Tak hanya oleh rekan kerja, idealnya kita juga mendapatkan dukungan dari atasan ketika bekerja di kantor. Sayangnya, tak semua atasan memiliki sikap yang suportif terhadap anggota timnya.
Ada saja atasan-atasan yang sulit untuk diajak bertukar pikiran, memiliki kesulitan mengendalikan amarah, hanya bersikap baik pada orang tertentu, atau tidak kompeten dalam bidangnya. Untuk berdamai dengan karakter-karakter para atasan yang menyebalkan tersebut, ada beberapa cara di bawah ini yang dapat kamu terapkan.
1. Cari tahu alasannya
Semakin baik kamu mengenal atasanmu, semakin baik kamu bisa mengukur hasil kerjamu dari sudut pandang atasanmu. Cobalah untuk memahami bagaimana cara atasanmu memandang sesuatu, apa yang ia suka, apa yang ia tidak suka, apa ketakutannya, bagaimana ia berinteraksi, dan lain sebagainya.
Baca juga: 7 Tips agar kamu mampu bekerja di bawah tekanan
2. Dukung atasan yang menyebalkan
Tips ini mungkin terdengar sedikit aneh, namun apa untungnya terus membicarakan kekurangan atasanmu? Sebaliknya, carilah kekurangan-kekurangan atasanmu yang bisa kamu lengkapi. Misalnya, atasanmu adalah orang yang sering terlambat. Bila begitu, kamu bisa membantunya dengan menyiapkan satu sesi rapat khusus bersama atasanmu.
Bila atasanmu sering lama membalas pesan, cobalah untuk mengerjakan hal-hal lain terlebih dahulu sembari menunggu atasanmu merespon. Dengan membantu atasanmu seperti demikian, kamu telah membangun pondasi untuk kesuksesan dirimu karena membantu orang lain merupakan sebuah pekerjaan yang besar maknanya.
3. Cobalah untuk beradaptasi dengan atasanmu
Langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan dalam menghadapi atasan yang menyebalkan adalah dengan beradaptasi dengan sikapnya. Strategi yang satu ini bisa saja justru membuat pekerjaanmu menjadi lebih lancar dan mungkin kamu pun akan disukai olehnya.
Cobalah perhatikan bagaimana cara ia bekerja, apa yang ia tidak suka, apa yang ia suka, bagaimana sikapnya dalam mengambil keputusan, dan sebagainya.
Jika atasanmu pernah melakukan tes MBTI, cobalah cari tahu apa hasilnya. Mengetahui hasilnya dapat membantumu untuk lebih memahami karakter atasanmu dan cara menghadapinya.
4. Tetap fokus pada diri sendiri
Sebenarnya, mudah saja bagimu untuk keluar dari pekerjaan. Namun, dengan begitu, kamu tak akan mendapatkan pelajaran apa pun untuk masa depanmu. Cobalah untuk bertahan dengan atasanmu dan belajar untuk mengendalikan diri. Jadikanlah dirimu sebagai orang yang ingin kamu jadikan sebagai panutan.
Bila atasanmu merupakan seseorang yang emosional, belajarlah untuk menahan diri dan tidak merespons balik dengan emosional. Bila apa yang dilakukan atasanmu sudah cukup keterlaluan, sampaikan keluhanmu melalui bagian personalia.
Baca juga: 5 Tips ngobrol dengan atasan tanpa canggung
Ingat, jangan pernah kamu kebablasan sampai menjelek-jelekkan atasanmu di depan banyak orang karena hal tersebut akan menurunkan reputasimu sendiri.
Untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana membangun hubungan yang baik dengan atasan, kamu bisa dapatkan di video berikut, ya!
Last update: 2 October 2019
Rekomendasi bacaan:
- 7 Tipe-tipe kepemimpinan, bos kamu yang mana?
- Tanda micromanagement di tempat kerja ini patut diwaspadai
- Cara menghadapi atasan yang tidak menyukai kita
Sumber:
- forbes.com
- thebalancecareers.com
- themuse.com