Generasi milenial memiliki kebiasaan bekerja yang berbeda dari generasi sebelumnya. Ternyata, generasi yang lahir diakhir 80an hingga 90an ini memiliki kecenderungan untuk bekerja tak lebih dari 2 tahun. Menurut sebuah survei, generasi milenial ini memiliki keinginan untuk bekerja di tempat yang beragam.
Perusahaan akuntansi Deloitte pernah melakukan survei terhadap 10.000 milenial. Hasilnya, 43% dari generasi milenial berencana untuk meninggalkan pekerjaan mereka dalam kurun waktu 2 tahun. Di samping itu, hanya 28% milenial yang memiliki kecenderungan untuk bertahan di perusahaan dalam jangka waktu lama.
Baca juga: 5 Tips ini ampuh membuat karyawan betah di kantor
Kenapa? Salah satu faktor yang membuat milenial mempertimbangkan untuk pindah adalah kepercayaan terhadap etika perusahaan. Sekitar 17% milenial meyakini bahwa bisnis di perusahaan tempat mereka bekerja berjalan sesuai etika.
Sementara itu, hanya 16% milenial yang meyakini bahwa fokus perusahaan adalah untuk memenuhi tujuan pribadi dan tak memedulikan kebutuhan masyarakat secara umum.
Laporan lain membuktikan bahwa 51% perusahaan hanya mementingkan keuntungan. Fakta inilah yang membuat generasi milenial merasa bahwa pemimpin perusahaan mereka terlalu egois.
Padahal, generasi milenial cenderung memiliki keinginan yang besar untuk menciptakan kesetaraan di masyarakat. Bagi milenial, perusahaan yang baik ialah perusahaan yang memiliki dampak positif bagi lingkungan sekitar dan peduli pada isu keragaman serta memiliki fleksibilitas.
Di samping itu, Country Manager Robert Walter, sebuah konsultan tenaga kerja, Rob Bryson, memperkirakan bahwa generasi milenial berpindah kerja 3 kali lebih banyak daripada generasi sebelumnya.
Baca juga: Sebagai perekrut, ini yang mesti kamu tahu tentang generasi Z
Menurut Bryson, penyebabnya adalah karena generasi milenial tak tahu apa pentingnya loyalitas terhadap perusahaan. Mereka hanya ingin bekerja asalkan seluruh keinginannya bisa diakomodir perusahaan.
Meski suka berpindah-pindah tempat kerja, pemerhati milenial dan pendiri OMG Consulting, Yoris Sebastian, menilai bahwa generasi milenial memiliki banyak minat. Hanya saja, mereka masih kesulitan untuk fokus pada satu minat.
Bagi para milenial yang senang berpindah-pindah tempat kerja, Yoris menekankan pentingnya memperhitungkan waktu. Karena ketika seseorang berpindah pekerjaan, itu artinya mereka harus mengulang semua dari awal lagi.
Untuk itu, Yoris menyarankan kepada para milenial yang ingin membangun karier kantoran untuk mencari pekerjaan dengan bidang yang serupa dengan pekerjaan sebelumnya.
Rekomendasi video:
Rekomendasi bacaan:
- Panduan software development bagi milenial
- 5 pekerjaan online buat milenial, kamu tertarik?
- 6 Cara membuat lingkungan kerja nyaman untuk meningkatkan produktivitas
Sumber:
- liputan6.com
- kontan.co.id
- sindonews.com