Perusahaan biasanya akan mengevaluasi karyawan berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan. Ini penting karena perusahaan tentu menginginkan karyawan yang dapat bekerja secara efektif dan berkontribusi pada keberhasilan perusahaan. Agar kamu memahami kompetensi karyawan seperti apa yang biasanya dibutuhkan dan dicari perusahaan, berikut ulasan yang bisa kamu simak.
Baca juga: 7 Cara Melakukan Evaluasi Diri untuk Meningkatkan Karier
Apa itu kompetensi?
Kompetensi karyawan menggambarkan kemampuan dalam melakukan suatu pekerjaan - EKRUT
Kompetensi adalah seperangkat keterampilan atau kemampuan khusus yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan secara efektif. Kompetensi kerja atau kompetensi karyawan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang diharapkan dari karyawan dalam kaitannya dengan kinerja di tempat kerja. Kompetensi juga memberi pemahaman tentang perilaku apa yang harus kamu kembangkan di tempat kerja agar dapat dinilai dan dihargai. Itu sebabnya agar mencapai kompetensi karyawan yang dibutuhkan, kamu harus mampu melakukan berbagai tugas pada tingkat kemahiran yang ditargetkan untuk posisi kamu tersebut.
Baca juga: Begini cara lakukan penilaian kinerja karyawan di saat pandemi
Jenis-jenis kompetensi karyawan
Kompetensi juga menunjukan bagaimana cara karyawan melakukan sesuatu - EKRUT
Secara umum, kompetensi dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Jenis kompetensi karyawan | Behavioural competencies | Functional / technical competencies |
Pengertian kompetensi karyawan | Sebuah perilaku yang dilakukan oleh individu. Jenis kompetensi ini mendefinisikan perilaku karyawan yang dapat berkontribusi pada kesuksesan organisasi. | Kinerja individu dalam perannya dalam pekerjaan. Jenis kompetensi ini berhubungan dengan fungsi, proses, dan peran tertentu di dalam perusahaan. |
Cakupan kompetensi karyawan | Behavioural competencies tidak hanya mendefinisikan kemampuan untuk melakukan sesuatu, tetapi juga bagaimana sesuatu harus dilakukan. | Kompetensi karyawan ini mencakup pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan dan praktik yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam pekerjaan atau tugas tertentu. |
Jenis keterampilan | Softskill, seperti keterampilan berkomunikasi, kemampuan untuk fokus, dan kemampuan adaptasi. | Hardskill, seperti kemampuan teknis contohnya menggunakan komputer, aplikasi Adobe, dan lainnya. |
Contoh kompetensi karyawan |
|
|
Bagaimana cara penilaian kompetensi karyawan?
Lakukan evaluasi berkala untuk menilai kompetensi karyawan - EKRUT
Karyawan tidak hanya dinilai kompetensinya saat ia masih menjadi kandidat karyawan, namun juga saat ia sudah diterima dan bekerja dalam perusahaan. Perusahaan perlu beradaptasi dengan tren yang berubah sehingga untuk memperlancar semua perubahaan, perusahaan harus tahu persis skills dan kompetensi karyawan seperti apa yang sudah dimiliki dan apa yang masih kurang mereka miliki.
Ada beberapa cara untuk menilai dan mengukur kompetensi karyawan, seperti:
1. Pemberian tes
Cara ini cukup tradisional namun efisien untuk menilai pengetahuan teknis dan teoritis karyawan. Meski begitu tes tidak memberikan gambaran yang benar-benar tepat apakah karyawan dapat menggunakan kemampuannya dalam kehidupan nyata atau tidak. Itu sebabnya cara ini hanya dapat digunakan sesekali.
2. Self assessment
Perusahaan juga dapat meminta karyawan untuk mengisi kuesioner penilaian diri. Di satu sisi ini tidak hanya dapat menunjukan kemampuan mereka, namun juga persepsi diri karyawan. Metode ini biasanya akan dikombinasikan dengan beberapa metode lain agar lebih objektif.
3. Dapatkan umpan balik dari tim
Meskipun apa yang dikatakan oleh tim bersifat subyektif tapi pasti lebih objektif daripada hanya mengandalkan pendapat satu orang. Minta karyawan untuk berbagi umpan balik tentang kinerja satu sama lain dan lihat apakah masing-masing mereka dapat melakukan pekerjaannya pada tingkat yang tinggi.
4. Posisikan mereka dalam situasi nyata
Cara paling efisien untuk mengembangkan sekaligus menilai skills dan kompetensi karyawan adalah menempatkan mereka pada situasi nyata. Karyawan dapat ditantang dan ditempatkan dalam situasi dan kondisi nyata untuk dilihat skill dan kompetensinya.
5. Minta umpan balik klien
Cara lain untuk menilai dan mengukur kompetensi karyawan adalah dengan meminta umpan balik dari klien yang pernah terlibat. Kesempatan ini dapat digunakan untuk memastikan apakah karyawan perusahaan sudah memiliki keterampilan yang memadai.
Baca juga: Begini cara dan waktu yang tepat melakukan evaluasi kinerja
8 Kompetensi karyawan yang paling banyak dicari 2021
Kreatif adalah salah satu kompetensi karyawan yang dicari di tahun 2021 - Pexels
Apa saja kompetensi karyawan yang paling banyak dicari 2021? Berikut EKRUT Media paparkan 8 kompetensi yang paling relevan dan dicari oleh HRD/User saat ini:
1. Keterampilan sosial dan komunikasi
Saat bekerja dalam sebuah tim, keterampilan sosial dan komunikasi sangat diperlukan untuk memperlancar pekerjaan yang sedang dilakukan. Komunikasi yang dimaksud di sini juga berlaku untuk komunikasi jarak jauh menggunakan tools seperti aplikasi chatting, email, juga aplikasi video jarak jauh. Terutama setelah pandemi Covid-19, banyak karyawan yang harus bekerja dari rumah. Kesempatan bertatap muka pun menurun drastis dan aplikasi chatting juga video jarak jauh makin sering digunakan sebagai alat komunikasi utama.
Tidak hanya karena pandemi Covid-19, saat ini semakin banyak kesempatan bekerja jarak jauh bahkan berskala internasional. Sehingga kamu sangat membutuhkan keterampilan berkomunikasi yang baik untuk dapat beradaptasi dengan pekerjaan juga rekan kerja.
2. Pola pikir ingin terus belajar
Sebuah perusahaan tentunya ingin terus berkembang, sehingga mereka membutuhkan karyawan yang juga ingin terus belajar untuk dapat tumbuh bersama. Disebutkan oleh Heide Abelli dari Skillsoft pada Forbes bahwa pola pikir ingin terus belajar juga membantu karyawan beradaptasi di tengah perubahan industri yang berkembang pesat. Mereka juga memiliki peluang lebih baik untuk sukses dalam waktu lama.
Di dalam The Future of Jobs Report 2020, The World Economic Forum menjelaskan bahwa perusahaan memperkirakan ada sekitar 40% pekerja yang membutuhkan pelatihan ulang, karena adanya career switch dalam lima tahun ke depan. Rata-rata 66 persen pengusaha yang disurvei mengharapkan untuk melihat ROI pada upskilling dan reskilling dalam satu tahun.
Dikutip dari Forbes, Dominique Farnan dari DotConnect menjelaskan bahwa dia lebih memilih mempekerjakan seseorang yang mau belajar dan punya rasa penasaran tinggi, daripada seseorang yang punya keterampilan teknis tapi tidak fleksibel dan kurang rasa ingin tahu.
3. Tangguh
Karyawan yang tangguh, bisa beradaptasi dan punya rasa ingin tahu yang tinggi sangat dibutuhkan untuk perusahaan. Rohini Shankar dari CIOX Health menjelaskan pada Forbes bahwa mereka membutuhkan karyawan yang bisa beradaptasi dengan hal baru yang diberikan kepada mereka, serta ketangguhan dan ketabahan mereka mengatasi rintangan untuk menang.
4. Fleksibel
Menjadi fleksibel adalah kunci di tahun 2021. Setelah masyarakat sudah terbiasa dengan new normal karena pandemi Covid-19, mungkin saja ada kemungkinan perubahan lainnya yang diberlakukan. Sehingga memiliki karyawan yang fleksibel dan nyaman dengan perubahan serta ambiguitas akan membantu perusahaan melanjutkan kegiatan dengan lebih baik.
5. Berpikir kritis
Kemampuan untuk berpikir kritis sangat diperlukan untuk memetakan arah perusahaan setelah masalah pandemi Covid-19. Dengan memiliki tim yang inovatif dan mampu berpikir kritis dalam memecahkan masalah, perusahaan pasti dapat menghadapi tantangan dengan lebih baik.
6. Berdedikasi
Melissa Bolton dari Perlon Hahl Inc mengatakan kepada Forbes bahwa dedikasi adalah kompetensi karyawan yang sangat dicari. Apalagi setelah pandemi Covid-19, banyak karyawan yang kesulitan untuk bekerja, namun karyawan yang tetap bekerja dan berdedikasi dalam tim yang menjadi kunci perusahaan tetap berfungsi dengan baik.
7. Kreatif
Karyawan yang kreatif mampu menghasilkan solusi orisinal dan bermanfaat bagi bisnis dan perusahaan. Pandemi Covid-19 juga memaksa karyawan untuk memikirkan solusi yang kreatif untuk tetap menjaga dan meningkatkan efektifitas perusahaan.
8. Kecerdasan emosional
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan merespons emosi diri sendiri dan emosi orang lain. Daniel Goleman (2009) menjelaskan, kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan intelegensi, menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Kecerdasan emosional membantu karyawan mengatur emosinya sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan atau menyelesaikan masalah personal dengan rekan kerja lainnya.
Baca juga: Tingkatkan kinerja dengan 7 cara bekerja efektif dan efisien
Setelah mengetahui apa itu kompetensi dan jenis-jenis kompetensi apa yang biasanya dibutuhkan dari perusahaan untuk diterapkan kepada karyawannya, kini langkah selanjutnya ada pada kamu sendiri sebagai seorang manajer. Mulailah lakukan cara mengukur kompetensi karyawan di atas. Hal ini dapat membantu kamu untuk mengevaluasi tim dan dirimu dan melihat hal apa saja yang perlu diperbaiki demi kesuksesan perusahaan.
Sumber:
- engagedly.com
- breathehr.com
- elearningindustry.com
- forbes
- avilar