Pernah mendengar komunikasi itu terbagi menjadi verbal dan non-verbal? Namun masih bingung ketika menulis email termasuk ke dalam verbal atau nonverbal, lalu bagaimana dengan texting melalui ponsel. Pertanyaan tentang perbedaan tersebut akan dikupas tuntas di artikel ini, akan ada juga tips untuk meningkatkan komunikasi verbal.
Baca juga: 8 Cara meningkatkan kemampuan komunikasi untuk perkembangan karier
Apa itu komunikasi verbal?
Berkembangnya teknologi mengembangkan komunikasi verbal menjadi written communication dan oral communication (Sumber: Andrea Piacquadio via Pexels)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami sedangkan verbal berarti secara lisan atau bukan tertulis. Dari makna tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi verbal adalah komunikasi langsung secara lisan yang melibatkan pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Pada pelaksanaannya komunikasi verbal tidak hanya terbatas pada pembicaraan. Berkembangnya teknologi mengembangkan komunikasi verbal menjadi dua tipe yakni, written communication atau komunikasi dengan tulisan serta oral communication yaitu komunikasi langsung menggunakan perkataan. Komunikasi dengan tulisan dapat berupa surat, surat elektronik, bahkan pesan langsung yang biasa kamu gunakan lewat handphone merupakan contohnya. Sedangkan pada komunikasi langsung menggunakan perkataan antara lain, pembicaraan langsun atau face to face, melalui video/voice call bahkan melalui podcast atau radio.
Baca juga: 6 Rekomendasi podcast lokal yang wajib kamu dengar
Perbedaan komunikasi verbal dan non verbal
Komunikasi non verbal cenderung lebih informal (Sumber: Cottonbro via Pexels)
Komunikasi verbal dan non verbal pada penggunaannya masih kadang tertukar. Hal ini dikarenakan keduanya dilakukan secara langsung namun komunikasi non-verbal cenderung ke hal-hal yang hanya dipahami orang-orang kalangan khusus, sehingga ketika dilihat orang lain komunikasi non-verbal tersebut tidak tampak sebagai bentuk komunikasi. Contohnya adalah ekspresi muka, gestur tubuh tertentu atau kerlingan mata ke arah tertentu. Berikut tabel untuk penjelasan lebih detail:
Komunikasi verbal | Komunikasi non-verbal | |
Jenis komunikasi | Formal | Cenderung lebih informal |
Media yang digunakan | Perkataan, suara, tulisan, audiovisual | Ekspresi muka, gestur tubuh, kerlingan mata, sentuhan tangan |
Hasil komunikasi | Jelas dan dapat didokumentasikan | Hanya jelas bagi kalangan tertentu, sulit dijelaskan dan dikomunikasikan secara lisan |
Ciri-ciri komunikasi verbal
Ada 3 ciri komunikasi verbal yang baik (Sumber: Matheus Bertelli via Pexels)
Setelah mengetahui perbedaan komunikasi verbal dan non verbal, kini saatnya kamu mengetahui ciri-ciri komunikasi verbal yang baik. Hal ini penting karena dengan komunikasi verbal yang jelas kamu dapat mentransmisi apa yang perlu dikomunikasikan dengan jelas. Berikut ciri-ciri komunikasi verbal yang baik:
Menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh lawan berkomunikasi,
Menggunakan konsep yang mudah dipahami apabila topik pembicaraan cenderung sulit, dan
Memperhatikan perbedaan budaya/latar belakang lawan komunikasi.
Jenis komunikasi verbal
Public speaking merupakan tingkatan komunikasi verbal yang paling tinggi (Sumber: Mentatdgt via Pexels)
Komunikasi verbal terbagi menjadi empat jenis. Yang pertama intrapersonal, yang kedua interpersonal, yang ketiga small group discussion dan yang terakhir public speaking. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Komunikasi intrapersonal
Komunikasi intrapersonal merupakan jenis komunikasi yang pertama dilakukan manusia. komunikasi ini dimulai sejak manusia lahir. Otak seorang bayi akan berpikir bagaimana caranya mengkomunikasikan apa yang diinginkan. Pada saat masih bayi, satu-satunya bentuk komunikasi yang dapat dilakukan adalah menangis, meskipun kondisi yang hendak dikomunikasikan bisa lapar, haus, mengantuk ataupun sakit.
Namun seiring bertambahnya umur dan waktu, kamu mempelajari komunikasi verbal untuk mengutarakan hal-hal yang kamu inginkan. Bahkan pada saat ini, otak kamu terus berkomunikasi dalam memproses tulisan yang sedang kamu baca ini. Pada saat nanti kamu menjelaskan komunikasi verbal, otakmu akan kembali berkomunikasi secara interpersonal untuk menentukan kata-kata apa yang perlu digunakan untuk menginformasikan komunikasi verbal secara jelas.
Baca juga: Pentingnya skill active listening bagi perkembangan karier
2. Komunikasi interpersonal
Jenis komunikasi ini terbatas pada komunikasi dua arah antara dua orang. Jenis komunikasi ini ternyata tidak hanya sekedar kamu memberikan informasi, namun menerimanya juga. Hal ini juga yang harus menjadi catatan bahwa komunikasi tidak hanya sekedar tentang berbicara, namun sejauh apa kamu bisa mendengarkan dan memahami hal yang diutarakan oleh lawan bicaramu. Pastikan komunikasi interpersonal terjadi secara dua arah, ya!
3. Small group discussion
Jenis komunikasi berikutnya ada diskusi kecil dalam sebuah kelompok yang tidak terlalu banyak anggotanya. Sebagai contoh rapat divisi di kantormu yang tidak lebih dari 10 orang. Semakin banyak orang yang terlibat dalam komunikasi, semakin besar pula hambatan yang mungkin terjadi. Hal yang menjadi paling penting dalam diskusi kelompok kecil adalah kesadaran komunikasi interpersonal agar diskusi kelompok ini tetap sesuai tujuan dan tidak memakan waktu yang lama.
4. Public speaking
Pernah mengalami gugup saat harus berbicara di hadapan khalayak? Hal ini merupakan hal yang sangat umum dialami. Kegugupan ini mungkin dialami banyak orang karena public speaking merupakan tingkatan komunikasi verbal yang paling tinggi dibanding tiga sebelumnya. Sebelum masuk ke tingkatan interpersonal kamu harus terlebih dahulu menguasai komunikasi intrapersonal secara baik, begitu pula untuk small group discussion serta public speaking.
Baca juga: 7 Tips public speaking yang bisa kamu coba
Prinsip komunikasi verbal
Nada bicara, kecepatan berbicara dan volume suara menjadi prinsip komunikasi verbal yang harus diperhatikan. (Sumber: August De Richelieu via Pexels)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa komunikasi verbal memberikan informasi yang jelas dan dapat didokumentasikan. Untuk mencapai hal ini ada beberapa prinsip komunikasi verbal yang bisa kamu perhatikan, yaitu nada bicara, kecepatan berbicara dan volume suara.
Nada bicara adalah prinsip utama yang harus kamu perhatikan. Apakah nada suaramu harus menyenangkan, tegas, mengintimidasi, meyakinkan, ramah atau bahkan cenderung merendahkan lawan bicaramu. Hal ini akan sangat penting karena seberapa jelas dan efektifnya pemilihan katamu jikalau penyampaiannya dengan nada yang ketus, mengintimidasi bahkan merendahkan lawan bicaramu, bukan kesepakatan yang akan terjadi pada akhir komunikasi verbal.
Baca juga: 5 Cara mengkritik yang baik untuk diterapkan di tempat kerja
Prinsip kedua merupakan kecepatan berbicara. Pembicaraan yang terlalu cepat akan sulit dimengerti namun sebaliknya, percakapan yang terlalu lambat akan membuat orang mudah bosan. Diperlukan kecerdasan dan ketepatan pemilihan speed yang baik dan pengkombinasian antara cepat dan lambat sehingga lawan bicaramu dapat mendengarkan dengan penuh dan mengerti betul hal yang akan kamu komunikasikan.
Volume suara menjadi prinsip terakhir yang harus diperhatikan. Dengan range beragam mulai dari berbisik sampai berteriak lantang. Perhatikan volume suaramu, terlalu kecil akan membuat posisimu tidak begitu diperhitungkan karena kurangnya kepercayaan diri, namun terlalu lantang juga bisa membuatmu terlalu mengintimidasi. Kombinasikan dimana kamu harus lantang dan sedikit berbisik menjadi hal yang EKRUT rekomendasikan.
4 Cara meningkatkan kemampuan komunikasi verbal
Ilustrasi peningkatan kemampuan komunikasi verbal. (Sumber: Mikael Blomkvist via Pexels)
Bagian ini merupakan bagian paling penting, yakni tips untuk meningkatkan kemampuan komunikasi verbal. Berikut empat cara yang bisa mulai kamu praktekan agar kamu bisa casciscus lebih lancar dan jelas lagi
- Input vs output
Pastikan kamu tahu apa yang hendak kamu bicarakan, pastikan juga kamu menguasai betul apa yang akan kamu komunikasikan dengan lawan komunikasimu. Dari sini, kamu dapat mulai formulasikan kata-kata apa yang akan kamu pergunakan.
- Jelas dan tepat sasaran
Dengan formulasi yang tepat dan input data yang cukup, kamu dapat berkomunikasi dengan jelas dan tepat sasaran, Tidak perlu berpanjang lebar dalam memberikan informasi. Kamu
- Speaking vs listening
Perlu dipahami bahwa komunikasi tidak hanya berbicara namun juga mendengarkan. Maka dari itu, pastikan kamu memperhatikan dengan seksama ketika orang lain berbicara. Memahami hal yang diucapkan orang lain akan meningkatkan komunikasi verbal.
- Kombinasikan tipe komunikasi non-verbal
Inkorporasi antara komunikasi verbal dan non-verbal ternyata menjadi hal yang cukup penting. Hal-hal yang terlihat sepele seperti mengangguk ketika setuju atau mengutarakan kesepakatan, mengaktifkan tangan ketika aktif berbicara dan tidak melipat tangan di dada ketika mendengarkan merupakan beberapa hal yang bisa kamu perhatikan lebih saat berkomunikasi secara verbal.
Baca juga: 6 Cara berpikir positif di tempat kerja yang penuh tekanan
Sekarang coba lihat jadwal rapat atau periksa lagi kotak masuk email, apabila ada komunikasi verbal yang harus segera dilakukan, pastikan hal-hal yang telah dipaparkan di atas kamu praktekan dengan baik ya, Selamat berkomunikasi.
Sumber:
- skillsyouneed
- admitkard
- harrapa