Portofolio yang baik adalah yang bisa meninggalkan kesan bagi perekrut serta memberikan informasi yang diinginkan terkait kemampuanmu.
Oleh karena itu, portofolio harus mampu menggambarkan dirimu dan menjawab rasa penasaran dari perekrut.
Nah, agar portofoliomu tidak dinilai negatif di mata mereka, coba perhatikan kesalahan membuat portfolio yang harus dihindari berikut ini,
Kesalahan #1: Jangan sampai tidak ada tujuan
Langkah pertama sebelum membuat portofolio tentukan tujuan dari portofoliomu- EKRUT
Portofolio yang dibuat asal tidak akan terlihat maksimal di mata perekrut.
Itu lantaran ada banyak kekurangan di berbagai sisi, seperti kurang terlihat informatif, kreatif, tidak responsif dalam telepon genggam dan lain-lain.
Oleh karena itu, sebelum kamu memutuskan membuat portofolio dalam berbagai platform seperti situs, video atau dokumen, sebaiknya dipikirkan dahulu tentang tujuanmu membuat portofolio.
Ini dilakukan karena mengingat, cukup kompleksnya proses pembuatan portofolio tersebut.
Baca juga: 6 Rekomendasi website membuat portofolio online
Kesalahan #2: Jangan terlalu sedikit menampilkan proyek
Jangan terlalu banyak jarak yang kosong dalam portofoliomu- EKRUT
Ada banyak ruang kosong di dalam portofolio akan memberi kesan yang kurang bagus di mata perekrut dan klien.
Mereka bisa saja berpikir bila kamu kurang kompeten di bidangmu.
Padahal, kamu bisa mengisi ruang kosong tersebut dengan proyek di perkuliahan yang telah kamu lakukan.
Masukan beberapa poin pencapaian yang paling berkesan yang pernah kamu capai. Jangan dibuat terlalu berlebihan dan buatlah senatural mungkin.
Kesalahan #3: Jangan terlalu banyak proyek yang ditunjukan
Portfolio yang terlalu penuh juga kurang bagus- EKRUT
Ini adalah kebalikan dari poin ke dua. Kamu mungkin terlalu bangga memperlihatkan proyek portofoliomu kepada perekrut atau klien.
Sementara, mereka tidak memiliki cukup waktu untuk melihat semua portofoliomu. Di tambah mereka hanya tertarik pada beberapa poin penting saja.
Jadi, pilihlah hanya karya terbaik yang pernah kamu lakukan dan tempatkan karya itu di bagian depan portofolio dan di bagian tengah.
Kesalahan #4: Kurangnya penjelasan
informasi yang kamu tunjukkan dalam portofoliopun harus jelas, agar perekrut tidak bingung- EKRUT
Saat kamu membuat portofolio, jangan hanya terpaku pada bentuk visualisasi saja. Lebih dari itu, masukan juga penjelasan terhadap proyek yang telah kamu lakukan.
Oleh karena itu, dalam tiap proyek yang kamu lakukan, cobalah untuk memasukan kompenen penjelasan berikut ini:
- Tujuan proyek
- Klien atau nama perusahaan
- Bagaimana itu dibuat
- Peran dan tanggung jawab spesifikmu
- Siapa yang terlibat
Baca juga: 5 Cara membuat portofolio yang mengesankan
Kesalahan #5: Tidak adanya informasi pribadi yang jelas
Sertakan juga informasi kontak yang dapat dihubungi dalam portofoliomu- EKRUT
Saat kamu fokus memberikan informasi atas apa yang telah kamu lakukan, jangan lupa juga untuk mencantumkan informasi terkait diri sendiri.
Bila portofoliomu ada di dalam website, penjelasan ini bisa kamu masukkan di bagian khusus tentang about dan contact.
Di bagian about biasanya berisi tentang siapa kamu, apa keahlianmu, berapa lama pengalamanmu, dan di bidang apa kamu tertarik bekerja.
Sedangkan di bagian contact berisi tentang nomor telepon, email, hingga media sosial.
Kesalahan #6: Ketinggalan Zaman
Kamu juga harus mengupdate informasi terkait portofoliomu- EKRUT
Meski kamu sempat merasa puas dengan hasil portofolio yang sudah kamu buat. Akan tetapi, kamu harus tetap memperbarui tampilan dan isi dari portofolio setiap waktu.
Hal ini karena perekrut atau klien bisa saja mengecek situs portofoliomu sewaktu-waktu.
Ketika situs itu tidak ada perubahan dan penambahan pekerjaan, maka mereka akan berpikir kamu tidak memiliki pekerjaan.
Kamu juga dapat menggunakan Google Analytic untuk mengetahui berapa banyak orang yang mengunjungi situs portofoliomu.
Kesalahan #7: Tidak support mobile aplikasi
Pastikan bila situs portofoliomu juga mensupport mobile ya!- EKRUT
Salah satu cara perekrut dan klien melihat situs portofoliomu adalah melalui telepon genggam.
Jarang sekali mereka menggunakan dekstop untuk melihat situs portofolio, kecuali saat mereka kebetulan sedang membuka komputernya.
Jadi, pastikan bahwa situs portofoliomu bisa diakses melalui telepon genggam.
Dan yang terpenting dari itu adalah apakah pengunjung dapat melihat gambar, tulisan bahkan membuka videomu melalui situs yang sudah kamu sediakan.
Itulah beberapa kesalahan yang harus dihindari dalam membuat portofolio. Pastikan agar kamu mencatatnya ya!
Rekomendasi Bacaan:
- “Jual" dirimu lewat foto di CV
- Apa saja 10 pertanyaan umum dalam interview kerja?
- Mitos dan tips cara membuat CV yang menarik
Sumber:
- Invisionapps.com
- Creativebloq.com