Dalam misinya menggaet pasar di Singapura, Lazada bekerja sama dengan perusahaan rintisan Finaxar untuk menawarkan pinjaman dana. Melalui program pinjaman dana dari Finaxar ini, para penjual di Lazada bisa memperoleh modal usaha secara online, ketika dibutuhkan.
Para penjual bisa mendapatkan pinjaman dana mulai dari US$ 5.000 (Rp 72,5 juta) hingga US$ 500 ribu (Rp 7,25 miliar). Namun, besaran pinjaman akan ditentukan berdasarkan penilaian terhadap volume transaksi penjual di Lazada.
Untungkan Finaxar
Kerja sama ini pun juga memberikan keuntungan bagi Finaxar, yakni meluasnya pasar mereka. Sebab Co-founder Finaxar, Sian Tan mengatakan, ada lebih dari 300 ribu penjual pada platform Lazada di Asia Tenggara.
Bagi Lazada, langkah ini merupakan cara untuk memikat calon penjual di tengah persaingan industri e-commerce yang semakin ketat. Langkah ini pun akhirnya diambil setelah Lazada memutuskan untuk menghapus biaya komisi sebesar satu hingga tujuh persen per penjualan di Singapura.
Strategi baru Lazada
Langkah penghapusan komisi ini tentu akan memengaruhi laba perusahaan Lazada. Karena itu, perusahaan ini harus mencari strategi baru untuk bisa memperkuat kaki mereka di dunia e-commerce, yaitu dengan bekerja sama dengan Finaxar dan mencari calon penjual yang banyak.
Dukung UKM
Untuk bisa menggunakan layanan pinjaman dana ini, para penjual harus mendaftarkan diri di Finaxar, mengisi data, dan menghubungkan akun Lazada mereka. Seluruh proses membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Bila disetujui, para penjual dapat menggunakan aplikasi untuk mulai meminjam dana. Untuk mengembalikan dana, para penjual bisa memanfaatkan fitur sinkronisasi pada aplikasi Lazada yang akan mengecek pembayaran pelanggan mereka.
Baca juga: Lazada Group angkat CEO baru dalam bisnis yang melesu
Biaya jasa 1,5%
Dengan layanan ini, Finaxar memberikan biaya jasa sebesar 1,5 persen dari total pinjaman. Sementara itu, Finaxar tidak melakukan pembagian hasil dengan Lazada atas layanan ini.
Meskipun biaya jasa yang dikenakan terbilang cukup tinggi, tapi Finaxar tidak membebankan biaya lain pada penggunanya. Misalnya, biaya pemrosesan dan fasilitas yang sebenarnya tak terlalu dibutuhkan.
Hal ini pun terbukti cukup ampuh bagi bisnis mereka. Sejak didirikan pada tahun 2016 lalu, Finaxar telah mengumpulkan lebih dari US$ 10 juta (Rp 145 miliar) dari para investor seperti Monk’s Hill Ventures dan 500 Startups serta dana lain dari kantor cabang di Singapura, Amerika Serikat, serta Eropa.
Sumber:
techinasia.com
channelnewsasia.com
techcrunch.com