Dalam dunia kerja, umumnya suatu perusahaan mengukur kinerjanya dengan suatu alat tertentu. Salah satu alat bantu untuk mengukur kinerja perusahaan secara umum yang biasa digunakan adalah key performance indicator (KPI). Nah, bagi kamu yang penasaran tentang apa itu KPI beserta jenis hingga manfaatnya, mari simak ulasan berikut ini.
Apa itu key performance indicator (KPI)?
KPI atau key performance indicator merupakan indikator kunci kinerja dalam perusahaan (Sumber: Pexels)
Menurut Investopedia, KPI atau indikator kinerja mengacu pada pengukuran yang digunakan terhadap karyawan suatu perusahaan dalam jangka panjang secara menyeluruh. KPI secara khusus digunakan untuk membantu menentukan pencapaian strategis, keuangan, dan operasional perusahaan. Umumnya, KPI juga digunakan dengan membandingkan antara satu perusahaan di satu sektor yang sama.
Warta Ekonomi mendefinisikan KPI dengan suatu nilai terukur yang mampu menunjukkan efektivitas suatu perusahaan untuk mencapai tujuan utama dalam bisnis mereka. Sebuah perusahaan dapat menggunakan KPI dalam berbagai aspek bisnis untuk proses evaluasi pencapaian atau target mereka.
Secara umum, KPI merupakan bentuk komunikasi dan tindak lanjut dari suatu aktivitas bisnis dan evaluasi yang dilakukan daripadanya.
Baca juga: OKR: Definisi, Perbedaan dengan KPI, dan 5 Contohnya
Key performance indicator (KPI) menurut para ahli
KPI digunakan untuk mengukur capaian perusahaan secara terhadap tujuan bisnis mereka (Sumber: Pexels)
Selain definisi umumnya, KPI juga diartikan secara khusus oleh beberapa ahli. Dirangkum dari Barn Raisers, ada beberapa ahli dalam manajemen bisnis yang mendefinisikan KPI secara beragam. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Avinash Kaushik
Avinash Kaushik, seorang entrepreneur India dan juga seorang penulis untuk tema-tema digital marketing mendefinisikan KPI sebagai metrik yang membantu perusahaan untuk memahami kinerja perusahaan dan relevansinya terhadap tujuan perusahaan itu sendiri. Kaushik juga meyakini bahwa KPI dapat mencerminkan tujuan bisnis dengan spesifik dan dapat dievaluasi secara detail dalam tiap interval waktu tertentu.
2. Bruce Clay
Bruce Clay adalah orang yang dianggap sebagai Bapak SEO Dunia karena telah mengembangkan search engine optimization lewat perusahaannya Bruce Clay, Inc. sejak tahun 1996.
Bruce Clay menjelaskan bahwa KPI merupakan alat bantu organisasi untuk mencapai tujuannya melalui definisi dan pengukuran kemajuan tertentu. Pengukuran kemajuan ini dilakukan dengan basis indikator kunci yang telah disepakati oleh organisasi tersebut dan harus dapat diukur. KPI secara umum akan mencerminkan faktor keberhasilan dari suatu perusahaan.
3. Aurel Brudan
Aurel Brudan merupakan pendiri dan CEO dari The KPI Institute yang membawahi otoritas global untuk penelitian dan pendidikan mengenai key performance indicator. Aurel Brudan secara umum mendefinisikan KPI sebagai langkah-langkah yang dipilih untuk memberikan visibilitas ke dalam kinerja bisnis dan memungkinkan pengambil keputusan (perusahaan) untuk mengambil tindakan dalam mencapai hasil yang diinginkan.
4. Dennis R. Mortensen
Dennis R. Mortensen merupakan CEO dan pendiri x.ai yang merupakan perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan. Mortensen meyakini bahwa KPI merupakan proses terarah dengan rincian langkah sebagai berikut:
- Menggaungkan tujuan organisasi (perusahaan)
- Pengambilan keputusan oleh manajemen
- Pemberian dan penanaman konteks
- Menciptakan pemaknaan di semua bagian atau level dalam organisasi
- Mendasari pengukuran dengan data yang sah dan akuntabel
- Mudah dipahami
- Prosesnya mengarah ke tindakan atau aksi
5. Velimirovic Milan dan Stankovic Rade
Dalam risalah ilmiahnya berjudul “Role and Importance of Key Performance Indicators Measurement”, Milan dan Rade menjelaskan bahwa KPI merupakan indikator kinerja utama dalam aspek keuangan dan non keuangan yang digunakan suatu organisasi untuk memperkirakan dan memperkuat capaian mereka. KPI memiliki tujuan jangka panjang sesuai ketetapan organisasi dan juga diambil dari pemilihan indikator paling tepat dalam pengukuran kinerja sesuai keputusan organisasi.
Baca juga: UI/UX Designer: Pengertian, Gaji, Skills, Tools, dan KPI
Jenis-jenis KPI
KPI secara umum dibagi dalam tiap indikator atau berdasarkan matriks tertentu seperti finansial dan konsumen (Sumber: Pexels)
KPI memiliki beberapa jenis jika dilihat dari indikator pengukuran atau matriksnya. Berikut ini adalah dua jenis KPI yang umum dikenal dalam kegiatan peningkatan kinerja perusahaan:
1. KPI matriks finansial
Matriks finansial dalam KPI merupakan indikator kinerja utama yang terkait dengan keuangan. Umumnya, matriks KPI jenis ini memiliki fokus pada pendapatan atau margin keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Laba bersih menjadi aspek pengukuran utama dari KPI jenis finansial ini dan kemudian akan dianalisis secara komparatif terhadap beberapa faktor lain, termasuk dengan kompetitor. Jangka waktu pengukuran untuk KPI jenis finansial ini umumnya adalah periode satu tahun atau 12 bulan. Dari sana nantinya akan diambil perbandingan rasio kelancaran finansial perusahaan dengan faktor-faktor lain.
2. KPI matriks konsumen
Jika sebelumnya KPI finansial bertumpu pada laba atau pendapatan, lain halnya KPI dengan matriks konsumen. KPI jenis ini secara umum berfokus pada pelanggan atau pihak eksternal yang menjadi klien utama dalam bisnis perusahaan.
Kepuasan pelanggan, efisiensi pelanggan, dan retensi pelanggan menjadi aspek dasar pengukuran KPI jenis ini. Nilai seorang pelanggan umumnya dapat mewakili total uang yang diharapkan untuk dibelanjakan pelanggan tersebut pada produk perusahaan selama terjadi hubungan bisnis.
Perbandingan dan pengukuran KPI jenis ini dilakukan dengan menghitung biaya akuisisi pelanggan dengan biaya pemasaran, dan total penjualan. Dari sana kemudian perusahaan dapat mengukur efektivitas pelanggan secara menyeluruh.
Baca juga: Public Relations: Pengertian, Gaji, Skills, Tools dan KPI
Kelebihan dan Kekurangan KPI
KPI memerlukan waktu analisis yang kompleks dengan data pengukuran dalam satu periode waktu panjang (Sumber: Pexels)
Meski terkesan positif dan membangun, namun KPI tak lepas dari plus minus tertentu. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan KPI yang bisa menjadi pertimbangan sebuah perusahaan dalam menerapkannya:
Kelebihan KPI | Kekurangan KPI |
Mampu mengatasi kesenjangan pembelajaran sehingga dapat menjadi acuan perlunya pelatihan karyawan | Membutuhkan waktu yang panjang untuk pengerjaan pengukurannya, terlebih adanya periode waktu tertentu yang ingin dikaji sehingga tidak bisa menginformasikan sesuatu dengan tindak lanjut cepat |
Membuka kesempatan untuk pemberdayaan karyawan atau menstimulasi karyawan untuk mengambil tindakan ke arah tujuan perusahaan | Luaran (output) tidak dapat dilihat secara langsung karena harus menunggu hasil transformasi dari hasil analisis KPI di periode sebelumnya |
Dapat dijadikan acuan ukuran hasil dalam suatu perusahaan pada tiap periode | Tidak bisa dimulai sekaligus untuk semua faktor atau indikator, sehingga harus dimulai dari satu atau dua faktor terlebih dahulu seperti finansial dan operasional, atau pemasaran saja |
Bersifat terbuka dan akuntabel sehingga dapat diadopsi untuk periode waktu di masa mendatang | Sifat akuntabel mengharuskan pencatatan administrasi dan proses analisis panjang bagi sebuah tim yang bertanggung jawab terhadap KPI |
Baca juga: Customer Service: Pengertian, Gaji, Skills, Tools & KPI
5 Manfaat KPI
Secara umum KPI bermanfaat untuk melihat dan mengevaluasi kinerja internal perusahaan sesuai acuan yang ada (Sumber: Pexels)
Merujuk pada situs SimpleKPI, KPI memiliki 5 manfaat utama dalam pengembangan organisasi atau perusahaan yang meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1. Visibilitas kinerja
Pelaporan KPI memiliki tujuan untuk mengomunikasikan kemajuan perusahaan menuju sasaran kinerja tertentu. Hal ini memicu adanya visibilitas kinerja yang senantiasa dapat dilihat secara akuntabel dari setiap karyawan yang bekerja. Sehingga, kinerja mereka dapat terlihat, baik yang berprestasi maupun kurang dapat berkembang.
2. Evaluasi kinerja
Salah satu manfaat utama dari KPI adalah memudahkan proses evaluasi kinerja. Hal ini didukung dengan adanya pendekatan manajemen berbasis fakta dan pengukuran sesuai matriks tertentu. Adanya pengukuran dapat membedakan mana karyawan yang bekerja keras untuk kemajuan perusahaan dan mana yang hanya terlihat sibuk.
3. Mengarahkan perilaku
KPI dengan hasil analisisnya dapat menjadi acuan pengarahan perilaku karyawan. Hal ini diutamakan agar mereka tahu prioritas kinerja yang diharapkan oleh perusahaan demi mencapai tujuan bisnis tertentu.
4. Meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan
KPI juga dapat menjadi acuan bagi karyawan dan pihak manajemen untuk mengambil keputusan secara lebih cepat. Hal ini dapat dilakukan karena adanya informasi berdasarkan data faktual dari hasil kajian KPI.
5. Tinjauan lengkap untuk kemajuan
Hal utama yang menjadi manfaat KPI adalah memberikan tinjauan lengkap terhadap perusahaan dan seluruh internalnya dalam memajukan diri. Pemetaan kinerja dan pencapaian dapat menjadi tolok ukur bagi perusahaan untuk memastikan langkah mereka ke depan secara lebih lugas dan jelas.
Baca juga: Performance Marketing: Pengertian, Gaji, Skills, Tools & KPI
Itulah tadi beberapa hal penting terkait KPI atau key performance indicator yang perlu kamu ketahui. Kamu bisa bersinggungan dengan KPI di dunia kerja nanti. Dan sekarang, gunakan waktu terbaikmu untuk mempersiapkan diri meniti karier.
EKRUT bisa menjadi rekan profesional bagimu untuk mengetahui segala hal tentang karier dan informasi kerja. Kamu hanya perlu mendaftar lewat EKRUT untuk dapat memperoleh kesempatan kerja dari berbagai perusahaan bonafide di Indonesia. Caranya cukup mudah, klik tautan di bawah ini dan mulai melangkah menuju karier impianmu lewat EKRUT.
Sumber:
- investopedia.com
- barnraisersllc.com
- researchgate.net