Selain menggunakan influencer, brand juga kerap melibatkan key opinion leader atau KOL dalam strategi pemasarannya.
Tapi siapa itu KOL dan kenapa perusahaan perlu menggunakan KOL dalam strategi marketing? Cari tahu lebih lanjut informasinya di sini.
Apa itu key opinion leader?
Salah satu contoh dari KOL adalah desainer - EKRUT
Key opinion leader atau KOL adalah orang atau organisasi yang memiliki status sosial yang kuat sehingga rekomendasi dan pendapatnya banyak didengarkan saat membuat keputusan penting.
Tak seperti influencer yang menghasilkan pendapatan melalui media sosial, kebanyakan KOL atau pemimpin opini ini memiliki pekerjaan ahli di tiap bidang tertentu.
KOL bisa dipercaya karena prestasi dan keahliannya, bukan dari jumlah pengikut di media sosial mereka. Itu sebabnya bisa jadi KOL hanya memiliki sedikit pengikut dibanding influencer. KOL juga disebut sebagai public figure yang mewakili perusahaan.
Tak heran bila KOL menjadi salah satu pilihan terbaik bagi merek ketika menjalankan strategi pemasaran atau ketika ingin meningkatkan brand awareness mereka. Adapun contoh orang yang bisa masuk dalam kategori KOL adalah:
- Kolumnis
- Tokoh politik
- Desainer
- Dokter
- Akademisi dan sebagainya
KOL sendiri banyak digunakan pada beberapa jenis industri, seperti:
- Farmasi
- Kesehatan
- Uji klinis
- Alat kesehatan
- Scientist
Baca juga: Guerilla marketing: strategi pemasaran unik untuk brand
Apa perbedaan dari influencer dan KOL?
Influencer sangat membutuhkan media sosial sementara KOL tidak - EKRUT
Meski keduanya sama-sama mampu memberikan dampak kepada brand atau merek, ada beberapa perbedaan antara influencer dan KOL, yaitu:
1. Seorang influencer butuh media sosial untuk bekerja, sementara KOL tidak butuh media sosial
Artinya bahwa seorang influencer sangat bergantung dengan media sosial untuk mengembangkan niche dan meningkatkan followers, sementara KOL tidak.
Bagi KOL, media sosial hanya dijadikan sebagai media sementara untuk memperoleh lebih banyak audiens dan mendorong penjualan.
Tanpa adanya media sosial pun, seorang KOL akan tetap memiliki banyak audiens dan dianggap kredibel di bidangnya.
2. KOL berkomunikasi di media sosial dalam satu arah, sedangkan influencer berkomunikasi dua arah
Seorang KOL jarang menanggapi pertanyaan, komentar atau saran dari audiensnya. Kalaupun mereka merespon yang menjawab adalah asisten pribadi atau manajer media sosialnya.
Berbeda dengan influencer yang menggunakan pola komunikasi dua arah. Seorang influencer harus terlibat aktif dengan audiens terutama untuk influencer dengan jenis micro influencer.
3. Konten dari KOL tidak didasarkan pada konten viral
Influencer sangat berharap pada konten viral untuk menambah jumlah pengikut mereka. Sedangkan seorang KOL adalah mereka yang berfokus pada produk dan layanan yang relevan dengan bidang dan keahliannya.
Brand bekerja sama dengan influencer untuk mendapatkan akses ke pengikut mereka. Sebaliknya perusahaan membutuhkan seorang KOL untuk mendukung produk atau layanan dengan kredibilitasnya.
Dengan pengaruh KOL yang begitu besar mereka bisa saja menjadi influencer namun influencer tidak dapat menjadi KOL.
Baca juga: 8 Jenis strategi pemasaran yang paling efektif
Alasan kenapa perusahaan memerlukan KOL
KOL diperlukan oleh perusahaan untuk meningkatkan brand awareness - EKRUT
Selain karena kredibilitasnya, seorang KOL juga sangat diperlukan oleh perusahaan karena beberapa alasan lainnya, seperti:
- Key opinion leader adalah orang yang dapat membantu menghasilkan penjualan. KOL bisa menarik perhatian terhadap produk dan meningkatkan brand awareness perusahaan, sehingga dapat meningkatkan angka penjualan.
Bahkan perusahaan juga bisa berkolaborasi dengan KOL untuk membuat produk baru yang eksklusif.
- Meningkatkan jangkauan audiens. Tanpa anggaran pemasaran yang besar akan sulit bagi merek menjangkau banyak audiens dari upaya iklan yang dilakukan.
Padahal dengan menggunakan KOL, brand dapat memastikan target pasar yang ideal, bahkan menjangkau persentase pelanggan potensial yang lebih besar dari yang pernah dilakukan.
- Membantu menargetkan audiens yang ideal. Bila perusahaan kamu memiliki produk yang spesifik dan unik, langkah pemasaran yang efektif dilakukan adalah melalui KOL.
Mereka memiliki audiens yang khusus dan komunitas yang fokus pada minat tertentu saja.
Cara memilih KOL untuk strategi marketing yang efektif
Cara memilih KOL yang efektif dengan mempertimbangkan popularitas dan karakternya - EKRUT
Penggunaan KOL menjadi sangat penting manakala brand ingin mengubah persepsi publik. Karena itul umumnya tujuan strategi marketing KOL yakni mengarah pada tindakan branding bukan penjualan.
Kalaupun dalam perjalanannya membuat brand mengalami peningkatan penjualan, itu adalah bonus memakai jasa KOL.
Meski begitu, brand juga perlu selektif memilih KOL. Jangan hanya karena ia memiliki sertifikasi keahlian lalu asal bekerja sama begitu saja.
Agar pelaksanaan strategi marketing dengan KOL efektif, pastikan memilih KOL dengan memperhatikan beberapa hal berikut:
- Otoritas, popularitas dan karakternya. Misalnya memiliki kepribadian, keterampilan komunikasi yang baik, sosok panutan dan berkharisma.
- Keselarasan dengan brand. Pastikan tindakan dan tingkah laku dari key opinion leader ini seleras dengan merek.
Dengan mengidentifikasi beberapa hal di atas, perusahaan bisa menemukan KOL yang sesuai dan berdampak pada bisnis. Jadi, pastikan kamu memilih KOL yang memang sejalan dengan bisnismu.
Baca juga: Kenali brand ambassador dan tips tepat memilihnya
Selain itu sebaiknya KOL juga dipilih berdasarkan pengalaman yang ia tekuni, sebab semakin lama ia berkecimpung dalam bidang tertentu tentu KOL tersebut akan semakin profesional juga.
Sumber:
- lianatech.com
- hubspot.com
- activecampaign.com
- trend.io