Saat ini, setiap nasabah bank dapat melakukan proses transfer uang dengan mudah. Selain metode transfer uang dengan Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Real Time Online, nasabah juga bisa menggunakan kliring untuk memindahkan uangnya ke rekening lain.
Adanya metode kliring bank maka nasabah akan lebih mudah untuk melakukan penghitungan utang-piutang yang terjadi karena terdapat aktivitas transaksi. Tujuan kliring adalah untuk memudahkan transaksi pembayaran nasabah yang aman dan cepat, juga memperlancar serta memperluas lalu lintas perbankan.
Kliring adalah sistem yang memiliki manfaat penting dalam transaksi perbankan. Nah, agar lebih memahami metode kliring, pahami definisi, jenis, dan mekanismenya berikut ini.
Apa itu kliring?
Kliring adalah salah satu dari tiga metode transfer dana. (Sumber Pexels)
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kliring adalah salah satu dari tiga sistem transfer uang pada bank. Selain secara manual, kliring juga dapat dilakukan secara otomatis atau dengan menggunakan media elektronik, seperti mobile banking.
Dilansir dari liputan6.com, kliring adalah sebagai salah satu cara ataupun sarana perhitungan utang-piutang dalam berbagai bentuk surat berharga ataupun surat dagang dari suatu bank nasabah yang sudah digelar oleh pihak Bank Indonesia maupun pihak lain yang sudah ditunjuk secara resmi.
Peserta dari kliring adalah bank-bank umum pemerintah atau swasta yang berlokasi di wilayah kliring tertentu serta dikoordinator oleh Bank Indonesia. Sedangkan wakil peserta kliring akan ditunjuk oleh bank peserta dimana terdapat minimal dua wakil tetap pada lembaga kliring.
Manfaat kliring
Manfaat kliring adalah melayani transfer uang dengan aman dan cepat. (Sumber Pexels)
Kliring adalah salah satu sistem perbankan yang memberikan beberapa manfaat pada nasabah. Adapun manfaat kliring, antara lain:
- Mengakomodir kebutuhan nasabah individu maupun korporasi untuk melakukan transaksi dengan jumlah atau nilai yang lebih besar.
- Melayani transfer uang dengan lebih aman dan cepat yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
- Memberikan efisiensi terhadap sistem pembayaran nasional.
Baca juga: 10 Lembaga Keuangan Bukan Bank di Indonesia beserta fungsinya
3 Jenis kliring
Salah satu jenis kliring adalah kliring umum. (Sumber Pexels)
Metode kliring memiliki tiga jenis yang penting untuk kamu ketahui. Tiga jenis kliring adalah sebagai berikut:
1. Kliring umum
Jenis umum pada kliring adalah sarana perhitungan warkat yang prosesnya dilakukan antar bank. Proses tersebut sudah diawasi dan sistem yang digunakan sudah diatur oleh pihak berwenang, yaitu Bank Indonesia.
2. Kliring lokal
Ketentuan kliring lokal sudah diatur dalam wilayah yang sudah ditetapkan. (Sumber Pexels)
Kliring lokal merupakan salah satu sarana perhitungan warkat yang dilakukan antar bank yang masih berada dalam satu wilayah. Ketentuan yang ada sudah diatur dalam wilayah yang sudah ditentukan sebelumnya.
3. Kliring antar cabang
Sedangkan kliring antar cabang adalah perhitungan warkat antar bank yang berada dalam satu daerah cabang bank peserta. Cara pelaksanaan dari kliring adalah dengan mengumpulkan seluruh perhitungan yang berasal dari kantor cabang.
Sistem Kliring Bank Nasional Indonesia (SKBNI)
SKNBI merupakan infrastruktur yang disediakan oleh BI. (Sumber Pexels)
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) adalah infrastruktur yang digunakan oleh BI dalam Penyelenggara Transfer Dana dan Kliring Berjadwal untuk memproses Data Keuangan Elektronik pada Layanan Transfer Dana, Layanan Kliring Warkat Debit, Layanan Pembayaran Reguler, dan Layanan Penagihan Reguler.
1. Kliring debit
Volume debit pada kliring adalah jumlah aktivitas DKE pada kliring debit penyerahan yang diproses dalam SKNBI untuk periode waktu tertentu yang meliputi instrumen cek, bilyet giro, dan warkat debit lainnya. Sedangkan untuk nilai debit pada kliring adalah nilai transaksi dalam satuan mata uang tertentu (Rupiah) dari DKE pada kliring debit penyerahan yang diproses dalam SKNBI pada periode waktu tertentu.
Baca juga: Kenali kelebihan dan kekurangan deposito
2. Kliring kredit
Volume kliring kredit adalah jumlah frekuensi DKE pada kliring kredit penyerahan yang diproses dalam SKNBI pada periode waktu tertentu. Nilai kliring kredit sendiri merupakan nominal transaksi dalam satuan mata uang tertentu (Rupiah) dari DKE pada kliring kredit penyerahan yang diproses dalam SKNBI pada periode waktu tertentu.
Mekanisme kliring manual
Dua mekanisme kliring adalah kliring penyerahan dan pengembalian. (Sumber Pexels)
Dalam melakukan mekanisme kliring manual, terdapat dua tahapan yang harus dilalui oleh tiap nasabah. Dua tahapan mekanisme kliring adalah kliring penyerahan dan kliring pengembalian. Setiap peserta kliring harus melakukan kedua tahapan tersebut hingga kliring dinyatakan selesai oleh penyelenggara dengan mengirimkan wakil pesertanya. Berikut ini tahapan kliring tersebut.
- Kliring penyerahan
Mekanisme dari kliring penyerahan meliputi berbagai aktivitas yang dilakukan pada kantor peserta dan juga tempat penyelenggaraan. Warkat debet keluar dan warkat kredit keluar akan diberikan ke setiap peserta. Warkat debet keluar merupakan warkat yang disetorkan oleh nasabah bank untuk keuntungan dari rekening nasabah tersebut. Untuk warkat kredit keluar sendiri adalah warkat yang pembebanannya disalurkan ke rekening nasabah yang menyetorkan dana untuk kepentingan dan keuntungan nasabah lain.
- Kliring pengembalian
Mekanisme selanjutnya kliring pengembalian yang mana prosesnya meliputi penerimaan warkat kliring oleh peserta lain, yaitu warkat debet masuk dan warkat kredit masuk. Warkat debet masuk dalam hal ini adalah jenis warkat yang dikumpulkan oleh peserta atas adanya suatu beban nasabah bank yang menerima warkat tersebut. Sedangkan, warkat kredit masuk merupakan penyerahan warkat oleh peserta lain karena disadari oleh munculnya kepentingan dan keuntungan nasabah dari bank yang menerima warkat tersebut.
Sistem yang terdapat dalam warkat kliring
Sistem elektronik sudah diterapkan dalam warkat kliring. (Sumber Pexels)
Terdapat beberapa sistem yang ada dalam warkat kliring, antara lain:
- Sistem otomasi pada kliring adalah penyelenggaraan kliring lokal yang dilakukan pada berbagai macam perhitungan pembuatan saldo kliring dan pemilihan warkat.
- Sistem semi otomasi kliring adalah suatu sistem penyelenggaraan kliring lokal, dimana pelaksanaan perhitungan dan penyusunan bilyet saldo kliring dilakukan secara manual oleh setiap peserta.
- Sistem manual warkat kliring adalah penyelenggaraan kliring lokal yang pada prosesnya dilakukan secara manual oleh peserta, baik dalam membuat bilyet saldo kliring ataupun dalam pemilihan warkat.
- Sistem elektronik yang diterapkan dalam warkat kliring adalah sistem penyelenggaraan kliring dalam suatu perhitungan dan juga pembuatan bilyet saldo kliring.
Seluruh prosesnya akan dilakukan secara elektronik dan disertai cara penyampaian warkat peserta kepada pihak penyelenggara untuk kemudian dipilih secara otomasi. Perhitungannya pun akan disesuaikan dengan hasil perhitungan elektronik. Kamu bisa mengakses EKRUT untuk mendapatkan informasi bermanfaat lainnya.
Baca juga: Belajar rutin menabung lewat tabungan berjangka
Itulah dia ulasan lengkap mengenai kliring. Kliring adalah metode perbankan yang penting untuk kamu ketahui. Sehingga saat ingin melakukan transaksi melalui metode kliring, kamu setidaknya sudah memiliki gambaran. Terutama jika kamu ingin melakukan transfer dalam jumlah besar, kliring adalah metode yang tepat untuk dilakukan.
Sumber:
- liputan6.com
- idxchannel.com
- bi.go.id