Kemajuan teknologi modern seperti komputer dan internet punya ups-and-downs-nya sendiri. Namun, bukan berarti tidak ada cara untuk menghadapi risiko yang selalu mengikuti. Membuat sistem keamanan merupakan salah satu upaya yang diambil pertama kali sebagai bentuk pencegahan. Nah, sering dengar atau dapat notifikasi bertuliskan “firewall”? Ini dia “security” yang akan dibahas di artikel ini—simak, yuk!
Apa itu firewall?
Firewall merupakan perlindungan pertama jaringan komputermu. (sumber: unsplash)
Aktivitas online maupun offline dengan komputer dan internet rawan akan serangan siber. Untungnya, mereka punya garda terdepan yang bernama firewall. Secara harfiah, firewall dapat berarti tembok (wall) api (fire). Tembok ini dapat menjadi pelindung dan pertolongan pertama agar api atau ancaman yang datang tidak menyebar begitu cepat sampai bantuan lainnya datang. Inilah konsep sederhana yang dapat kamu kaitkan dengan firewall sesungguhnya.
Firewall adalah sistem atau software keamanan jaringan komputer bawaan di perangkatmu. Sebagai bagian dari cyber security, sistem ini mengatur lalu lintas koneksi dan akses ke personal computer (PC). Koneksi internet (private maupun public) dan dengan perangkat lain, konten online, dan aplikasi adalah sebagian kecil dari hal yang keluar-masuknya dideteksi firewall serta diberikan izin atau tidak.
Perannya sebagai pembatas mungkin dianggap sepele. Nyatanya, ketika sistem firewall dinonaktifkan, PC-mu jadi terbuka ke berbagai ancaman dari internet dan jaringan lain. Network dan gawaimu jadi mudah ditemukan dan datamu diakses semena-mena oleh aktor yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu, jangan sampai kamu menonaktifkan firewall-mu, ya.
“Tembok api” ini memang dapat dianggap sebagai alarm ketika terjadi security breach seperti hacking, virus masuk, pencurian data di komputer, dan lainnya. Namun, bukan berarti firewall dapat menanganinya hingga tuntas. Kamu tetap perlu menerapkan sistem proteksi lainnya seperti software antivirus agar ancaman tersebut benar-benar terselesaikan.
Baca juga: 6 Alasan pentingnya menjaga keamanan data pribadi
Fungsi firewall
Selain melindungi PC, firewall juga memfasilitasi akses VPN dan memonitor bandwidth. (sumber: pexels)
Seperti yang telah disinggung di atas, teknologi firewall dominan pada bentuk perlindungan pertama. Jika dikulik lebih dalam lagi, kegunaan sistem ini ada banyak dan sangat signifikan untuk keamanan dan kesehatan PC-mu, lho! Berikut adalah fungsi dari firewall.
1. Melindungi komputer dari virus dan malware
Adanya malware di jaringan komputer dapat disebabkan berbagai hal, salah satunya adalah “membuka akses” ke perangkat dengan menghubungkannya ke jaringan internet dan meng-install aplikasi atau software yang ilegal. Firewall akan mendeteksi dan memblokir aktivitas tersebut. Keputusan ini pun mencegah tersebarnya virus yang dapat menghambat performa perangkat dan akan dinotifikasikan kepada pengguna.
2. Meminimalkan potensi pencurian data dan serangan hack
Tahu tidak, kalau PC-mu dapat dikendalikan dengan jarak jauh oleh orang tidak bertanggung jawab? Tindakan ini biasanya berakhir dengan hacking dan file maupun data pribadi yang dapat diakses melalui gawai. Fungsi firewall adalah mencegah dirimu dari menjadi korban kejahatan tersebut dengan menghalangi akses keluar-masuk mereka ke perangkatmu.
3. Meningkatkan keamanan aktivitas online
Selanjutnya, kegiatan seperti bermain game online dan browsing di internet meningkatkan potensi cyber attack karena PC tersambung ke koneksi baik privat maupun publik. Jangan sampai leisure activity-mu malah membawa petaka. Dengan firewall yang ada di PC dan server situs web atau game-nya, kamu bisa menjalani hobi dan menambah ilmu dengan cara yang aman dan canggih.
4. Memblokir pesan dan konten yang tidak diinginkan
Firewall dapat mencegah masuknya konten yang mengganggu dan berbahaya, misalnya pop-up message mengancam dan mencurigakan yang ternyata justru jadi sumber malware. Sistem ini juga membantu orang tua untuk memblokir konten-konten eksplisit dapat dilihat oleh anak-anak di bawah umur. Kamu pun bisa membatasi munculnya situs web dan konten dari alamat yang spesifik dengan mengaturnya secara manual.
5. Memonitor penggunaan bandwidth
Fungsi firewall yang satu ini agak sedikit berbeda karena di luar pendeteksian dan pengamanan dari ancaman siber. Bandwidth merupakan kecepatan atau kuota sebuah jaringan internet yang menerima dan mengirim data. Nah, penggunaan bandwith ini diawasi oleh firewall dan dapat dibatasi olehnya. Kamu bisa menentukan batasan untuk konten-konten tertentu, baik menjadi lebih cepat atau lambat.
6. Mengakses layanan VPN
Pernah tidak, kamu gagal mengakses situs web atau konten online? Salah satu penyebabnya adalah pembatasan oleh provider atau upload konten. Biasanya, bentuk batasan ini menurut area situs tersebut diakses. Solusi dari isu tersebut adalah menggunakan layanan virtual private network (VPN) yang difasilitasi oleh firewall. Dengan begitu, kolaborasi dan produktivitas jadi lebih lancar karena mudahnya konten untuk diakses. Namun, tetap akses konten-konten yang useful dan baik, ya.
Baca juga: 10 Cara jaga privasi di internet agar datamu aman
Cara kerja firewall
Cara kerja firewall dimulai dengan menyaring data dan berakhir di pemberian keputusan akses. (sumber: unsplash)
Dari fungsinya saja, firewall terlihat sebagai penyelamat yang canggih dan bisa ini-itu. Kira-kira, bagaimana cara kerja firewall, ya? Firewall memiliki tiga tahap dalam memenuhi tugas perlindungan dan pengawasannya.
1. Penyaringan
Proses kerja firewall dimulai ketika PC melakukan aktivitas seperti mengakses situs web atau menginstal software. Data dan file yang dibawa akan disaring dan dipertimbangkan izinnya untuk melanjutkan ke proses selanjutnya atau diblokir. Sistem ini akan melihat sumber dan destinasi koneksi, konten, protokol packet (“bahasa” yang digunakan), serta protokol aplikasi. Dari proses ini, firewall dapat mendeteksi packet mana yang berbahaya, corrupt, atau berupa virus.
2. Pengambilan informasi internet
Selanjutnya, sistem firewall akan mengambil segala informasi yang ada ketika PC mengakses internet. Aktivitas ini dilakukan dengan proxy service, yaitu aplikasi penghubung antarsistem jaringan. Jadi, fasilitas inilah yang memungkinkan firewall untuk mengecek yang saling ditukarkan dan membuat hubungan antarjaringan yang mirip.
3. Perbandingan (stateful inspection)
Langkah terakhir adalah menelusuri dan membandingkan semua data yang diterima dengan aktivitas sebelumnya sesuai kriteria dan spesifikasinya. Data dan informasi tersebut akan dikaji ulang terkait keamanannya untuk kelanjutan prosesnya. Ada 3 respons yang mungkin diberikan oleh firewall: 1) Accept berarti mengizinkan akses traffic ke jaringan; 2) Reject berarti menolak akses dan memberikan notifikasi “unreachable error”; atau 3) Drop berarti tolakan akses tanpa ada notifikasi.
Baca juga: Peran penting Ethical Hacking dan skills yang dibutuhkan
Jenis-jenis firewall
Terdapat beragam jenis firewall sesuai fungsi dan letaknya. (sumber: pexels)
Proses kerja firewall tidak begitu sulit dimengerti, ‘kan? Namun, bagian ini mungkin agak sedikit menantang untukmu karena firewall ada banyak jenisnya.
1. Software firewall
Salah satu yang umum dimiliki perangkat adalah software firewall, yaitu firewall yang telah terintegrasi di software di gawai yang dimiliki. Meskipun mudah untuk disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, jenis ini bisa membutuhkan waktu lebih banyak untuk pengaturan karena proses setting-nya secara individu oleh administrator. Pengaturan ini juga bisa berbeda tiap PC-nya dalam satu jaringan yang memungkinkan firewall tidak cocok dan membutuhkan firewall lain untuk jaringan tersebut.
2. Hardware firewall
Sesuai namanya, hardware firewall berbentuk tool fisik yang menggunakan daya perangkat untuk menyaring akses jaringan. Jenis ini mempermudah proteksi berbagai macam perangkat dalam satu jaringan yang besar. Sayangnya, perlindungan yang diberikan hanya sebatas dari traffic luar jaringan, tidak dengan dalam jaringan.
3. Packet-filtering firewall
Jenis firewall satu ini mungkin sudah kamu kenali di pembahasan sebelumnya. Untuk memperjelas, packet-filtering firewall mengecek packet data untuk membandingkan sumber dan destinasi alamat internet protocol (IP) dengan ketentuan dari administrator jaringan. Sebagai salah satu yang paling tua, firewall ini dapat bekerja dengan cepat, tetapi rawan terhadap ancaman lebih lanjut karena tidak termasuk mengenali pola aktivitas.
4. Circuit-level gateway
Fungsi dari circuit-level gateway adalah mengawasi koneksi serta sesi aktifnya Transmission Control Protocol (TCP) yang bergantung pada ketentuan dari network administrator. firewall satu ini sama rawannya seperti packet-filtering firewall karena tidak menganalisis konten packet data yang terhubung dengan TCP. Namun, jenis ini cukup efektif bekerja sebagai perlindungan pertama.
5. Proxy service application firewall
Kamu juga telah mengenal jenis firewall ini, ‘kan? Proxy service firewall menggunakan suatu alat untuk mengizinkan akses pengguna eksternal dengan mengecek kontennya. Sistem firewall satu ini juga dapat menyembunyikan identitas dan alamat IP milik pengguna internal. Karena proses kerjanya yang menyeluruh, proxy service firewall memakan waktu cukup lama untuk bekerja dan dapat menjaga data pribadi dengan lebih baik.
6. Cloud firewall
“Format” firewall satu ini cukup unik karena berbentuk software as a service (SaaS) sehingga aktivasinya dengan meng-subscribe layanan firewall-nya. Cloud firewall lebih lumrah digunakan untuk melindungi aktivitas dan aplikasi online yang tersimpan dalam cloud dari akses-akses yang tidak dikenali.
7. Stateful inspection firewall
Sebagai versi lebih canggih dari circuit-level firewall, jenis firewall ini menelusuri koneksi yang ada dan merekam data terkait sumber dan destinasi IP serta port. Sistemnya akan menolak (drop) koneksi yang mencurigakan dan tidak dapat diverifikasi. Seperti penjelasan sebelumnya, stateful inspection firewall akan menyortir koneksi yang masuk dengan kriteria yang telah dibuat network administrator yang membuat kategorisasi data dan konten lebih akurat.
8. Next-generation firewall (NGFW)
Konsep NGFW adalah kolaborasi antara teknologi firewall lama dan sistem penyaringan terbaru. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan proses penyaring packet jaringan dengan menambah lapisan di model Open Systems Interconnection (OSI) dalam penyaringnya. Salah satu contoh upayanya adalah kombinasi deep packet inspection (DPI) dengan intrusion prevention systems (IPS).
9. Network address translation firewall (NAT)
Fungsi NAT terletak pada terletak pada penggunaan alamat IP, di mana sejumlah perangkat di jaringan yang sama dapat menggunakan satu alamat IP public untuk terkoneksi dengan internet. Cara ini cukup efektif untuk melindungi alamat IP private dari jaringan eksternal dan ancaman siber.
Baca juga: 10 Rekomendasi antivirus gratis dan terbaik 2022
Mempelajari seluk-beluk firewall membuat kita makin menyadari dan memahami pentingnya perlindungan dalam menggunakan teknologi canggih. Jangan lupa untuk selalu mengutamakan keamanan dalam aktivitas online dan offline-mu, ya! Mencari pekerjaan pun juga harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan sumber dan perusahaan yang dituju kredibel. Tenang, kekhawatiranmu bisa sedikit berkurang dengan mendapatkan karier impian melalui EKRUT—mulai daftarkan akunmu sekarang!
Sumber:
- indeed.com
- goldenfast.net
- kaspersky.com
- niagahoster.co.id
- tekno.kompas.com