Melobi atau lobbying adalah aktivitas yang pasti ada dalam dunia bisnis. Lobbying bahkan sudah dilakukan sejak jaman dulu kala, meski nama pelobi pertama di dunia tidak pernah tercatat dalam sejarah. Tetapi, diperkirakan lobbying sudah ada sejak di dunia ini terbentuk pemerintahan dan adanya keputusan politik yang harus disahkan.
Apa itu lobbying?
Lobbying adalah aktivitas meyakinkan orang yang dilobi (Sumber: Pexels)
Lobbying sering kali digunakan dalam dunia politik. Tetapi, dalam bisnis juga tak jarang diperlukan melobi. Pada dasarnya, lobbying adalah usaha untuk meyakinkan pihak yang diincar dalam membuat keputusan. Biasanya aktivitas melobi dilakukan secara langsung, bertatap muka. Melobi bisa dilakukan secara perorangan, antargrup, dan bisa melibatkan berbagai sektor industri yang ada di dunia ini.
Bahkan di luar negeri seperti Amerika Serikat ada profesi yang diberi nama lobbyist. Mereka adalah pelobi profesional yang bisa disewa jasanya untuk melobi proyek tertentu. Hal yang dilobi pun sangat luas, di antaranya legislasi, regulasi, keputusan pemerintah, aksi, penentuan kebijakan, keputusan bisnis, dan masih banyak lagi.
Seorang individu yang bukan pelobi profesional atau organisasi non-profit bisa juga melobi. Biasanya mereka melakukan hal tersebut sebagai bentuk sukarela atau merupakan bagian dari pekerjaan besar mereka. Tindakan melobi bisa terlihat negatif karena untuk mendapatkan apa yang diinginkan terkadang terlibat penyuapan. Supaya tidak mengarah ke penyuapan, maka solusi dalam melakukan lobbying adalah:
- Dibuat aturan oleh pemerintah akan etika melobi, sehingga tidak terjadi tindakan lobbying yang di luar batas wajar.
- Adanya profesi pelobi profesional yang paham betul akan aturan yang berlaku dan tidak akan melakukan lobbying yang keluar jalur.
Baca juga: 8 Cara Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Demi Kemajuan Karier
Etika lobbying
Lobbying harus dilakukan secara adil dan profesional (Sumber: Pexels)
Melobi itu ada etikanya, sebab kalau dilakukan dengan berlebihan, melobi bisa terlihat negatif. Salah satu etika dalam lobbying adalah dilakukan di bawah hukum yang berlaku. Melobi haruslah sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah tersebut, jadi tidak melanggar hukum. Selain itu, melobi juga harus dilakukan dengan kejujuran dan integritas.
Selain itu, etika dalam lobbying adalah harus dilakukan secara adil dan dengan sifat yang profesional. Seorang pelobi harus menghindari semua jenis presentasi yang dapat berpotensi menimbulkan konflik. Pelobi dapat berusaha dengan giat untuk menarik perhatian klien yang dilobi, tetapi dengan cara yang tidak mengganggu.
Karena itu, sebaiknya antara pelobi dengan klien dibuat perjanjian terlebih dahulu mengenai syarat dan kewajiban yang berlaku. Dengan begitu, akan tercipta hubungan yang tetap sopan dan tidak menyalahi aturan. Selain itu. juga tidak ada pihak yang akan merasa dirugikan dan etika pelobi tetap terjaga dengan baik.
Baca juga: Pahami Perilaku Konsumen dan 4 Contoh Mempengaruhi Penjualan
Karakteristik lobbying
Jadilah pendengar yang baik adalah karakter lobbying (Sumber: Pexels)
Untuk jadi seorang pelobi yang baik, maka ia harus memiliki beberapa karakteristik lobbying. Beberapa karakteristik yang harus dimiliki orang yang melakukan lobbying adalah sebagai berikut.
1. Pendengar yang baik
Yang pertama seorang lobbying adalah pendengar yang baik. Pelobi tidak hanya harus didengar usulannya, tetapi terlebih dahulu harus mendengar. Dengan begitu, si pelobi tahu betul apa yang menjadi kepentingannya. Kalau sudah paham, maka pelobi bisa menyampaikan apa yang ia inginkan dengan jauh lebih baik.
2. Berlaku sopan
Seorang pelobi juga harus sopan, baik dalam bersikap maupun berpakaian, pelobi profesional harus tahu bagaimana caranya menempatkan diri dengan baik. Lobbying adalah proses meyakinkan orang yang dilobi. Karena itu, pelobi yang baik tahu betul bagaimana mengatur suara mereka saat presentasi atau sekadar berbicara karena ini akan berpengaruh ke kesan pihak yang dilobi.
3. Meneliti dengan baik
Pelobi profesional harus mampu meneliti dengan baik. Dengan begitu, mereka tahu betul apa proyek yang sedang dilobi serta apa baik dan buruknya. Saat berhadapan dengan pihak yang dilobi pun mereka harus membaca dan meneliti situasi agar bisa melobi dengan baik.
4. Jujur
Kejujuran sangat penting dalam melobi, selalu sampaikan sesuatu dengan jujur. Dengan begitu, pihak yang dilobi akan melihat ketulusan pelobi. Tak hanya sebatas karakter lobbying, salah satu etika utama lobbying adalah kejujuran. Karena itu, kejujuran tidak hanya menentukan kesuksesan lobbying, tetapi juga sekaligus menjaga integritas dan kredibilitas pelobi.
Baca juga: Apa itu Marketing? Berikut Informasi Terlengkap yang Penting untuk Kamu Ketahui!
Cara melakukan lobbying bisnis
Lobbying harus dilakukan secara jujur (Sumber: Pexels)
Untuk melakukan lobbying, ada perusahaan yang memiliki lobbyist profesional, tetapi ada yang harus menyewa tenaga dari pihak ketiga. Di Indonesia, lobbying adalah profesi yang jarang ditemukan. Mereka biasanya bercampur dengan posisi lainnya, tetapi pelobi sudah dikenal sebagai orang yang pandai bergaul dan meyakinkan orang lain.
Untuk melobi, pelobi harus terlebih dahulu mengontak pihak yang akan dilobi untuk membuat janji temu. Setelah itu, lobbying dilakukan di tempat dan waktu yang sudah dijanjikan. Agar terjadi proses lobbying yang jujur dan sesuai aturan, biasanya masing-masing pihak tidak datang sendirian. Jadi, ada saksi lainnya.
Pada saat terjadi proses lobbying, harus dilakukan dengan peraturan yang berlaku. Dengan begitu, lobbying tidak berlanjut ke arah menyuap. Jika proses lobbying berhasil, maka antara kedua belah pihak terjadi kesepakatan. Tetapi, tetap ada kemungkinan tidak berhasil. Artinya keduanya tidak mencapai persetujuan.
Baca juga: 10 Cara Berkomunikasi yang Baik dan Manfaatnya untuk Karier
Contoh lobbying
Amerika serikat sering menggunakan jasa pelobi (Sumber: Pexels)
Contoh lobbying adalah apa yang ada di Amerika Serikat sana, di mana industri kesehatan dan farmasi telah menghabiskan kira-kira $5.17 miliar untuk proses lobbying selama 24 tahun. Tujuan utama kedua industri melakukan lobbying adalah untuk pengembangan obat-obatan. Bahkan negara ini punya grup pelobi khusus di bidang kesehatan. Pengguna terbesar lobbying adalah Pharmaceutical Research and Manufacturer of America.
Masih berkaitan dengan dunia kesehatan, industri asuransi di Amerika Serikat juga melakukan lobbying. Pihaknya melobi mengenai kebijakan rumah sakit, penggunaan obat, dan kesejahteraan kesehatan. Dalam prosesnya, pihak asuransi sering berlawanan dengan industri kesehatan. Karena itu perlu dijembatani dengan pelobi yang baik.
Baca juga: Strategi Pemasaran Online yang Efektif di Tahun 2022
Suka dengan artikel di atas dan tertarik untuk menjadi lobbying? Temukan juga berbagai artikel pemasaran lainnya di EKRUT Media. Informasi dan tips menarik tersedia pula di YouTube EKRUT Official. Jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- ncsl.org
- linkedin.com
- wikipedia.org