Saat menjalani proses rekrutmen, tidak jarang kandidat akan diberikan beberapa tes untuk mengukur kemampuan yang dimilikinya. Tes angka adalah salah satu dari sekian jenis tes yang diberikan oleh perusahaan untuk kandidat. Terdapat dua jenis tes angka dan salah satunya adalah Kraepelin test. Nah, seperti apa Kraepelin test ini dan apa fungsinya? Yuk, kenali lebih jauh mengenai Kraepelin test mulai dari pengertian, fungsi, tujuan, hingga contoh cara mengerjakan Kraepelin test di bawah ini!
Baca juga: 8 Jenis aptitude test yang ada dalam proses rekrutmen
Apa itu Kraepelin test?
Kraepelin test digunakan dalam seleksi penerimaan tenaga kerja baru. (Sumber: Pexels)
Kraepelin test adalah sebuah tes yang dibuat oleh seorang Psikiater bernama Kraepelin. Awal mula dibuatnya Kraepelin test ini adalah untuk membedakan orang normal dan tidak normal. Namun, dalam perkembangannya, Kraepelin test ini digunakan oleh perusahaan dalam seleksi dan penempatan tenaga kerja.
Kraepelin test juga bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor lain seperti ketelitian, konsentrasi, dan stabilitas dalam bekerja. Terdapat beberapa aspek psikologis yang berpengaruh dalam Kraepelin test ini, seperti ketahanan, pushing power, learning effect, persepsi visual, dan juga koordinasi sensomotorik.
Lalu, seperti apa penampakan Kraepelin test? Kraepelin test ini terdiri dari 45 lajur angka satuan (bervariasi antara angka 0-9) dan setiap lajurnya tersusun 60 angka acak secara vertikal. Tugas dari kandidat adalah menjumlahkan 2 buah angka mulai dari paling bawah pada tiap lajur. Kandidat memiliki batasan waktu yang singkat dan telah ditentukan dalam pengerjaannya.
Jika hasil penjumlahan dua buah angka adalah berupa puluhan, maka kandidat hanya perlu menuliskan angka satuannya saja. Misal 15, maka ditulis 5. Hasil penjumlahan ini dituliskan di sebelah kanan antara kedua angka yang dijumlahkan.
Baca juga: Kenali tes DiSC untuk pahami karakteristik kepribadian
Kraepelin test menurut para ahli
Kraepelin test digunakan untuk mengukur faktor khusus non intelektual. (Sumber: Pexels)
Beberapa ahli seperti Dr. J. de Zeeuw dan Anne Anastasi telah membagikan pemahamannya mengenai Kraepelin test. Berikut ini adalah pengertian Kraepelin test menurut dua ahli di atas.
- Pengertian Kraepelin test menurut Dr. J. de Zeeuw. Menurut Dr. J. de Zeeuw, Kraepelin test adalah tes yang mengukur faktor-faktor khusus non intelektual seperti tes konsentrasi.
- Pengertian Kraepelin test menurut Anne Anastasi. Menurut Anne Anastasi, seorang Psychological Testing, Kraepelin test adalah sebuah tes untuk mengukur kecepatan atau speed test. Hal tersebut ditunjukkan dengan salah satu ciri utamanya yakni keterbatasan waktu yang diberikan sehingga hampir tidak ada waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua soal.
Baca juga: Tes Wartegg: Teori dasar, teknis pengerjaan, dan 7 tips suksesnya
Fungsi Kraepelin test
Kraepelin test digunakan untuk menentukan performance kandidat kerja. (Sumber: Pexels)
Kraepelin test digunakan dalam proses rekrutmen sebagai tes kepribadian kandidat. Beberapa fungsi dari Kraepelin test dalam menentukan tipe performance kandidat, misalnya:
- Jika hasil penjumlahan angka sangat rendah maka mengindikasikan kemungkinan seseorang memiliki gejala depresi mental.
- Jika hasil Kraepelin test menunjukkan grafik yang menurun secara tajam, maka kemungkinan mengindikasikan terjadinya short term memory loss pada saat tes.
- Jika terjadi banyak salah hitung dalam Kraepelin test maka mengindikasikan kemungkinan adanya distraksi mental.
- Jika dalam mengerjakan Kraepelin test hasilnya menunjukkan adanya rentang grafik yang terlalu besar maka hal tersebut menunjukkan indikasi adanya gangguan emosional.
Baca juga: 7 Penjelasan dan tips psikotes gambar pohon agar memperbesar peluang kamu lolos
Tujuan dan 5 aspek dalam Kraepelin test
Terdapat beberapa aspek yang bisa diinterpretasikan melalui Kraepelin test. (Sumber: Pexels)
Tujuan Kraepelin test adalah untuk mengetahui karakter dan juga performa maksimal dari seorang kandidat. Selain itu, Kraepelin test juga bisa membantu mengetahui penempatan yang paling sesuai untuk kandidat saat memasuki perusahaan.
Melalui hasil perhitungan Kraepelin test, maka dapat diinterpretasikan 5 aspek berikut ini:
1. Aspek keuletan dan daya tahan
Kraepelin test sebenarnya bukan merupakan tes dengan tingkat kesulitan yang tinggi, melainkan merupakan tipe tes dengan jumlah soal yang banyak dengan waktu yang terbatas. Tipe tes ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana daya tahan atau keuletan peserta dalam mengerjakan soal.
Hasil dari Kraepelin test ini nanti akan membantu penguji untuk mengetahui seberapa stabil tingkat konsistensi kandidat dan seperti apa kemampuannya untuk menyelesaikan permasalahan yang rumit.
2. Aspek kemauan dan kehendak
Aspek selanjutnya yang dapat diinterpretasikan dari hasil Kraepelin test adalah aspek kemauan dan kehendak. Melalui Kraepelin test ini, penguji dapat mengukur kemauan dan bagaimana motivasi dari kandidat untuk mengerjakan hal-hal yang rumit dan membutuhkan konsentrasi ekstra yang tinggi. Contohnya berhubungan dengan angka dan operasinya.
3. Aspek emosi
Aspek ketiga yang dapat diinterpretasikan dari hasil Kraepelin test adalah aspek emosi. Hasil dari Kraepelin test ini digunakan oleh penguji untuk mengetahui seperti apa kestabilan emosi seseorang, misalnya dalam mengendalikan dan meredam emosi diri sendiri ketika berada di kondisi yang sulit dan penuh tekanan dari berbagai pihak.
4. Aspek penyesuaian diri
Aspek keempat yang dapat diinterpretasikan dari hasil Kraepelin test adalah aspek penyesuaian diri. Melalui Kraepelin test ini, penguji dapat mengetahui bagaimana seseorang mampu untuk menyesuaikan diri dengan cepat dan juga beradaptasi dengan pekerjaan dan tantangan-tantangan baru di dalamnya.
5. Aspek stabilitas diri
Aspek kelima yang dapat diinterpretasikan dari Kraepelin test adalah aspek stabilitas diri. Kraepelin test sendiri terdiri dari beberapa tingkatan, oleh karena itu, melalui tes ini dapat diketahui bagaimana tingkat stabilitas kandidat.
Baca juga: 12 Jenis contoh soal psikotes beserta tipsnya agar lolos seleksi kerja
Contoh cara mengerjakan Kraepelin test
Cara mengerjakan Kraepelin test. (Sumber: Pexels)
Gambar di atas adalah contoh dari Kraepelin test dan cara mengerjakannya. Langkah-langkah mengerjakan Kraepelin test adalah sebagai berikut:
- Mulailah mengerjakan dari kolom paling kiri dan baris paling bawah.
- Jumlahkan angka di baris paling bawah dengan angka yang berada di baris atasnya.
- Setelah mengetahui hasil penjumlahan dua angka tersebut, tuliskan hanya satuan dari hasil penjumlahannya.
- Tuliskan satuan tersebut di sebelah kanan ruang antara dua angka yang dijumlahkan seperti yang dicontohkan pada gambar.
- Misalnya dalam gambar di atas, hasil penjumlahan 2 dan 8 adalah 10. Maka, kamu cukup menuliskan angka 0 di sebelah kanan ruang antara 2 dan 8. Begitu seterusnya dikerjakan ke arah atas, 8+5=13, tuliskan angka 3 di antara angka 5 dan 8.
- Lanjutkan mengerjakan ke arah atas hingga pemandu soal memberikan perintah untuk berpindah ke kolom kanannya dan dimulai lagi dari bawah.
Sekian penjelasan tentang Kraepelin test mulai dari pengertian, fungsi, tujuan, aspek, hingga contoh cara mengerjakan Kraepelin test. Semoga bisa membantu kamu yang akan menghadapi Kraepelin test dalam waktu dekat ini.
Baca juga: 7 Jenis soal tes spasial beserta contoh dan jawabannya
Selain dari artikel EKRUT Media ini, kamu masih bisa memperoleh informasi dan berbagai tips bermanfaat lainnya melalui YouTube EKRUT Official. Nah, jika ingin mengembangkan karier dan mencari pekerjaan baru, kamu cukup sekali sign up di EKRUT untuk mendapatkan lebih dari satu kali undangan interview oleh banyak perusahaan terkemuka!
Sumber:
- Lab-psikologi
- One-world-hrd
- Psycnet