Apakah kamu termasuk orang yang aware dengan cyber security? Hati-hati, sebab ada banyak tindak kejahatan jika kamu lengah dalam menjaga data pribadi. Contoh kasusnya bermacam-macam, mulai dari skimming, membuat rekening bodong, pinjaman online, dan masih banyak lagi.
Di sinilah, kriptografi berperan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti tadi. Kriptografi adalah tool yang harus kamu kuasai agar data-data penting tetap terlindungi. Data pribadimu akan tetap aman dan hanya bisa diakses oleh user tertentu saja sesuai dengan sistem keamanan yang dibangun. Lalu, apa sih sebenarnya kriptografi itu?
Apa itu kriptografi?
Pengertian kriptografi (sumber: freepik)
Sebelum lanjut ke fungsi, sebaiknya mari berkenalan terlebih dahulu tentang definisi kriptografi. Kriptografi adalah penggunaan pengkodean untuk mengamankan jaringan komputer, sistem online, dan data digital. Tujuan akhirnya, yaitu untuk menjaga informasi penting yang mengarah pada potensi pelanggaran data aman dan rahasia.
Konsep dari kriptografi memainkan peran penting selama berabad-abad dalam operasi militer dan pemerintahan. Seiring berkembangnya zaman, metode kriptografi semakin bermacam-macam dan punya fungsi yang sama-sama melindungi data. Istilah kriptografi klasik yang tidak memerlukan bantuan komputer biasanya menggunakan alat seperti pena, batu, kertas, dan alat tradisional lainnya. Sementara itu, kriptografi digital merupakan disiplin ilmu yang mempelajari teknik enkripsi naskah asli (plaintext) yang tersusun acak, dengan memanfaatkan kunci enkripsi sehingga naskah menjadi sulit terbaca oleh user yang tidak memiliki kunci dekripsi.
Baca juga: Memahami Big Data Mulai Dari Kegunaannya, Tipe, Karakteristik, dan 3 Best Practices
Sejarah kriptografi
Sejarah kriptografi (sumber: freepik)
Dalam sejarahnya, kriptografi cukup terkenal pada masa kejayaan bangsa Yunani sekitar tahun 400 SM. Alat yang digunakan untuk menyembunyikan pesan tersembunyi di masa tersebut dinamakan Scytale. Bentuknya berupa batangan silinder yang terdiri dari kombinasi 18 huruf.
Pada masa kepemimpinan Julius Caesar dari Kerajaan Romawi, kriptografi lebih banyak dipertimbangkan karena stabilitas negara. Sehingga, baik di zaman klasik maupun modern, kriptografi memiliki tujuan yang sama, yaitu merupakan sebuah sistem keamanan.
Algoritma dan sistem kripto saat ini dinilai lebih maju. Mereka menggunakan beberapa putaran sandi dan mengenkripsi teks sandi pesan untuk memastikan pengiriman dan penyimpanan data paling aman. Ada juga metode kriptografi yang tidak dapat diubah, sehingga dapat menjaga keamanan pesan selamanya. Alasan mengapa metode kriptografi dinilai lebih maju karena diimbangi dengan kebutuhan data untuk dilindungi. Teknik yang digunakan pun lebih maju dan terus berlanjut.
Baca juga: Multimedia Adalah: Definisi Menurut Para Ahli, Manfaat, Jenis, dan 5 Komponennya
Fungsi kriptografi
Fungsi kriptografi (sumber: freepik)
Ilmu kriptografi berbicara tentang teknik yang digunakan dalam menyelesaikan persoalan keamanan data. Perannya sangat penting di dunia cyber security karena menghindari data pribadi bocor agar tidak disalahgunakan. Kemajuannya mempersulit pemecahan enkripsi sehingga file, folder, dan koneksi jaringan yang dienkripsi hanya bisa diakses oleh pengguna yang berwenang. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari kriptografi.
1. Menyembunyikan data penting
Sistem kriptografi adalah menjadikan pesan yang ditulis dijadikan ke dalam bentuk yang tidak dapat dimengerti lagi maknanya. Karena merupakan pengkodean (enkripsi dan dekripsi), metodenya sangat pas digunakan untuk menyembunyikan data penting. Hal ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan besar karena dapat mencegah penipu dari penyadapan data perusahaan. Perusahaan besar juga dapat menjalankan bisnis di era digital dengan aman tanpa merasakan khawatir.
2. Memberikan keamanan informasi
Sistem kriptografi yang kuat memiliki kemungkinan jangkauan kunci yang sangat besar sehingga sistem ini tidak mungkin dipecahkan dengan mencoba semua kemungkinan secara brute force.
Baca juga: 8 Rekomendasi Aplikasi Terbaik untuk Tes Kecepatan Internet 2022
Tujuan kriptografi
Tujuan kriptografi (sumber: freepik)
Sistem dari kriptografi sering dianggap sebagai sebuah program yang mengacu pada prosedur perhitungan matematika dan computer programming. Padahal secara sederhana, kriptografi merupakan sebuah metode bagaimana kamu bisa mencapai koneksi yang lebih aman dan kuat untuk meningkatkan privasi. Meski tujuannya untuk membantu memastikan transfer informasi yang aman dan otentik, kriptografi memiliki empat tujuan berbeda, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Kerahasiaan: Memastikan hanya penerima yang dituju yang bisa mendeskripsikan pesan dan membaca isinya.
- Non-repudiation: Pengirim pesan tidak dapat menyangkal alasan mengapa mereka mengirim atau membuat pesan.
- Integritas: Memastikan bahwa informasi yang terkandung tidak dapat diubah dalam penyimpanan.
- Keaslian: Memastikan pengirim dan penerima pesan bisa memverifikasi identitas masing-masing dan tujuan pesan.
Baca juga: 7 Website untuk Membuat Tanda Tangan Digital dengan Cepat dan Mudah
Jenis algoritma kriptografi
Jenis algoritma kriptografi (sumber: freepik)
Di era modern seperti sekarang, kriptografer menggunakan sejumlah teknik berbasis teknologi untuk melindungi data. Secara kolektif membawa tujuan yang sama, namun algoritmanya terbagi ke dalam beberapa jenis seperti berikut.
1. Symmetric encryption
Kriptografi simetris memakai satu kunci untuk mengenkripsi data. Enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang sama sehingga menjadi bentuk kriptografi paling mudah. Algoritma kriptografi menggunakan kunci dalam cipher untuk mengenkripsi data. Beberapa jenis kriptografi kunci rahasia lainnya, antara lain:
- Blok
- Blokir sandi
- DES (Data Encryption System)
- RC2
- IDEA
- Blowfish
- Stream cipher
2. Asymmetric encryption
Asymmetric encryption atau kriptografi asimetris merupakan jenis kriptografi yang menggunakan dua kunci untuk mengenkripsi data. Satunya digunakan untuk enkripsi, sedangnya kunci lainnya dapat mendekripsi pesan. Berbeda dengan simetris, jika satu kunci digunakan untuk mengenkripsi, kunci yang sama tidak dapat mendekripsi pesan, melainkan akan menggunakan kunci lainnya. Sederhananya, kunci privat tidak bisa diturunkan dari kunci publik, tetapi kunci publik bisa diturunkan dari kunci privat. Beberapa contohnya, seperti:
- ECC
- Diffie-Hellman
- DSS
3. Hash function
Hashing adalah cara untuk mengubah string dengan panjang tetap dan fungsinya tidak dapat diubah. Algoritma hashing yang baik akan memberikan output yang unik di setiap input. Satu-satunya cara untuk memecahkan hash, yaitu dengan mencoba setiap input yang memungkinkan hingga mendapatkan hash yang sama persis. Beberapa algoritma hashing yang paling terkenal, antara lain:
- MD5
- SHA-1
- SHA-2 family yang mencakup SHA-224, SHA-256, SHA 384, dan SHA-512
- SHA-3
- Whirlpool
- Blake 2
- Blake 3
Metode ini tidak membutuhkan kunci apapun karena sudah disesuaikan untuk skenario pengiriman data satu arah. Ada berbagai macam putaran operasi hashing, setiap putarannya menganggap input sebagai larik dari blok terbaru sehingga menghasilkan aktivitas putaran terakhir sebagai output.
Baca juga: Mengenal Apa itu JSON? Mulai dari Fungsi, Jenis, Kelebihan-Kekurangan, dan 3 Cara Menggunakannya
Kriptografi adalah bagian yang sangat dibutuhkan di era digitalisasi saat ini. Sebab, ancaman cyber security terus meningkat dan dapat membahayakan banyak pihak, terutama kasus kebocoran data. Keamanan data menjadi hal utama dan mulai dari institusi pendidikan hingga perusahaan besar sekalipun membutuhkan kriptografer profesional.
Selain melalui artikel dari EKRUT Media, kamu juga bisa memperoleh berbagai informasi dan tips menarik seputar karier melalui YouTube EKRUT Official. Tak hanya itu, jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu.
Sumber:
- entrust.com
- sopa.tulane.edu
- encryptionconsulting.com