Menumpuknya pekerjaan terkadang dapat menjadi salah satu pemicu seorang pekerja kantoran mengalami kurang tidur. Pasalnya, terkadang waktu kerja 8 jam tidaklah cukup untuk menyelesaikan tugas kerja.
Tapi tahukah kamu? Bahwa kurang tidur dapat membawa bahaya bagi kesehatanmu. Misalnya seperti, mudah marah dan suasana hati yang tidak bagus.
Agar lebih waspada, berikut ini adalah beberapa bahaya kurang tidur bagi pekerja kantoran yang perlu kamu ketahui.
1. Kurang tidur menurunkan performa kerja
Kurang tidur akan menggangu kamu bekerja dengan efektif - EKRUT
Berdasarkan hasil riset, semakin kurang waktu tidur yang didapatkan, semakin buruk juga preforma seseorang dalam hal psikimotor untuk menyelesaikan sebuah tugas.
Selain itu, kamu pun berisiko mengalami penurunan kemampuan untuk berkonsentrasi. Bahkan, kurang tidur selama dua jam dari waktu normal juga dapat memperburuk kondisi ingatan. Efeknya pun menyerupai efek setelah minum dua sampai tiga botol alkohol.
Hal yang cukup mengejutkan adalah, kurang tidur selama 4 malam berturut-turut juga dianggap mampu menurunkan fisik dan performa kognitif otak. Kamu tentu tidak mau hal ini terjadi, bukan?
Baca juga: Yuk, terapkan 6 tips meningkatkan produktivitas kerja berikut!
2. Rasa kantuk akibat kurang tidur rawan menimbulkan kecelakaan
Kurang tidur justru memberi risiko kecelakaan saat kerja - EKRUT
Kurang tidur merupakan salah satu penyebab kecelakaan paling banyak sepanjang sejarah dunia. Contohnya, kecelakaan tumpahnya minyak Exxon, hingga melelehnya reaktor nuklir di Chernobyl, dan banyak kejadian lainnya.
Tidak hanya itu, kurang tidur juga paling banyak menyebabkan kecelakaan di jalanan akibat kantuk. Ketika kamu kelelahan dan kurang tidur akibat terlalu lelah bekerja di kantor, kamu meningkatkan risiko untuk mengalami kecelakaan seperti demikian.
3. Menurunkan kekebalan sistem imunitas tubuh
Kurang tidur dapat menurunkan kekebalan sistem imunitas tubuh - EKRUT
Ketika kamu tidur, sistem imunitas tubuhmu akan memproduksi zat pelindung tubuh yang mampu melawan infeksi dan penyakit. Zat pelindung ini digunakan oleh tubuh untuk menghadang zat asing yang masuk ke dalam tubuh seperti bakteri dan virus.
Dengan kurangnya waktu tidur kamu mencegah sistem imunitas tubuh untuk membangun benteng melawan hal-hal tersebut. Sehingga, ketika kamu tidak mendapatkan cukup waktu untuk tidur, tubuhmu mungkin saja tidak akan memiliki benteng pertahanan dari zat asing yang menyerang sehingga tubuhmu akan lebih lama untuk menyembuhkan diri ketika sakit.
4. Kurang tidur mampu menurunkan kemampuan emosional dan sosialmu
Kurang tidur membuat kamu susah mengelola emosi saat kerja - EKRUT
Selain beberapa hal di atas, ternyata tidak cukup tidur juga dapat berdampak buruk bagi kehidupan sosialmu di kantor. Sebab, kamu akan sulit mengatur emosi dan menerapkan kontrol diri yang berhubungan dengan kemampuan sosial serta emosional.
Menurut penelitian, ketika kamu tidak cukup tidur, kamu akan sulit membedakan wajah ramah dan mengancam dari ekspresi orang lain.
Ketidakmampuan untuk mengenali wajah dan reaksi terhadap ekspresi emosional orang lain menurunkan kemampuan sosialmu di kantor serta dapat berdampak buruk pada performa kerjamu.
Baca juga: Tenang, ini 7 cara menghilangkan pikiran negatif di tempat kerja
5. Memengaruhi kemampuan komunikasi
Karyawan yang kurang tidur tidak dapat memberi instruksi dengan baik - EKRUT
Ketika kamu lelah karena kurang tidur, kamu akan cenderung menjadi komunikator yang buruk.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang kurang tidur cenderung akan menurunkan intensitas suara mereka, mengambil jeda berbicara dalam waktu lama tanpa alasan yang jelas, tidak mampu memberikan instruksi dengan baik, sering salah berbicara, cenderung melakukan pengulangan kata dan berbicara dengan kalimat yang tidak urut.
Itulah beberapa bahaya kurang tidur pada pekerja. Kurang tidur tidak hanya dapat membuatmu merasa lelah, tapi juga dapat merusak suasana hatimu. Jadi, mulai sekarang jangan sepelekan waktu tidurmu, ya! Mulailah tidur lebih awal, dan menjalani gaya hidup sehat demi performa kerja yang lebih baik.
Sumber:
- healthline.com
- chieflearningofficer.com
- webmd.com
- ehstoday.com