara tidak terduga. Proses operasional terganggu, kerugian secara finansial, dan keterlambatan produksi dapat terjadi akibat kerusakan aset. Dalam hal ini, salah satu tujuan maintenance adalah untuk menghindari hal tersebut agar proses operasional dapat berjalan dengan lancar.
Jenis maintenance
Terdapat berbagai jenis maintenance yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. (Sumber: Pexels)
Kemungkinan jenis perawatan yang dibutuhkan untuk tiap mesin akan berbeda. Tergantung pada metode, biaya, dan kesulitannya. Adapun jenis maintenance yang umum digunakan oleh perusahaan, antara lain:
1. Preventive maintenance
Dilakukannya preventive maintenance adalah untuk mencegah kerusakan pada aset perusahaan dengan cara mengganti suku cadang secara berkala berdasarkan waktu pemakaian. Selain itu, juga melakukan perawatan ringan dan pengecekan untuk mengetahui kondisi terbaru dari setiap aset yang digunakan. Contoh dari maintenance adalah pemeriksaan berkala, pembersihan, pelumasan, pengencangan baut-baut, atau restorasi kecil pada mesin.
2. Breakdown maintenance
Breakdown maintenance adalah metode dilakukan untuk peralatan yang rusak dengan beberapa pertimbangan. (Sumber: Pexels)
Breakdown maintenance adalah metode dimana tidak dilakukan pemeriksaan atau pengecekan dan penggantian suku cadang, maka peralatan rusak yang ada akan diperbaiki atau diganti. Biasanya penerapan metode ini berlaku untuk peralatan atau mesin dengan beberapa pertimbangan. Pertimbangan tersebut, seperti peralatan bersifat opsional sehingga jika rusak tidak mengganggu proses produksi dan biaya perbaikan atau penggantian suku cadang terbilang murah. Faktor lainnya adalah kerusakan yang tidak signifikan dan dapat diperbaiki dengan mudah dan cepat.
Baca juga: Cara Melakukan Evaluasi Kinerja Yang Efektif Di Perusahaan
3. Scheduled maintenance
Sedangkan, scheduled maintenance adalah program terjadwal yang dilakukan oleh seseorang yang kompeten untuk memastikan bahwa aset beroperasi dengan lancar. Menggunakan metode ini cukup efektif untuk mencegah terjadinya kerusakan yang tidak terduga. Sebagai contoh mudahnya, saat membeli mesin, penjual akan memberitahu perusahaan kapan harus melakukan servis. Apabila tidak dilakukan servis sesuai jadwal, kemungkinan kinerja atau performanya akan mengalami penyusutan.
4. Predictive maintenance
Metode ini dilakukan setelah dijadwalkan sebelumnya. (Sumber: Pexels)
Predictive maintenance adalah metode perawatan dengan mengganti suku cadang berdasarkan prediksi dengan menggunakan suatu alat. Jenis perawatan ini fokus pada teknik yang digunakan untuk menentukan jadwal maintenance yang tepat. Tujuan utama dari jenis ini adalah untuk memprediksi, melalui berbagai metode pengujian, kapan mesin atau peralatan akan mengalami kerusakan. Sehingga proses pemeliharaan yang tepat bisa dijadwalkan tanpa mempengaruhi proses produksi dan menghindari terjadinya kerusakan mesin.
5. Corrective maintenance
Corrective maintenance adalah jenis terakhir yang ditujukan untuk meningkatkan ketahanan aset-aset perusahaan dengan melakukan improvisasi. Selain peralatan, metode ini juga dimaksudkan untuk suku cadang yang memiliki masa ketahanan singkat supaya frekuensi kerusakan berkurang dan mempercepat waktu perbaikan.
Bedanya maintenance dengan repair
Repair dan maintenance adalah proses yang dilakukan perusahaan agar bisnis berjalan lancar. (Sumber: Pexels)
Maintenance dan repair memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menjaga bisnis dapat berjalan dengan lancar dan efisien sesuai dengan rancangan. Namun, mengetahui perbedaanya akan membantu kamu menentukan kapan harus menggunakan teknik maintenance atau repair. Dengan begitu, perusahaan akan tetap berjalan dengan produktif dan menguntungkan tanpa masalah. Berikut ini beberapa perbedaan dari maintenance dan repair yang penting untuk kamu ketahui.
Maintenance | Repair |
Pemeliharaan atau perawatan untuk memastikan aset selalu dalam kondisi baik. | Perbaikan yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi normal dari aset perusahaan. |
Mencegah terjadinya kerusakan dan perbaikan yang tidak terduga. | Dilakukan saat terjadi kerusakan pada mesin, peralatan, dan aset lainnya. |
Untuk beberapa maintenance seperti pengecekan dan pembersihan biasanya tidak mengeluarkan biaya. Jika membutuhkan biaya, jumlahnya jauh lebih kecil dari perbaikan. | Membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tergantung dari seberapa berat kerusakannya. |
Maintenance adalah proses yang direncanakan dan diaplikasikan secara berkala. | Dapat terjadi secara tidak terduga. |
Tidak mengganggu proses produksi atau bisnis perusahaan karena dilakukan di hari libur atau hari yang telah ditentukan. | Dapat merugikan bisnis secara finansial karena akan mengganggu produktivitas. |
Untuk mendapatkan berbagai informasi penting lainnya seputar dunia kerja, kamu bisa mengakses laman EKRUT. Di situs tersebut, kamu juga bisa dihubungkan dengan berbagai macam perusahaan setelah melakukan registrasi. Yuk, sign up di EKRUT sekarang!
Baca juga: Kenali Metode Kanban Dalam Manajemen Proyek
Maintenance adalah proses penting yang memiliki banyak manfaat untuk perusahaan. Selain untuk memastikan bahwa aset dalam kondisi yang baik, juga dapat menghemat biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan. Melakukan maintenance terhadap aset juga akan mencegah terjadinya kerusakan secara mendadak yang akan mengganggu produktivitas perusahaan.
Rekomendasi Bacaan:
- MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN): Latar Belakang, Tujuan, Dan Blueprint
- Cara Membuat QR Code Dengan Mudah, Cepat, Dan Gratis
- 7 Situs Download Template CV Terbaik 2022 Dan Contohnya
- Mengenal Work Performance Dan 4 Cara Meningkatkannya Untuk Pengembangan Karier
Sumber:
- safetyculture.com
- liputan6.com
- automationforum.co